Case 17 : Quarter

4.7K 1K 165
                                    

Jason belum juga terbangun. Hal ini membuat Eric cemas. Sementara ia harus kembali ke Washington untuk mengambil Tardigrada dan bertemu Yuan Xi.

"Aku harus ke Washington," kata Eric sambil merapikan pakaiannya, "Kusambungkan alarm di ruang utama, jika Jason bangun, alarm itu akan berbunyi," lanjutnya kepada Caitlin.

"Apa boleh kugunakan ruang kendali?" Tanya Caitlin.

"Hm?"

"Ada sesuatu yang harus kulakukan,"

Eric hanya mengangkat kedua bahunya, "gunakan saja,"

Eric yang segera pergi ke bandara, dan Caitlin meminta tolong Wanda untuk menggantikannya menjaga Riley dan Jason, untuk pergi ke ruang kendali.

Ruang kendali Bunker yang ia maksud adalah ruangan dimana seluruh sistem dan teknologi Bunker dipantau melalui komputer. Tujuan Caitlin bukan itu, namun ada beberapa komputer yang tidak terhubung dengan sistem, yang bisa ia gunakan.

Sebuah pesan teks yang ia terima tiga hari yang lalu, dan nama pengirimnya membuatnya sedikit terkejut. Karena, tidak biasanya orang ini berinteraksi dengannya.

Alan.

Tapi Caitlin tahu apa yang dilakukan Eric, ia memang tangan kanan Eric sekarang, tapi dia tetap bagian dari kru Hermes. Dan ia tetap berteman dengan Alan serta para idiot lainnya.

"Berikan aku akses menuju BMKG,"

Hal yang mudah bagi Caitlin. Lembaga milik Indonesia ini merupakan pusat fokus penelitiannya dulu yang berhubungan dengan studi geografinya. Of course, ia memiliki koneksi disana.

Caitlin tidak berpikir panjang karena mengingat Alan ahli dalam bidang geologi. Setahunya, Alan menghabiskan hidupnya untuk belajar terus menerus. Maybe, ini alasan Alan menghubunginya. Beberapa menit Caitlin mengotak-atik keyboard, dan selesai. Alan sudah terhubung atas nama Caitlin.

Dan Caitlin yakin, dia tidak akan terkena boomerang  jika menghindar.

***

"Aku akan kembali lagi besok. Urusan belum selesai," kata Ethan sambil menekan pengunci mobilnya.

"aku akan pindah rumah kalau begitu," jawab Alan malas.

"Mampus!" ceplos Daniel, lalu ia lebih dulu masuk mobil, meninggalkan dua orang itu yang terus saja bercakap-cakap.

"Kau tidak tampak tertarik dengan semua ini, Alan. Apa kau mau membiarkannya saja? Biarkan astronot  itu mati di planetnya sendiri. Ah, sepertinya tardigrada  membuatku gila. Tidak, kau yang gila." jelas Ethan.

"Ada hal lain yang lebih penting dari nyawa River." kata Alan dengan ekspresi tajam, tentu saja Ethan terkejut.

"Suer, kau membuatku merinding,"

"Apa kau sadar, misi pengalihan direktur ini—menurutmu kau bisa menyelamatkan River dan menebus dosamu. Tapi semua tindakan akan meninggalkan akibat, bukan?"

"Kapanpun kau bicara, hanya kau sendiri yang dapat memahaminya, Lan. Orang lain berpikir bicaranya orang cerdas berbeda. Itu karena mereka tidak memahaminya atau orang cerdas adalah orang yang gila."

"Aku tahu kaulah orang gila itu. Dengar, aku tidak bisa bekerjasama denganmu," kata Alan to the point.

"The hell, apa kau marah padaku, hah? Mengapa secara tiba-tiba kau bersikap egois seperti ini,"

NASA : Tardigrada (3) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang