7

30 2 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak😉

* * * *

Berada jauh darimu mengajarkan aku banyak hal.
Kasih sayang, perasaan nyaman serta kekhawatiran.

* * * *

Saat ini jam sudah menunjukkan hampir tengah malam, orang orang normal sudah terlelap dalam tidurnya dan sedang bermimpi indah, tetapi berbeda dengan kedua orang ini, mereka sedang asyik mengobrol seolah tak ingin mengakhirinya.

"Ya kenapa tiba tiba ngilang gitu aja? Ga pamit lagi."

Vikram terkekeh mendengar omelan Ersya sedari tadi. Hanya karna saat Ersya mengambil kotak obat ke dalam rumahnya, Vikram memutuskan untuk pulang saja.

"Udah di kasih obat belum lukanya?"

"Udah, Ersya. Dari tadi udah jawab padahal." Sambil terkekeh.

"Padahal udah di bilang tungguin bentaran doang, tapi ga denger."

"Bukannya ga denger, Ca. Di luar dingin, ga di ajak masuk lagi." Jawab Vikram sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ehh, iya yaampun, maaf ga ngajak masuk."

"Gapapa, justru bagus lahh."

"Bagus darimananya?"

"Ya bagus, kalo gue di ajakin masuk bakalan betah dan gakan mau pulang."

"Ya bagus juga kalo gamau pulang, biar bisa bareng sama lo terus."

"Sejak kapan lo jadi kayak gini?"

"Semenjak gue tau kalo gue bakalan di kirim ke luar." Jawab Ersya dengan lirih.

"Ca?" Panggil Vikram.

"Gue lemah banget kan ya?"

"Semangat sembuh. Gue yakin, disana lo gakan lama. Karna gue percaya lo kuat. Lo ga lemah dan lo bakalan balik lagi ke sini. Gue tunggu lo balik nanti." Ucap Vikram memberikan semangat.

Ersya tak menjawab, Ersya hanya tersenyum dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Jangan nangis. Gue ga bisa peluk lo." Kata Vikram yang melihat Ersya menundukkan kepala dan terdengar suara isakan.

Vikram dan Ersya sama sama terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya Ersya mengangkat wajahnya dan tersenyum dengan mata serta hidung yang sudah berwarna merah.

"Gitu kan cantik." Kata Vikram sambil terkekeh. "Ga boleh nangis, Ca. Gue ga bisa peluk lo."

Ersya berdecak mendengar ucapan Vikram.

"Berat banget yaampun."

"Perlahan namun pasti, Ca. Gue tau ini berat buat lo, sangat."

Ersya mengangukkan kepala.

"Besok gue ajak lo pergi, mau ga? Anggep aja terakhiran." Ucap Vikram.

Khatulistiwa[TAMAT]Where stories live. Discover now