3. Jangan Anaya!

7.4K 396 3
                                    


Sebelum baca, di usahakan untuk Vote yuk. Dan setelah membaca di usahakan juga buat komen, karena satu Vote serta satu komentar itu sangat berharga buat aku pribadi :)

Happy reading guys ... 💙

• • •

Cuaca siang ini sangat cerah, matahari menyengat di tambah dengan angin yang berhembus dengan kencang. Susunan gedung-gedung pencakar langit serta pepohonan di seluas ibu kota memanjakan penglihatan dari atap gedung sekolah paling atas.

Di sana, seorang anak remaja sekolah sedang memandang lurus tanpa ekspresi. Kedua tangannya di masukan kedalam kantong celana berwarna abu-abu dengan kemaja sekolah tanpa dikancing bagian atasnya.

Entah sudah berapa dia berdiri di atap gedung sekolah tersebut, yang pasti cuaca menyengat itu tidak menurunkan niatnya untuk segera berlindung. Sekarang bayangan nya telah terlihat lebih panjang dari ukuran badannya.

"Woy, Pak ketos!"

Suara teriakan di belakang berhasil mengembalikan nya ke alam sadar. Tiga orang remaja menghampiri nya seraya merangkul heboh dan memperlihatkan beberapa kantong plastik di masing masing tangan ketiga remaja cowok itu.

"Ck!"

Namun decakan nya itu tidak berarti apa-apa.

"Hayuk lah Pak Ketos, kita minum minum dulu. Saya sudah bawakan makanan dan minuman." ucap salah satu cowok mengayun-ayun kan kantong plastik di hadapan remaja itu.

"Tenang Bos, sebat juga ada ko."

Remaja itu mendelik kearah tiga sahabat nya itu lalu berjalan santai menuju sofa rusak dan mendudukan bokong nya yang di ikuti pula oleh tiga anak remaja lainnya.

Dengan gerakan cepat salah satu dari mereka Gavin-remaja itu mengeluarkan semua yang ada di dalam kantong plastik, di sana terdapat beberapa minuman soda makanan ringan serta tiga bungkus rokok lengkap dengan pematik api.

"Anjay nyebat!!" sorak gembira Dellvin-remaja dengan pakaian yang sekolah ambsrud ia langsung mengambil satu bungkus rokok lalu membuka nya.

"Mana?" tanya remaja yang bermuka tanpa ekspresi itu mengulurkan tangan nya.

Alis ketiga sahabatnya terangkat tak paham

"Kembalian?" jawabnya dingin menatap tajam ke arah mereka bertiga.

"Loh loh loh, bukannya Pak Ketos suka ngga ngambil kembalian nya? Tapi ko sekarang?" tanya Gavin heran dengan mulut yang sudah mengepul asap.

"Serah lo!" jawabnya ketus lalu membuka kaleng soda dan meneguk nya hingga tandas.

Arjuna Mahardika-Pak Ketos atau Pak Bos yang sering ketiga sahabat nya memanggil dengan sebutan itu.
Remaja berdarah campuran Indonesia Jerman cowok pendiam namun mematikan serta sosok yang misterius, memiliki kepribadian Pintar, atlet basket juga tajir menjadikannya idola para siswi di sekolahan.
Murid kesayangan guru-guru karena sering menuai prestasi, salah satu Ketua Osis di sekolah SMA Pancasila, lahir di keluarga yang serba kecukupan bahkan ia pun salah satu The Most Wanted Boy yang membuat nama nya terus melejit juga terpandang luas di SMA Pancasila.

Kini kedua manik mata cokelat nya itu terlihat menatap lurus ke arah lain.

"Woy bro, katanya di sekolah kita lagi ada murid baru, cewek lagi." ucap Gavin heboh membuat mereka meliriknya sejenak.

"Ahelah tiap hari juga suka ada kali murid baru di sekolah ini." jawab Kevin-anak remaja yang sedang fokus pada ponsel di genggaman nya.

"Eh ... Ini beda, dia masuk ke kelas XI IPS-05 orang-orang lain bilang dia pindahan dari New York." ucap Gavin menatap ketiga sahabatnya itu.

Most Wanted Boy In The School (Arjuna Story)✅END √√√Where stories live. Discover now