Case 36 : He Doesn't Care

3.8K 928 529
                                    

SEBENARNYA Ethan B saja jika Loski marah seperti biasanya, namun kali ini, terasa berbeda. Terlebih Loski menjewer telinga kirinya dan menyeretnya ke sofa.

"ADUDUDUH! SAKIT!" Ethan mengaduh, rasa panas menjalari telinga kanannya yang memerah.

"Jewer lagi, paman! Jangan kasih kendor!" Daniel mengompori dengan senang hati.

"Dan, masuk ke kamarmu." kata Loski pada Daniel.

"Yah, padahal mau lihat-"

"Masuk!"

"Ashiap."

Setelah Daniel berlari menaiki tangga, barulah Loski menghembuskan nafas tenang.

"Kau tahu apa yang kau lakukan?" tanya Loski penuh penekanan.

"Tentu saja! Aku bukan sepertimu yang melakukan sesuatu tanpa berpikir dahulu. Memperkerjakan putranya yang masih balita di NASA? Sebuah contoh yang luar biasa dari ide yang buruk!" bantah Ethan.

"Diam. Kau tidak tahu apapun-"

"Hareudang hareudang panas!" ucap Daniel dari tangga. Dia belum benar-benar masuk ke kamarnya.

"Masuk, atau kumatikan wifi-nya," kata Loski memperingatkan.

"Aye aye!"

"Now, kau tahu, setelah bersusah payah keluar dari campur tangan NASA, kini aku harus kembali terseret dalam masalahmu, Girrigan!"

"Dengar, aku tahu ayah belum bisa move on dari ibu. Itu sebabnya kan, kau terus-terusan menggunakan namanya untuk memanggilku?!"

"Jangan mengalihkan topik, sialan! Astaga, aku berkata kasar, tidak tahu lagi bagaimana cara untuk menghadapimu seperti ini!" Loski menjitak kepala Ethan.

"Tentu saja kau tahu! Kau menghadapiku dengan cara kekerasan, sakit!" Ethan mengusap kepalanya.

"Kau tahu film orphan? Pelakunya mengidap sindrom Peter Pan. Tapi yang kulihat darimu, malah sebaliknya. Jiwa anak kecil yang terjebak dalam tubuh pemuda berumur-berapa umurmu?"

Ingat umur putranya saja tidak.

"Tenang, dengan umurku ini belum waktunya aku untuk mati. Semoga jangan sih-"

"Ceritakan apa yang terjadi disini, dan akan kuceritakan apa yang terjadi saat aku disana. Karena, kurasa semua ini saling berkaitan."

"Fine," Ethan mengalah, "tapi sebelum itu, paman Atlas barusan menghubungiku,"

"Hm?"

"Dia meminta agar kau memberikannya Adamantium dengan setengah harga,"

"Bahkan aku bisa memberinya logam ini tanpa sepeser pun. Syarat dan ketentuan berlaku. Aku harus tahu apa tujuannya, dan izin dari Gabe,"

"Hareudang hareudang!" Daniel kembali mengompori tanpa tahu apa yang sedang mereka bicarakan.

"Sekarang, tahu kan alasannya mengapa aku tak mau mengajak Daniel ke Turki?" Tanya Loski pada akhirnya.

***

Bursa, Turkey.

"Dengar ya, Riley. Kau tidak boleh mengucapkan kata yang bahkan kau sendiri tidak tahu artinya. Mengerti?" Tanya Awsten pada Riley yang sibuk makan camilannya.

"No,"

Awsten menghela nafas. Tak lama kemudian ponselnya berdering.

NASA : Tardigrada (3) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang