27. Satu Percobaan Yang Mantap

3.7K 244 30
                                    

Sebelum baca, di usahakan untuk Vote dan Follow yuk. Dan setelah membaca di usahakan juga buat komen, karena satu Vote serta satu komentar itu sangat berharga buat aku pribadi :)

Happy Reading Guys ...❤

• • •

     ( Satu Percobaan Yang Mantap)
.
.
.

"Hai Jun,"

Sapa seorang cewek yang baru saja duduk di samping cowok tampak sibuk dengan buku-buku sedikit tebal di atas mejanya.

Raquel tersenyum lembut pada Arjuna yang sekali melirik padanya, lalu fokus kembali pada buku yang tengah ia bolak-balik tiap halaman sedang di baca.

Hari ini adalah hari terakhir Ulangan Kenaikan Kelas di sekolah SMA Pancasila, setelah hampir satu minggu menjalani ulangan sekolah dan ini adalah hari dimana semua murid-murid bisa merasa lega dan bernafas bebas karena hari terakhir ulangan serta siap menyambut libur panjang mereka setelah ini.

"Duduk sama Anaya ya?"

Pertanyaan itu membuat Arjuna menghentikan aktifitas membacanya, hendak menoleh namun ia urungkan ketika Raquel kembali bicara.

"Oh iya, gimana enggak satu bangku dan satu ruangan sama Anaya, kan abjad nama kalian berdua bermula dari huruf depan A. Ya otomatis kalian bisa satu ruangan bahkan satu bangku juga," jelasnya panjang lebar.

Arjuna menoleh sinis, menutup bukunya kasar. Raquel masih memperhatikan cowok itu dengan senyum lebar mengembang tak lepas dari wajahnya yang menunjukan penuh harap, membuat Arjuna menatap sedikit lama dan langsung mendelik.

"Anaya kemana?"

Arjuna menoleh lagi, kali ini tatapannya sangat sinis. Raquel hanya tersenyum tercenung sebentar, ketika mendapatkan sorot kedua mata Arjuna yang menunjukan rasa kebencian mendalam untuk dirinya.

"Bisa enggak, elo gak usah ganggu gue sekarang?"

Senyum lebar itu memudar, ketika perkataan Arjuna membuatnya bungkam dan mengerejap beberapa kali.

"Gue mau belajar, elo bisa pergi dari sini sekarang. Karena ini bukan kelas ruangan lo," ucap Arjuna menohok.

Raquel tersenyum nanar, memalingkan wajah menelusuri pandangan ketika beberapa tatap pasang mata mengarah kepada mereka. Jelas pandangan murid-murid di kelas itu menatap horor ke belakang, dimana tempat Arjuna serta Raquel duduk paling pojok belakang kelas.

"Jun," panggil Raquel seraya menyentuh lembut tangan kiri Arjuna.

"Elo ganggu gue, Raquela!" tekan Arjuna, hendak bangkit dari kursinya kemudian dengan cepat Raquel menahan hingga terdengar decitan kursi terdorong keras ke belakang, lagi-lagi membuat penghuni kelas bertatap tajam harus menoleh kepada mereka karena merasa terganggu.

"Aku ... Udah nurutin semua hukuman kamu Jun, kamu ngehukum kamu agar aku enggak nemuin kamu selama dua minggu terakhir. Dan sekarang udah dua minggu lebih, kamu masih ngehukum aku dengan cara kamu yang selalu cuek sama aku dan terus ngehindar." kata Raquel lirih, namun Arjuna bisa mendengar membiarkan beberapa pasang mata melirik mereka diam-diam.

Cowok itu masih tak bergeming, ketika Raquel masih menahan lengan kirinya erat. Sebelah tangan ia masukan ke dalam saku, berusaha mengatur nafas dan emosi yang mulai tak terkendali.

"Kamu ... Masih marah sama aku?"

Arjuna tak merespon, air mata Raquel mulai terjatuh sedikit demi sedikit membasahi lengan kiri Arjuna masih setia di cekal erat oleh Raquel.

"Balik ke kelas ruangan lo sekarang!" tekan Arjuna.

Raquel terbelalak tak percaya.

"Jun, aku minta maaf sama kamu. Aku ... Aku ngaku kalau aku itu memang salah, tapi please Jun ... Kasih aku kesempatan lagi agar aku bisa sama-sama lagi kaya dulu lagi sama kamu."

Most Wanted Boy In The School (Arjuna Story)✅END √√√Where stories live. Discover now