Chapter Two ■ Most Wanted! (Paling Dicari!) ■

6.8K 354 6
                                    

⚠️⚠️⚠️

ATTENTION :
TINGGALKAN JIKA KAU TAK SUKA, AKU TAK PERNAH MEMAKSAMU UNTUK MEMBACA CERITAKU. JIKA KAU MASIH MENGGULIR PART SELANJUTNYA, DAN KAU PUNYA PROBLEM ABOUT MY STORY. INGAT, AKU SUDAH BERITAHU UNTUK TINGGALKAN DI AWAL. KOMENMU, MENCERMINKAN KELASMU.”

⚠️⚠️⚠️

“Jatuhkanlah orang lain, jika kau sudah merasa sempurna.”
-DellaDellaZura

***

Ya, Tuhan. Ya, Tuhan! Tempat mengerikan macam apa ini?! Seru seorang siswi baru di kelas tersendiri itu. Megah ya megah, tapi kok horror gini sih orang-orangnya?! Kutuk Xarbiela dalam hati, ia menutup mata rapat-rapat.

Mereka berbicara dengan satu sama lain, tapi suasananya tidak seperti kelas gadis itu sebelumnya. Sangat elegan. Ia dipindah karena pernah lompat kelas saat SMP dan itu hanya sekali. Ia dari bersekolah dasar kemudian SMP, ia hanya menempuh pendidikan di tempat yang biasa-biasa saja karena perekonomiannya yang pas-pasan.

Ia malah syok dan tak percaya saat beberapa minggu lalu diumumkan bahwa dia yang akan dipindah di tempat elegan ini, yang dikenal banyak orang terpandang dan IQ di atas rata-rata. Terlebih di kelas unggulan ini!

Xarbiela menggeleng, berharap bahwa ini adalah mimpi. Baru saja membuka mata, seorang pria sudah berdiri di samping mejanya dengan meletakkan salah satu tangan di sana dan tangannya yang lain ia masukkan di saku. Mata hijau itu menatapnya dengan salah satu alis di naikkan.

Kenapa? Ada apa dengan orang ini? Apa dia gila? Xarbiela sedikit terkekeh aneh karena sikap pria itu, ia tak mengerti.

Fezla yang merasa sedang ditertawakan itu makin menaikkan salah satu alisnya, "Lo kenapa?"

Hah? Dia bertanya padaku aku kenapa? "Seharusnya aku yang bertanya, kau kenapa?" sindir gadis itu yang mencengram tali tasnya yang masih tergantung di kedua bahu.

Pria itu menggeleng dan merubah ekspresi bingungnya menjadi memesona agar siswi baru itu bertekuk letut padanya. "Gue Fezla."

Xarbiela menekukan dahinya lalu mengambil sebuah novel dari dalam tas. "Aku yakin kau tidak tuli tadi." ucap gadis itu sinis lalu membuka novelnya dan mulai membaca menghiraukan Fezla yang tercengang mendapatkan perilaku berbeda dari wanita lain yang ia goda. Sikap asli gadis itu makin terlihat, ia memang cantik dan wajahnya polos, tapi dia itu sangat jutek juga tajam kata-katanya.

Pria bertopi di belakang sana tertawa kencang seraya mengeluarkan permen dari dalam mulutnya membuat tatapan seluruh orang di sana menoleh padanya, terkecuali orang yang paling sudut, dengar saja tidak dia. "Lo udah ditolak tuh, mundur gih." Brandon melipat kedua tangannya di depan dada.

Fezla menatap gadis itu sekali lagi kemudian berlalu dari sana dan duduk di tempatnya dengan ekspresi yang sama sekali tak terbaca. Tolakan macam apa itu?! Fezla mengepalkan tangannya seraya menyenderkan punggung di kursi.

Brandon sekali lagi tertawa melihat tingkah most wanted keempat itu, "Udah, gak usah dipikirin kali. Nanti lo makin tolol yang malah otak lo makin buntu akibat ditolak." lagi, Brandon bertawa lalu membuka handphone-nya.

Fezla menatap tajam ke arah yang baru saja bicara, mana harga dirinya ditolak seorang gadis baru macam itu? "Berisik! Liat aja lo nanti. Dia bakal bertekuk lutut sama gue." ucap Fezla angkuh.

Xarbiela yang mendengar itu menggeleng pelan. Kepercayaan diri macam apa itu? Dasar playboy. Gadis itu membalik halaman selanjutnya untuk terus membaca dan membaca.

MWHSiCG [COMPLETE☑️]Where stories live. Discover now