52. PERSET*N!!!

1.8K 127 11
                                    

Sebelum baca, di usahakan untuk Follow juga Vote yuk. Dan setelah membaca di usahakan juga buat komen, karena satu Vote satu followers serta satu komentar itu sangat berharga buat aku pribadi :)

Happy Reading Guys ... 💔

• • •

Ciiitt ....

Decitan ban mobil terhenti secara kasar di salah satu parkiran luas rumah besar dan mewah milik seseorang, pintu mobil yang terbuka dengan diiringi suara debukan kencang ketika sang empu membantingkannya secara kasar, derap langkah lebarnya gontai berjalan cepat menuju teras luas rumahnya.

Nafas yang memburu naik turun tampak tak beraturan, sepasang retina cokelat lekat yang menujukan kemarahan serta emosi yang siap membuncah ia tampakkan, rahang kokoh ikut mengeras ditambah dengan kedua tangan yang mengepal siap melayang pada sasarannya.

BRAK ....

Pintu besar utama rumah yang terbanting dan terbuka secara kasar membuat suara debukan nyaring dari dalam, beberapa pasang mata yang tengah tampak berbincang di sebuah ruang tamu utama sontak menoleh pada sesosok remaja pria bertubuh jangkung mengeram diambang pintu.

"Abang," lirih sosok wanita paruhbaya yang ikut berdiri dengan tatapan sedih.

Arjuna, sosok yang kini menatap tajam pada seseorang pria paruhnya berjas formal ala kantor tengah menatapnya datar berdiri berhadapan dengan Karina, kedua tangannya kembali mengepal hebat ketika sosok Ferdinand menyapa dan tersenyum hangat padanya, hal tersebut membuat Arjuna jengah dengan derap langkah lebar serta nafas yang memburu tak teratur ia mendekat kepada kedua orang tua nya.

"BANGS******TT!!!!" jerit Arjuna emosional membentak tepat di depan wajah Ferdinand, Karina ikut tersentak ketika Arjuna dengan kasar menarik kerah kemeja Ferdinand yang kini mematung saat kedua tangan Arjuna sudah terulur naik siap mencekik leher jenjang miliknya.

"Juna," lirih Karina parau, kedua lututnya sudah lunglai tak lagi bisa menahan bobot tubuhnya yang ikut bergetar menahan takut.

"Kenapa? KENAPA?" jerit Arjuna lagi, raungan yang menggema seketika merambat kemana-mana membuat Ferdinand semakin menatap sang anak lekat.

Kedua tangan kekar Arjuna yang secara perlahan mengeras mulai mencekik leher Ferdinand.

"Uhuk ... Uhuk ... Uhuk ...."

"KENAPA? KENAPA?" jerit Arjuna penuh emosional.

"ABANG!" satu suara jeritan yang tampak baru terdengar membuat Arjuna tak memedulikan apa pun, ketika Kyra sang Adik berusaha melerai keduanya.

Ferdinand yang tampak pasrah ketika Arjuna benar-benar akan membunuhnya seketika merasakan pasokan oksigennya menepis, Kyra menjerit memanggil nama sang Kakak untuk melepaskan Papah nya sementara Karina semakin histeris lunglai tak berdaya diatas lantai.

"Semakin anda berani menunjukan wajah biadab itu pada saya, semakin gencar pula niat saya untuk membunuh anda, BANGS*T!"

Leher Ferdinand yang semakin tipis di kedua tangan Arjuna membuat Kyra tak bisa lagi melerai keduanya, Arjuna benar-benar menggila bak orang yang kerasukan Arjuna tak lagi memedulikan apa pun, Ferdinand kini sudah tak bisa melakukan apa pun lagi ia hanya bisa pasrah seraya menunjukan wajah yang meminta ampunan, namun hal tersebut tak berguna untuk Arjuna itu hanya sekedar sandiwara.

"ABANG, LEPASIN PAPAH! hiks, ABANG!"

PLAK ....

Satu tamparan keras mendarat tepat di pipi kiri Arjuna yang kini berpaling, menahan kedutan pedih seraya mencerna akal sehatnya dan berusaha menahan amarahnya ketika sosok Kyra sang Adik berhasil menampar dan menjauhkan dirinya dari Ferdinand.

Most Wanted Boy In The School (Arjuna Story)✅END √√√Where stories live. Discover now