Ambyar

70 8 2
                                    

Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak😉

****

Malam ini, berbeda dari malam biasanya. Sebenarnya setiap malam sama saja, hanya saja mungkin kegiatan yang di lakukan oleh Eca berbeda dari biasanya.

Ya, setelah acara makan malam dan keliling mall tadi siang, entah mengapa perasaan Eca semakin menghangat dan kian menemukan titik cerah. Titik cerah yang memang sedari lama sempat pudar.

Semenjak bertemu dengan pria itu, tersimpan secuil perasaan dan harapan yang Eca simpan.

Senyum simpul pun terbit dengan sendirinya di sudut bibir Eca. Dan entah sejak kapan senyum itu tercetak dengan sangat jelas.

Jujur saja, tentang bagaimana jelasnya tangan Eca dan dia bertaut, sangat amat kontras dan jelas teringat di fikiran Eca. Bahkan mungkin, fikiran Eca hanya tertuju kepada bagaimana tautan tangan itu tercipta.

Bisa dikatakan lebay atau berlebihan. Tetapi bagi Eca, ini adah suatu kejadian yang sudah lama tak Eca rasakan.

Fikiran Eca ambyar, tak bisa mengkoordinasikannya dengan hatinya.

Eca menggelengkan kepala

"Ga Eca, lo ga boleh berlebihan kayak gini. Ini ga mungkin Ca." Kata Eca mengingatkan kepada dirinya sendiri.

"Tarik nafas yang dalam Ca, hembuskan pelan pelan dan fokus." Katanya lagi.

"Ayo Ca, ayo. Lo harus fokus, ga boleh sampe ambyar kaya gini." Sambil menyemangati dirinya sendiri dan mulai membuka buku pelajaran yang sempat tadi dia ambil.

"Kalo lo terus mikirin dia, kasian ke elonya. Karna belum tentu dia juga mikirin hal yang sama kayak lo." Katanya memperingati dirinya.

"Gow Eca gow." Dengan sedikit berteriak.

"Anjirr, lo ko berisik banget." Wanda masuk dan menutup kedua telinganya dengan tangan kemudian duduk di sisi ranjang milik Eca.

Eca sedikit terkaget dengan kedatangan Wanda yang secara tibatiba. Eca mengambil nafas sebelum menumpahkan kekesalannya kepada Wanda karna masuk ke kamar orang tanpa mengetuk pintu.

"Lo sejak kapan bersikap ga sopan kayak gini?" Eca berbicara dengan nada dingin.

"Apanya yang ga sopan sih." Jawab Wanda sambil merebahkan dirinya di kasur Eca.

Eca melototkan mata.

"Lo di sekolahin ga sih?" Kesal Eca.

"Lha, kan sekolah kita sama, jadi lo udah tau apa jawabannya." Jawab Wanda santai tanpa melihat Eca yang sudah mengepalkan tangannya dan bersiap untuk menyeranh Wanda.

"Lo ko malah ngeyel ya kalo di tanya, ga suka gue."

"Lha? Kan gue jawab jujur anjir. Sebelah mana ngeyelnya?" Protes Wanda dengan merubah posisi menjadi tengkurab.

"Lo anjir bikin gue emosi terus." Kata Eca sambil berjalan kearah Wanda.

Wanda yang merasakan suasana kian memanas pun bangun dari rebahannya dan melihat kearah Eca yang sudah merapalkan banyak umpatan untuknnya.

Dan sebelum Eca berhasil mengumpatinya, dengan cepat Wanda pun berlari dan meninggalkan kamar Eca. Serta tak memperdulikan teriakan Eca yang kencang.

"Wandaaaaaaaaaaaaaaaaa, ketemu gue lo abis ya."

****

Semoga suka🤗
Ily🌷

Ig: syifanrhy_

Dan jangan lupa juga follow akun gabutku😅

Ig: tanpena.fa

Khatulistiwa[TAMAT]Where stories live. Discover now