Case 5 : Guess Who?

7.4K 1.6K 269
                                    

Tebak siapa.

-

Bursa, Turkey, 12:10 P.M

Loski menyemburkan kopinya kala ia mendapat sebuah pesan dari Ethan.

"Aku menyeret Daniel untuk pergi ke Kalimantan. Proyekku. Katakan sesuatu pada bibi Ern untuk kembali lebih lama, atau kau terbang kesini untuk menjemputnya."

"DASAR ANAK NAKAL!"

Pertemuannya ke Turki kali ini bukan tanpa alasan, dan bukan hanya sekedar rapat bisnis biasa. Seseorang menghubunginya, dan ia mengatakan namanya adalah Awsten Gray. Dan setelah dipikir-pikir, rasanya Loski sia-sia terbang ke Turki hanya untuk memenuhi undangan si gelandangan berambut hijau. Bagaimana tidak? Awsten mengatakan sesuatu mengenai proyek Ethan dan ia telah memesan suit room di salah satu hotel berbintang dan melakukan reservasi atas namanya! Shit.

"Berapa jarak Bursa untuk menuju Cappadocia?" tanya Loski saat menaiki taksi.

"236 kilometer, sir. Akan memakan waktu sekitar 2 jam lebih. Jika kau ingin, aku akan mengantar."

"Kenapa tidak naik kendaraan yang disediakan pihak hotel?! A limousine? Gerah!" kata Awsten yang berada dibelakang Loski.

"Aku tidak mau membiayai perjalananmu, konyol. Aku ingin pergi ke Capoadocia, sendirian. "

"Hei!"

"Apa?"

"Daripada kau menyewa taksi untuk 2 jam perjalanan, sangat kusarankan agar lebih baik kau memakai fasilitas hotel, yeah, mobilnya, of course. Kau tahu biaya perhitungan taksi disini? Itu akan menyedot uangmu per-menit."

"Lebih baik aku bangkrut untuk diriku sendiri, daripada bangkrut bersamamu, idiot. Tolong, jalan sekarang!"

Beberapa menit kemudian,

"Katakan kemarin, siapa namamu, bocah?"

"Awsten Gray. Aku seorang penyelam."

"La-"

"Aku tahu. Aku menghubungimu karena Eric. Tidak, ini menyangkut dengan putramu dan kakak tiriku, Mr. McCagall," potong Awsten.

"Shit. Apa maksudmu mengenai proyek Ethan? Dan Eric? Direktur baru itu?"

"Ini yang nantinya akan kita bicarakan. Tapi, sangat terasa aneh jika putramu tidak memberitahukan proyek apa yang ia kerjakan kepadamu-"

"Kami tidak akrab."

"BAGAIMANA MUNGKIN KALIAN TIDAK AKRAB?!" tentu saja, Awsten terkejut.

"Biar kutebak, kau juga tidak akrab dengan kakak tirimu itu, benar?" tanya Loski.

"Hah. Sampai dia menilaiku sebagai manusia sok akrab di dunia, ya, tapi begitulah hidupku."

Loski mengangguk, "cepat ke intinya saja! Aku mulai berpikir sia-sia saja ke Turki untuk menemuimu?! Mengapa tidak di Washington saja?!"

"Karena, sebenarnya disinilah Eric mengerjakan pekerjaannya," Awsten mulai sedikit berbisik.

"Pekerjaan sampingan, maksudmu?"

"Pekerjaan utama, Mr. Kuberitahu, ya. Pekerjaan Eric sebelumnya adalah menjadi seorang dokter gigi di Sydney. Tapi dia tak hanya handal menangani gigi orang-orang, dia juga handal dalam menangani virus, kerusakan organ, dan penyakit dalam, penyakit menular, dan lainnya."

"Apa gunanya bagiku mengetahui semua ini?" Loski mulai kesal karena Awsten terus saja memutar topik.

"Tentu saja berguna! Duh, bagaimana aku menjelaskannya ya, namun aku memegang rahasia besar Eric, dan ini menyangkut putramu beserta semua kru NASA yang kini kupikir tengah berada di Kalimantan, dalam misi yang Eric berikan." Jelas Awsten.

"Daniel bisa mati kalau begini caranya," Loski mengusap wajahnya, "Seharusnya dia ikut denganku ke Turki, bukannya ke Kalimantan!"

"Daniel ... siapa?"

"Tak ada. Nah, lanjutkan."

"Eric orang yang baik. Walau terkadang caranya salah, namun di saat ini, cara yang ia gunakan memang benar-benar salah!"

"Langsung ke intinya atau kubedah tubuhmu! Jangan meremehkan, aku dulu adalah seorang mantan ahli bedah." Loski mengintimidasi, disambut tatapan ngeri oleh si supir taksi.

"Ada salah satu tim kami menderita penyakit yang amat serius. Kau tahu virus ini, HIV/AIDS. Stadium 2, namun memicu virus lainnya muncul seperti, neurogenesis dan kerusakan otak. Dia di isolasi di sebuah bunker di Turki, disini. Eric, dia orang terhaus akan pengetahuan yang pernah kukenal. Setelah ekspedisi Palung Mariana selesai, dia menemukan sebuah jawaban. Jawaban yang hanya ia sendiri yang tahu sebelum aku berhasil menyalin data pentingnya.

Sealon dapat hidup puluhan tahun karena tardigrada bersarang ditubuhnya.

begitulah. Makhluk mikro ini, adalah jawaban atas Eric, dan teman kami."

"Tunggu dulu, dan hubungannya dengan proyek NASA?"

"Bwleh," Awsten mengerucutkan bibir, "Eric tahu astronot itu hanya koma biasa. Butuh beberapa waktu lagi untuknya bangun kembali. Namun tidak bagi teman kami, dia bisa mati kapan saja. Untuk ini, Eric memanipulasi misi untuk para kru NASA agar melakukan pencarian Tradigrada di hutan Kalimantan, karena sensor NOAA dibawah tangan Taylor menunjukkan ada banyak mikroirganisme itu disana. Ingat, Tardigrada tidak ada disembarang tempat, walau dia makhluk mikroorganisme sekalipun."

"Lalu?"

"Eric bisa saja mengorbankan seluruh nyawa kru NASA demi nyawa teman kami,"

"What the hell!"

"Mereka tidak tahu, bahwa makhluk yang mereka cari adalah jawaban untuk astronot yang tengah koma itu, namun bagi Eric, dia tidak penting. Selama masih bernafas, tak perlu dikhawatirkan."

"Mengapa kalian tak mengambil tardigrada saja dari tubuh makhluk itu saat ekspedisi Mariana? Mengapa menyusahkan sekali?!" Loski ada benarnya juga.

"Wah, itu bahkan jauh lebih membahayakan daripada ini. Bahkan jika begitupun, aku tidak akan hidup sejak saat itu."

"Lantas, kau berada di pihak mana?"

"Aku netral. Aku mendukung Eric atas usahanya untuk menyembuhkan teman kami, namun aku menentang cara yang ia lakukan."

"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Loski.

"Sir, apa kau menyukai orang China? Mungkin selanjutnya, kita akan berurusan dengan mereka."

NASA

Awsten disni ganti semir rambut, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awsten disni ganti semir rambut, ya. Di PM rambutnya ungu, disini rambutnya ijo.

NASA : Tardigrada (3) | SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang