Full Day

50 4 1
                                    

Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak😉✨

****

Dekatmu adalah jauh, hadirmu adalah pergi.

****

Saat ini aku dan Vikram sedang berada di salah satu Mall yang ada di tengah Kota Bandung.

Suatu kejadian yang sangat langka Vikram datang ke rumah diwaktu sarapan pagi kemudian ikut sarapan dan akhirnya meminta izin ke ayah dan bundaku untuk mengajakku pergi.

Jujur saja, aku sempat tak percaya yang datang tadi pagi adalah Vikram, tapi setelah berada disini dan duduk bersampingan diruangan gelap yang ada hanyalah pantulan cahaya dari layar besar di depan, katakan saja di dalam bioskop, aku benar benar percaya kalau dia adalah Vikram.

Selama penauangan film berlangsung, jujur saja fokusku terbagi. Tentunya karna ini kali pertama aku menonton film di bioskop dengan laki laki lain selain Ryan tentunya.

Dan perihal Ryan, aku masih kesal dan tak pernah membalas pesan yang di kirimkan olehnya. Masalahnya memang sepele, tapi kalian tidak akan pernah tau dan paham gimana jadi aku.

"Ko bengong sih, mikirin apa?" Suara Vikram terdengar dengan jelas di telingaku.

Aku hanya meliriknya sekilas kemudian tersenyum dan menggelengkan kepala.

"Kalo ga suka sama filmnya keluar aja, gapapa." Katanya lagi

"Suka, kok."

"Gue juga suka."

Gosh! Untung aja tempatnya gelap, jadi dia ga bakalan bisa liat gimana warna pipi gue sekarang.

"Ehh." Sontak aku melirik kearahnya dan Vikram langsung mengalihkan pandangannya untuk melanjutkan menonton film yang sedang di putar.

Diam diam, aku tersenyum dan kembali mengalihkan pandanganku untuk tetap menonton film dan berusaha untuk kembali fokus walaupun kenyataannya kembali gagal. Apalagi setelah mendengar kalimat yang dikatakan Vikram sebelum film itu selesai.

Selesai menonton film, Vikram mengajakku untuk menemaninya membeli sepatu olahraga, katanya yang dulu udah ga terlalu enak di pake.

Sepanjang menemani dia memilih sepatu, tak sengaja unjung mataku melihat sepatu casual berwarna biru dongker dengan motif sederhana dan berpolet abu, lucu.

"Kenapa? Suka sama sepatu itu?" Kata Vikram yang sudah berada tepat di sampingku.

"Ehh." Aku menggeleng sebagai jawaban.

"Kalo suka ambil aja, sekalian, jangan malu malu."

"Itu sepatu buat cowok, yakali gue pake sepatu cowo."

Vikram mengangukkan kepala kemudian kembali bertanya "Yang ini cocok ga di gue?" Katanya sambil mengangkat dua pasang sepatu sport.

"Yang warna merah bagus, cuma lebih suka sama yang warna abu deh kayaknya." Kataku memberikan pendapat.

"Yaudah, gue ambil yang lo liatin aja, kayaknya bagus dan kebetulan lo juga suka." Jawab Vikram sambil meletakkan kembali sepatu yang tadi dan mengambil sepatu yang sempat aku perhatikan sejak tadi.

Tanpa menungguku yang sedang berusaha mencerna apa yang baru saja dikatakan olehnya, dengan santai Vikram berjalan kearah kasir untuk membayarnya.

"Ca, mau pulang ga?" Panggil Vikram sambil menunjukkan paper bag yang berisi sepatu.

"Eh, iya mau." Jawabku sambil berjalan kearahnya.

Setelah itu, kami berdua pun pulang dan tentunya Vikram mengantarkanku pulang lebih dulu.

Selama di perjalan menuju kerumahku, aku dan Vikram banyak mengobrol tentang hobi dan kebiasaan masing masing. Dan tanpa sengaja, dengan kebetulan genre musik yang kamu suka sama, indie. Ya walaupun diantara aku dan Vikram tidak sangat menyukai lagu indie, tapi memang lebih sering mendengarkan lagu indie.

"Gue turun ya, makasih udah nganterin sampe rumah." Kataku sambil melepaskan sealtbet

"Sama sama, lain kali bisa kan hang out bareng lagi?."

Aku menjawabnya dengan anggukan.

Dan di saat aku akan membuka pintu mobil, tiba tiba Vikram mengatakan kalimat yang membuatku kembali tertegum dan ambyar.

****

Semoga suka🤗

Salam, Syifa Nur Rahayu

Terimakasih buat kalian yang masih mau membaca sepenggal kisah hidup dan rumitnya kisah percintaan yang aku alami😅, ily💙

Ig: syifanrhy_
Quots: tan.penafa

Khatulistiwa[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang