33. Pembagian Raport

2.5K 210 20
                                    

Sebelum baca, di usahakan untuk Follow juga Vote yuk. Dan setelah membaca di usahakan juga buat komen, karena satu Vote satu followers serta satu komentar itu sangat berharga buat aku pribadi :)

Happy Reading Guys ... 💚

• • •

"Arjuna Mahardika, masih tetap di peringkat pertama."

"Huft ... Syukurlah." satu helaan nafas lega di keluarkan dengan perlahan, sosok wanita paruhbaya masih terlihat cantik dan awet muda itu tersenyum lagi.

Satu ulasan senyuman di balas oleh lawan bicaranya, seorang pria parauhbaya berkacamata itu terus tersenyum, lebih tepatnya ikut merasa senang dengan sebuah senyuman yang mengambang itu.

Hari ini adalah hari di mana seluruh siswa SMA Pancasila tengah di laksanakan pembagian Raport, yang sangat wajib di saksikan oleh orang tua mereka masing-masing siswa untuk mengambil Raport hasil belajar anak-anak mereka selama dua semester ini.

Pak Fahmi, selaku Wali Kelas XI Mipa-04 itu masih berhadapan dengan Karina, yang sendari tadi begitu teliti dan serius mendengarkan pengutaraannya dengan menceritakan semua tentang bagaimana Arjuna selama belajar selama dua semester tahun ini.

"Arjuna memang anak terpintar di sekolah ini, setelah Dhafa. Maka tak heran kalau Juna, selalu mendapat peringkat pertama di kelas dan selalu menjadi juara umum di sekolah ini." kata Pak Fahmi.

Karina menghela nafas pelan, ikut senang mendengar ucapan Pak Fahmi yang terdengar tak mengecewakan untuknya di tahun ini.

"Di peringkat dua, masih ada Dhafa yang duduki. Saya sering amati dikalau antara Arjuna dan Dhafa itu selalu saja bersaing untuk mendapatkan peringkat kelas," ucap Pak Fahmi lagi.

Karina tersenyum tipis, hening sebentar tak ada suara apapun lagi selain suara samar-samar bising di luar sana. Karena saat ini pengambilan Raport di laksanakan di ruang guru sedikit tertutup rupanya, yang nantinya tiap orang tua murid akan di panggil satu persatu untuk mengambil hasil Raport pembelajaran anak-anak selama sekolah dua semester disini.

"Nyonya Karina, jujur saja. Saya kagum kepada Arjuna yang begitu pintar dan cerdas dalam belajar, tapi ... Sungguh sangat di sayangkan, Arjuna selalu mendapatkan kasus tiap semesternya." kata Pak Fahmi tak enak hati, akan tetapi bagaimana lagi ia selaku Wali Kelas Arjuna harus berkata jujur bagaimana tingkah muridnya yang memang semestinya harus di bicarakan dengan orang tua masing-masing siswa.

Karina tersenyum kecil, mengagukan kepalanya sebentar.

"Apa yang Arjuna lakukan lagi di semester ini Pak Fahmi?" tanya Karina.

Pak Fahmi, menghembuskan nafas sebentar  dan siap untuk meneruskan ucapannya lagi.

"Cukup banyak dari tahun semester kemarin Nyonya," balas Pak Fahmi.

"Pak Fahmi bisa ceritakan saja semua bagaimana sikap Arjuna, jangan menganggap kalau saya ini masih Istri dari pemilik sekolah ini yakni Mantan Suami saya, Tuan Ferdinand Mahardika." kata Karina terdengar parau.

Pak Fahmi begitu tak enak hati, bagaimana pun ia merasa tak nyaman ketika harus berhadapan dengan Karina seorang Mantan Istri Ferdinand Mahardika, pemilik sekolah ternama ini. Dan ia pun merasa tak enak untuk menceritakan semua tentang perlakuan Arjuna yang sudah cukup sukses tercatat jelas di buku kasus SMA Pancasila, serta mengkhawatirkan semua Dewan dan Staf guru lainnya.

"Ceritakan saja Pak Fahmi, bagaimana pun perilaku buruk yang di buat Arjuna saya akan mencoba mencerna dan mentoleransikan." tutur Karina serius.

Pak Fahmi tak bisa lagi mengelak, jujur ia pun sedikit jengah dengan perilaku Arjuna yang setiap semester pasti saja membuat ulah. Akan tetapi ulah murid nya yang satu ini, pasti saja tertutupi dengan prestasi yang membanggakan guru-guru. Arjuna seorang murid 'Bad Boy' SMA Pancasila ternyata memiliki otak yang pintar dan cerdik, selain memiliki otak yang benar-benar membuat semua orang kagum dan bangga ia pun memiliki tingkah pola pikir yang amat licik. Salah satunya dengan kasus-kasus yang selalu tercatat jelas masuk kedalam satu jajaran murid paling disegani di sekolah ini.

Most Wanted Boy In The School (Arjuna Story)✅END √√√Where stories live. Discover now