Case 22 : We're Done Yet

4.1K 1K 214
                                    

kita sudah selesai.

-

ALAN tidak bisa bernafas dengan tenang.

Mungkin benar kata orang itu, ia hanya terlalu parno dan hasil hipotesisnya hanya sebatas hipotesis. Tak lebih.

Alan berjalan gontai menuju kamar mandi, mencuci wajahnya yang terlihat sangat lelah. Kantung matanya mulai terbentuk dan kini terlihat jelas, waktu baginya untuk tidur. Selangkah lagi bagi Alan untuk menjatuhkan diri di kasur, ia mendapat panggilan di ponselnya.

"BANGSAT!" teriak Alan kesal. Sudah tidak ada orang yang mempercayai penelitiannya, ditambah penelitian tardigrada sepenuhnya dibebankan padanya, dan kini, ingin tidur saja rasanya dilarang. Sia-sia dirinya bekerja selama ini.

"Hoh?" kata Alan mengangkat telponnya.

"Hanya kau yang dapat kuhubungi saat ini. Alan, ada sesuatu-"

"We're done yet, McCagall," potong Alan cepat. Rasa kantuknya hilang perlahan, hal ini membuatnya semakin kesal.

"Tidak, belum! Eric-"

"misimu denganku hanya soal tardigrada, tak lebih. Jangan menambah penelitian lain atau mencampuri urusan yang lainnya! Atau kau lakukan semua itu sendiri, karena aku juga melakukan penelitianku SEORANG DIRI!"

Alan yang temperamental. Penelitiannya benar-benar menguras habis isi otaknya.

"well, oke. Kalau begitu, terimakasih kerjasamanya."

yang Alan dengar bukanlah nada kecewa dari Ethan, namun nada ejekan. Ejekan yang sengaja dilontarkan Ethan pada dirinya karena penolakannya dianggap tidak sanggup untuk melakukan penelitian lain selain tardigrada.

Alan paling tidak suka jika diremehkan. Menurutnya, sains bukanlah hal yang bisa begitu mudah untuk diremehkan.

"katakan, apa itu?" Alan mengusap wajahnya gusar, sepertinya ia akan gagal tidur lagi kali ini.

***

Eric menatap tajam Xi. panggilan Caitlin melalui earbud-nya barusan membuatnya menyelidik.

"Apa maksudmu sebenarnya, hah?"

"Apa yang kau maksud dengan apa?" jawab Xi.

"Kau tidak memindahkan Jason sama sekali!" Eric menggebrak meja.

"Berpikirlah seperti orang waras pada umumnya. Kau mau aku memindahkan orang dengan penyakit menular? Bukan begitu cara kerja tim-ku," Xi tersenyum miring.

"kau telah melanggar kontrak," tuding Eric.

"kontrak bisa saja berubah jika hal yang tidak diinginkan terjadi seperti halnya kasus Jason," jawab Xi santai.

"Aku tidak mempercayaimu lagi, kau tahu itu,"

"Kau hanya orang baru disini. NASA telah lama bekerjasama dengan China Air Space. Kedua organisasi ini saling mengerti aturan mainnya. Seperti, kau belajar naik sepeda, namun justru pesawat yang malah kau kendarai. Mengerti apa yang akan terjadi?" jelas Xi.

Eric terdiam. Namun satu kalimat yang lolos dilontarkan direktur China itu membuatnya naik pitam.

"Kuberi contoh lain untuk paham, mungkin, seperti seseorang yang kuliah di kedokteran gigi, mempunyai skill menyelam, namun bekerja sebagai direktur. Apa itu sinkron?"

"Say goodbye with this," tanpa berpikir dua kali, Eric melemparkan kaca sampel berisi tardigrada pemberian Ethan ke dinding hingga pecah.

Eric berdiri, mengusap rambutnya kebelakang, "setidaknya, aku memiliki senjata lain yang melebihi batas kemampuanmu."

Xi yang barusan terkejut karena asetnya kini tentu saja sudah tidak ada lagi karena dipecahkan Eric.

"Itu bukan milikmu," katanya sinis, "itu milik dr. Cameron,"

"Itu milik NASA. Selamanya akan tetap begitu. Dan kau tahu apalagi yang menarik? Sekarang aku yang mengendalikan NASA. So, hybrid itu ada dalam kuasaku."

***

Kembali ke Ethan. Akhirnya, ia berhasil membujuk Alan untuk membantunya turut serta dalam mencari tahu proyek hybrid sebelum Delta. Sebelumnya Alan bertanya, mengapa tidak meminta bantuan Damian saja? Dan ia hanya menjawabnya bahwa Damian mungkin akan lebih sabar dari Alan dalam menghadapinya, namun dalam situasi seperti ini, hanya Alan yang dapat membantunya.

Baru beberapa menit tiba di rumah, Ethan mengatakan pada Daniel bahwa ia akan pergi lagi. Dengan berat hati ia menawari Daniel untuk ikut atau tidak, sialnya, Daniel menjawab ya! Tenaga Daniel ikut terkuras untuk melakukan sesuatu yang tidak ia pahami.

"Aku tahu kau tak lebih dari sekedar orang yang kurang kerjaan, tapi petualangan ini terasa seru," kata Daniel sambil membuka kulkas.

"Ambilkan Milo-nya sekalian!" kata Ethan.

"Beritahu, kemana tujuanmu setelah ini?"

"Ini akan menjadi hal terkeren sepanjang hidupmu," Ethan meneguk minumannya, "menjenguk orang pertama yang melanggar hukum relativitas Einstein saat berada di Mars,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini akan menjadi hal terkeren sepanjang hidupmu," Ethan meneguk minumannya, "menjenguk orang pertama yang melanggar hukum relativitas Einstein saat berada di Mars,"

NASA

oneshot biografinya ethan, bikin g ya?😅

NASA : Tardigrada (3) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang