Kenangan itu..

39 6 6
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak😉

****

Sekedar mengingatkan saja, alasanku tak mau terlalu mengenal dan berbagi kisah denganmu karna aku tak mau setelahnya semua akan menjadi cerita lama yang telah usai.

****

Ryan

Satu minggu lebih, dan hubungan gue dengan Eca masih belum baik. Ini benar benar ngambek paling lama Eca ke gue. Gatau harus minta maaf dengan cara apalagi, semuanya udah gue coba, tapi hasilnya nihil.

Gue mengacak rambut frustasi. Kebetulan, hari ini gue gada kelas, jadi gada salah kalo gue ajak hang out cewe aja.

R.agra:
Caffe biasa. Gue tunggu.

Dengan gerakan cepat, gue pun bergegas ganti baju.

Dan disaat gue hendak keluar rumah, bunda mengucapkan kalimat yang membuat sekujur tubuh gue mati rasa. Gue seolah ga becus jagain adik gue, gue gagal jadi abang yang baik.

****

Dan sekarang, disinilah gue, di tempat yang paling gue benci untuk gue datangi, Rumah Sakit.

Selama dijalan menuju ke Rumah Sakit, perasaan gue udah kacau, hati dan jiwa gue berasa mati. Bahkan, gue tak hentinya merutuki kebodohan dan kecerobohan yang telah gue lakukan.

"Bunda, gimana keadaan Eca? Eca baik baik aja, kan? Gada luka serius? Eca bakalan sembuh lagi, kan?" Tanya gue bertubi dengan suara serak.

Bunda tersenyum kemudian menepuk pundak gue. "Eca gapapa, Yan. Dia cuma kecapean aja dan kata Dokter sebentar lagi juga siuman."

Syukurlah, gue bernafas lega. Karna kalo Eca kenapa napa, orang yang bakalan gue maki dan salahkan pertama kali adalah diri gue sendiri.

"Kamu gausah ngerasa bersalah gitu, Yan. Ini bukan salah kamu. Ini bukan salah siapa siapa." Kata Bunda seolah tau isi hati gue.

Gue menghampiri bunda dan menunduk sambil mengenggam kedua tangan bunda kemudian menggelengkan kepala. "Engga, bun. Ini salah aku. Aku yang egois dan ga pernah ngertiin hal apa yang ga pernah Eca suka, tapi aku masih aja lakuin."

"Eca masih belum bisa ikhlas aja, kalo udah ikhlas pasti bakalan bisa terima ko. Buktinya, bunda." Sambil tersenyum dan kembali mengelus pundak serta punggung tangan gue.

"Tapi Ryan tetep salah, bun."

"Tidak ada yang perlu disalahkan disini, karna ini semua udah takdir. Jauh sebelum semuanya terjadi, hal ini sudah di tentukan oleh Tuhan." Eca benar, bundanya ini selalu saja bisa menenangkan setiap orang dengan kalimat kalimat penenangnya.

Disaat gue yang mulai tenang, teriakan seorang laki laki dari koridor mampu membuat gue mendengus karena tingkahnya yang tidak bisa di jaga.

Bunda melebarkan mata kearah orang itu seolah berkata "jaga sikap." Tapi orang itu dengan tidak tahu malunya semakin mendekatkan diri dan bertanya tanpa jeda kepada bunda.

"Bunda, Eca ko bisa masuk Rs? Kenapa? Ko bisa? Tadi pagi kan baik baik aja? Eca baik baik ajak, kan? Aku gamau kejadian dulu keulang lagi bunda." Tanyanya dengan sambil menangis.

Bunda merengkuh anak bungsunya itu sambil mengelus kepalanya dan tersenyum haru.

"Gapapa sayang, cuman kecapean aja, sebentar lagi juga sadar, ko." Kata bunda berusaha menenangkan Wanda yang semakin terisak.

"Aku gamau kehilangan orang yang aku sayang untuk yang kedua kalinya bunda. Aku janji gakan usilin Eca lagi, gakan bikin Eca kesel lagi, asal Eca sembuh, bunda."

"Iya, Eca pasti sembuh sayang, kakak kamu kan orang yang kuat."

Dan gue kembali mengingat hari itu. Hari dimana gue melihat orang yang gue sayang dan selalu merasakan sakit yang mungkin sampai saat ini masih terasa.

R.agra:
Ke Rumah Sakit Mitra Kasih, Ram. Eca sakit.

Dan entah kenapa, disaat seperti ini justru gue malah menjadi seorang yang lemah dan terlihat sebagai pecundang.

****

Salam,
Syifa Nur Rahayu

Gimana gimana? Feelnya udah dapet belum?

Aku niat banget nih nulis part ini, hhe. Part sebelumnya juga niat sih, cuman yang ini ngerasa beda aja, hhe.

Suka ga, sama cerita yang aku tulis? Kalo suka, boleh dong tinggalkan jejak:)

Jujur aja, aku bakalan lebih seneng dan bakalan sering up kalo kalian comment di cerita aku.

Terimakasih untuk kalian yang sudah mampir cerita aku, ily.

Jangan lupa follow akun instagram ku: syifanrhy_

Juga akun wp ku: syifanryuu_

Khatulistiwa[TAMAT]Where stories live. Discover now