Ersya Celline

260 22 9
                                    

Gak akan pernah bosen buat ngingetin kalian

Tinggalkan vote dan komen💙

****

Pagi pun datang dan sinar mentari membuat tidurku terganggu.

Jika dengan suara alarm dari jam beker ku tidak mampu membangunkan ku dari rutinitas tidurku, maka sinar mentari tidak akan pernah gagal.

Aku pun bangun dari tidurku. Tidak langsung membersihkan badan, melainkan duduk dan mulai mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya terpenuhi.

Jika kalian berfikir bahwa hal pertama yang akan aku cari ketika bangun tidur adalah ponsel, maka kalian salah.

Aku bukan tidak seperti kebanyakan orang, yang ketika bangun tidur akan mencari ponsel. Bagiku, ponsel adalah benda nomor kesekian yang aku butuhkan.

Aku akan mencari ponsel jika memang aku butuh dan ada yang menghubungiku terlebih dahulu.

Salah. Sangat salah jika kalian beranggapan bahwa ponsel ku tidak ada notif. Sebab ponsel ku setiap hari selalu saja berbunyi. Entah itu pesan singkat atau pun hal lainnya.

Hampir saja lupa, aku belum menyebutkan nama ku.

Namaku Ersya Celline Nugraha dan kebanyakan orang memanggilku Eca, katanya supaya mudah di ingat dan gampang di panggil.

Aku anak dari Bunda Santi dan ayah Soni. Aku juga punya adik, laki laki. Dia Riwanda Wira Nugraha. Umurku dan adikku berbeda 2 tahun. Tentunya aku lebih tua. Menyebalkan.

Jika diantara kalian ada yang bertanya kemana kedua orangtua dan adikku saat ini, kebetulan mereka sedang berkunjung ke rumah Pamanku yang di luar kota.

Hampir lupa lagi, aku masih bersekolah dan duduk di kelas 3 SMA. Aku juga memiliki 3 sahabat yang kebetulan kenal dan dekat sejak hari terakhir MPLS.

Bryce Nadhira dan Savira Irawan.

Bip.

Ponsel ku mengeluarkan suara dan tak ku gubris sama sekali.

Akupun bangkit dari tempat tidur dan mulai membersihkan badanku.

Tak butuh waktu lama, karna bagiku, mandi lama pun prrcuma. Sebab tak akan ada yang berubah kecuali aroma yang sebelumnya bau dan tergantikan dengan wangi sabun mandi.

Aku bukan tipe wanita yang suka lama ketika mandi. Membuang buang waktu saja. Time is money.

Setelah selesai, aku pun turun ke bawah dan membuat roti selai seadanya. Karna jujur saja, aku malas melakukan aktivitas yang berlebih ketika hari libur.

Aku bisa masak. Hanya saja, mode malas sepertinya sedang aktif.

Kebetulan, bunda sengaja tak mempekerjakan ART. Katanya biar nanti aku mandiri dan bunda juga bisa melakukan semua pekerjaan rumah.

Jadi, saat bunda dan ayah pergi aku hanya akan sarapan roti, makan siang pesan onlen dan malam cukup nasi goreng. Sangat mudah.

Ting Nong, Ting Nong.

"Masi pagi juga." Kataku sambil berjalan ke arah pintu.

Ceklek.

Saat aku membuka pintu, aku sempat menyernyitkan dahi kemudian mendengus.

Dan tanpa di persilahkan masuk, tamu itu masuk denga sendirinya dan merebahkan dirinya di sofa.

Aku hanya menggelengkan kepala dan mengusap dada melihat tingkahnya.

"Utung sabar." Kataku dan ikut duduk di sebelahnya.

"Untung udah biasa." Jawabnya.

Dan kali ini aku memutar bola mata malas.

****

Semoga suka🌹
Ily💙

Ig: syifanrhy_

Khatulistiwa[TAMAT]Where stories live. Discover now