Punya Pacar

44 3 1
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak😉

****

Semenjak kamu hadir dan memberikan warna di hari hariku, semuanya terasa berbeda, luka itu semakin membaik dan akan cepat pulih. Dan semoga kamu takan menciptakan luka baru.

****

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi kalian yang menjalankan.

Happy reading

"Kamu kenapa tiba tiba mukul Vikram?"

Ryan masih belum menjawab pertanyaan bunda. Yang dilakukannya hanya menundukkan kepala dan sesekali helaan nafas kasar terdengar.

"Kamu dengar pertanyaan bunda?"

Ryan menganggukkan kepala.

"Lantas kenapa kamu tidak menjawabnya?"

Ryan kembali terdiam.

"Kalau seperti ini, bunda jadi lebih yakin buat pindahin Eca ke luar negeri."

Mendengar apa yang dikatakn oleh bunda barusan, dengan cepat Ryan mengangkat wajahnya dan menatap bunda dengan penuh pertanyaan.

"Bunda berfikir buat pindahin Eca ke luar. Disana dia melakukan pengobatan dengan Tante Mira, tante kamu juga."

"Tiba-tiba bun?" Sahut Ryan cepat.

Bunda tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Ryan.

"Bunda udah mikirin ini di jauh hari, Om Sony juga setuju."

"Eca? Wanda? Aku?"

"Wanda akan ikut untuk menemani Eca disana, kalo kamu, maaf, bukannya bunda sudah tidak percaya sama kamu, tapi kamu sudah dewasa dan sudah harus menentukan arah hidupmu, bunda kamu butuh kamu untuk menggantikan posisinya. Sudah saatnya kamu yang melanjutkan dan biarkan bundamu istirahat."

"Tapi ga harus gini juga, bun." Protes Ryan, "di Jakarta masih banyak Rumah Sakit yang bisa nanganin pernyakit Eca." Lanjutnya.

"Kamu tau, sudah banyak Rumah Sakit yang udah kita datangi untuk pengobatan Eca, tapi hasilnya sama aja, malah sekarang Eca makin sering drop."

"Tapi Ryan belum siap buat ngelepas Eca, bun. Ryan ga bisa jauh dari Eca dan Eca ga bisa jauh dari Ryan."

"Bunda mengerti, tapi ini demi kelanjutan hidup Eca, demi kesembuhan Eca juga."

"Bun—"

"Temani Eca malam ini, biarkan Pira tidur di kamar tamu, kamu mungkin akan butuh bicara ketika Eca sadar nanti. Vikram sudah izin pamit pulang." Sahut bunda kemudin mengusap punggung tangan Ryan dan berjalan ke lantai atas.

"Maafin gue, Ca." Lirih Ryan.

****

"Yaampun, muka kamu kenapa, sayang?" Tanya Risma, ibu dari Vikram.

"Gapapa bu, tapi di jalan tiba tiba di keroyok orang asing." Jawab Vikram bohong. Karna tak mungkin ia mengatakan hal yang sebenarnya. Ibunya tau bagaimana dekatnya pertemanan antara dirinya dan Ryan.

Khatulistiwa[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang