5

36 2 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak😉

* * * *

Sesak itu kembali menyakiti hati.

Seolah hari kemarin belum usai menyakiti, dan kini semuanya tersakiti kembali setelah akan pulih.

* * * *

"Siapaun wanitanya dan bagaimanapun masa lalunya, kamu harus terima."

Kalimat itu selalu saja beputar di kepala Vikram, seolah menjadi pengingat untuknya.

Dan hari ini, Vikram sudah putuskan untuk mengatakan yang sebenarnya, semua, tanpa kecuali.

Vikram akan terima apapun jawabannya nanti.

Selama di perjalanan menuju ke rumah Ersya, senyum di sudut Vikram terukir dengan sangat jelas. Senyumnya tak sedikitpun pudar.

Sebelum Vikram benar benar turun dari mobilnya, Vikram sempat mengirimkan pesan singkat kepada bundanya.

Virkam: Bunda, do'akan. Besok aku udah punya pacar.

Setelah memastikan pesan itu terkirim, Vikram turun dan berjalan kerumah Ersya dengan senyum yang setia menemani.

Tok tok tok.

Vikram menunggu beberapa menit sebelum akhirnya Wanda yang membukakan pintu.

"Ehh, lo bang. Masuk masuk."

Vikram pun tersenyum dan menganggukkan kepala.

Saat sudah memasuki rumah Ersya, Vikram menanyakan keberadaan Ersya kepada Wanda.

"Ersya ada?" Tanya Vikram.

"Lha, emang lo ga ngasih kabar dulu ke Ersya kalo lo mau ke rumah?" Tanya Wanda dan Vikram menggelengkan kepala.

"Eca pergi keluar sama Ryan. Kata Ryan sih bakalan lama, soalnya besok besok kan ga bisa usilin lagi Eca."

Jawaban dari Wanda menimbulkan tanda tanya besar di kepala Vikram. Seolah ingin mengetahui lebih jelas, Vikram kembali bertanya apa maksud dari jawaban Wanda barusan.

"Eca ga ngasih tau lo? Serius?" Ujar Wanda menyelidik.

"Lo gausah nanya balik ke gue, emang Eca mau kemana?" Vikram bertanya dengan serius.

"Eca mau pergi ke luar Negeri lusa, sana gue."

Singkat dan jelas namun mampu membuat perasaan Vikram terombang ambing dan merasakan sesak.

"Bunda sama ayah pengen Eca sembuh dari traumanya. Dan kata Dokter yang nanganin Eca disini, Eca bakalan sembuh kalau di bawa pergi beberapa waktu di tempat lama dan berpindah ke tempat baru. Awalnya Eca nolak, Eca ga mau ninggalin kota ini, tapi setelah diberikan penjelas sama bunda, akhirnya Eca mau." Penjelas dari Wanda cukup membuat Vikram paham tentang mengapa Ersya terus menghindari Vikram.

"Sorry karna gue baru ngasih tau sekarang, bang. Gue fikir Eca ataupun Ryan udah lebih dulu ngasih tau lo."

"Lo ga lagi bercanda, kan?" Tanya Vikram sambil menatap kedua bola mata milik Wanda.

Khatulistiwa[TAMAT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora