Case 20 : Bad Liar

4.3K 1K 100
                                    


Di NASA, adu mulut antara Eric dan Xi sudah mereda kala Ethan akhirnya menyerahkan tardigrada kepada Eric.

"Hei, Xi, apa kau mau membedah otak astronot sombong ini? Aku telah membaca semua berkas riwayatnya, dan hasilnya sangat gila," kata Eric memanas-manasi Ethan kepada direktur Yuan Xi.

"Oh ya? Dengan segala hormat aku meminta izin untuk membedah otakmu, Mr. McCagall," kata Xi mengikuti alur permainan Eric.

Daniel memang bermain game. Namun fokusnya tetap pada ketiga orang aneh dengan pembicaraan anehnya ini. Satu hal yang ia tangkap, Ethan serasa dipojokkan.

"Apa kau iri karena aku selalu mengalahkanmu, Ric? Kau bahkan juga lulus cepat jalur akselerasi. Apa semua itu kurang? Hah?" kata Ethan membela diri.

Benar, pikir Daniel. Ethan buruk dalam hubungan pertemanan. Namun anehnya, ia memiliki banyak koneksi yang entah bagaimana prosesnya.

Sementara Ethan beraadu mulut dengan Eric, otaknya memikirkan hal lain. Ia memikirkan siapa itu Jason. Nama yang tidak asing, ia hanya perlu menggali ingatannya lebih dalam.

"Hanya orang gila yang tidak iri denganmu, stupid. Hei, apa kau pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang yatim piatu? Berusaha membiayai hidupmu sendiri bersama seorang parasit berambut pelangi, hah?!"

  Hei, apa kau pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang yatim piatu? Berusaha membiayai hidupmu sendiri bersama seorang parasit berambut pelangi, hah?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau terlalu emosional, Ric," potong Xi.

Gotcha. Suara Eric membuat penggalian ingatan Ethan semakin cepat. Jason. Caitlin pernah menyebut nama ini saat sedang melakukan panggilan. Ia juga kerap mendapati Caitlin keluar masuk ruang lab khusus genetika dalam divisi biologi, yang mana itu diluar divisi Caitlin sebagai geologi.

Kecurigaannya bertambah saat jas Caitlin sering terkena noda darah. Lalu setelahnya ia juga sering melakukan panggilan dengan Jason.

Tetapi, ia masih belum tahu jawabannya. Apa kaitannya, dan untuk apa semua ini?

"Trims, Ric. Aku pamit," kata Ethan santai, setelah ia tersadar dari lamunan singkatnya.

"Tidak kusangka, dia mengibarkan bendera putih secara tersirat," kata Eric dengan penuh kemenangan.

***

"Kita harus membawa Mr. Jason ke rumah sakit segera. Bisa kalian berdua membawanya? Aku harus tetap disini untuk melanjutkan penyelidikan," kata Ben.

"Kau dengar itu? Akan ku telfon ambulans, dan Tamsen akan membawa Jason dan anak ini ke rumah sakit," kata Loski.

"Heh! Kenapa diriku?!" Awsten tak terima, "hei, kau tak apa kan?" Tanya Awsten pada anak itu. Namun diakhiri dengan diamnya anak itu kepada Awsten.

"Sepertinya anak itu baik-baik saja,"

"Sebaiknya kau juga, Loski. Ini tugasku. Kau tidak bisa sembarangan mencampurinya," kata Ben.

"Kau dengar itu, pak tua? Sebaiknya temani kami ke rumah sakit!" Awsten menggertak.

"Beritahu aku hasilnya, Ben. Karena semua ini berdampak pada putraku," kata Loski berharap.

"Akan kuberitahu kalian sebelum ambulans tiba," kata Ben sambil berjalan menuju sebuah layar yang menampakkan gambar sel.

"Kurasa seseorang yang bernama Eric, yang kami kirimi surat peringatan itu berusaha untuk memodifikasi sel punca pada tubuh manusia. Dalam kasus Mr. Jason, dia kini menderita HIV. Yang mana jika dibiarkan lebih lama lagi dapat memicu gejala AIDS. jika sudah berada di tahap ini, membuka peluang bagi berbagai penyakit kronis seperti kanker, kerusakan sel untuk muncul. " jelas Ben.

"Lanjutkan," kata Loski memahami.

"Hei! Aku tidak memahaminya sama sekali!" Bantah Awsten, "bisa kau jelaskan ulang?"

Ben mengabaikan Awsten, "coba lihat ini," Ben memutar sebuah gambar anatomi di layar tadi, "tubuh ini menolak kedatangan sel asing ini. satu-satunya cara agar tubuh manusia menerima sel ini, yaitu dengan membawa serta inangnya masuk kedalamnya. "

"Maksudmu, cacing planaria?" Tanya Loski dengan ekspresi auw jiji.

"Tidak. Ini hal yang sangat menjijikkan yang pernah kuteliti, Oh, god. Inilah yang menjadi pertanyaannya. Mr. Eric sedang merancang sesuatu sebagai pengganti inang untuk penempatan sel punca. Aku tidak tahu apa itu. Sejauh ini, hanya itu yang dapat kujelaskan padamu," kata Ben.

"Sepertinya ambulans sudah datang," kata Awsten saat mendengar suara sirine.

"Kami duluan, Ben!" Kata Loski sambil membantu dua perawat laki-laki yang memindahkan tubuh Jason. Sementara Awsten ia tugaskan untuk mengawasi anak tadi.

***

Disisi lain, Wanda dan Caitlin berada di sebuah tempat dengan beberapa orang Asia yang membawanya beberapa waktu lalu. Caitlin yang masih lengkap mengenakan jas lab-nya terpaksa harus menelepon melalui telepon umum di dekat halte setelah sebelumnya beradu mulut dengan orang Asia itu. Ia tak sempat membawa ponselnya.

"Eric akan sungguh marah jika mengetahui ini," kata Wanda sedikit panik.

"Salahkan saja dia, siapa suruh bekerja sama dengan parasit!" Kata Caitlin kesal karena telponnya tak kunjung tersambung. Koinnya tak tersisa banyak.

"Apa maksudmu?"

"Heh. Kau pasti sudah tahu tentang tardigrada, bukan?"

"Ya, Eric menceritakan semuanya padaku."

"Sebenarnya apa hubungan kalian? Ah-lupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya apa hubungan kalian? Ah-lupakan. Jadi begini, sebelumnya kami sempat ditipu oleh tim laboratorium riset dari Korea atas tardigrada melalui darah Hybrid yang kukirim sebagai permintaan Jason. Mereka mengambil semua tardigrada yang ada pada darah itu, dan membual segalanya kepada kami. Eric mengatur rencana dan ia berhasil bekerjasama dengan Direktur China Air Space. Dan terjadilah misi pengalihan di pulau Kalimantan. Namun lihat, apa yang terjadi? Mengapa hanya kita yang dibawa untuk menghindari inspeksi dari WHO? Seharusnya Jason dan Riley yang mereka bawa!" Caitlin terengah-engah, saat itu juga telepon tersambung.

"ERIC! TAMPAR YUAN XI SEKARANG JUGA!"

NASA

NASA : Tardigrada (3) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang