ToD

53 5 1
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak😉

****

Bahagiaku mungkin takan terlihat, tetapi pengecualian untukmu.

****

Setelah mengantarkan pulang bundanya, Ryan mampir kesebuah minimarket yang buka 24 jam untuk membeli makanan ringan.

Dan saat akan memasuki ruangan Ec, Ryan kembali melihat Putri yang kebetulan sedang berjalan di lorong Rumah Sakit.

"Put, ngapain di sini malem malem gini." Tanya Ryan sedikit berteriak.

Putri yang merasa namanya di panggil langsung membalikkan badan. Terlihat dengan jelas raut wajah Putri yang sedikit kaget ketika melihat Ryan. Namun dengan cepat Putri berusaha bersikap kembali normal.

"Ehh, iya, Yan. Lo ngapain?" Tanya Putri kembali bertanya.

"Eca di rawat disini, dan kebetulan gue yang jaga."

"Eca di rawat? Kenapa? Ko bisa?"

"Kecapean doang." Jawab Ryan. "Lo sendiri ngapain disini?" Kembali Ryan bertanya.

"Ini gue mau bali, gue duluan ya." Kata Putri sembari pamit kepafa Ryan seolah menghindari.

Ryan yang melihat gelagat aneh dari Putri merasakan ada sesuatu yang di sembunyikan olehnya, namun Ryan dengan cepat menggelengkan kepala dan berucap semoga semuanya baik baik saja.

Ryan pun kembali berjalan keruangan tempat dimana Eca dirawat dan saat masuk kedalam ruangan, Ryan mendengus sembari menggelengkan kepala. "Dasar bucyn." Katanya.

Dan di tempat yang berbeda, seseorang juga merasakan sakit dan rasa bersalah yang semakin terasa hungga saat ini.

"Lo ga perlu tau apa dan kenapa gue bisa disini hingga larut malem, karna gue gamau melibatkan orang yang Eca sayang pergi untuk yang kedua kalinya." Gumamnya sembari mengusap air matanya yang keluar.

****

Eca menggeliat dari tidurnya dan merasakan ada sesuatu yang mengenggam tangannya. Perlahan, Eca pun membuka matanya. Eca sempat menahan nafas selama beberapa saat  melihat tangannya di genggam oleh Vikram dan melihat kearah jam dinding.

"Jam 2?" Gumam Eca.

Eca pun kembali melirik kearah soffa dan menemukan Ryan yang sedang terbaring dengan ponsel yang berada di atas dadanya. Eca kembali mendengus.

Dengan perlahan dan dengan gugup, Eca pun melepaskan genggaman tangan Vikram dengan sangat pelan, takut menganggu tidurnya. Setelah berhasil, Eca pun berusaha bangun dan turun dari tempat tidurnya.

Disaatn Eca akan melangkahkan kakinya, tib tiba seseorang memegang pergelangan tangan Eca.

"Lo mau kemana?" Tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.

Yaampun, mimpi apa gue.

"Ehh, itu, anu.."

Vikram menyernyitkan dahi.

Bego, kenapa gugup, sih.

Khatulistiwa[TAMAT]Where stories live. Discover now