39. Tragedi dan Salah Paham

2.3K 190 37
                                    

Sebelum baca, di usahakan untuk Follow juga Vote yuk. Dan setelah membaca di usahakan juga buat komen, karena satu Vote satu followers serta satu komentar itu sangat berharga buat aku pribadi :)

Happy Reading Guys ... 💖

• • •

"Gimana sama hari ini?"

"Beres Kak, tapi ..."

Sosok cewek tengah berdiri di depan jendela tembus pandang yang langsung mengarah keluar jendela dengan pemandangan jejeran gedung pencakar langit begitu terlihat indah di malam hari, retina hitam pekat menatap lurus lekukan jemari nya yang terlihat menyentuh dalam kaca lebar jendela sedikit tampak berembun karena udara kota Sydney begitu dingin.

Raquel semakin mengeratkan jaketnya serta ponsel yang semakin ia tempelkan di samping indra pendengarannya dan tampak terus tersenyum-senyum kecut, setelah lima belas menit lalu ia mendapatkan panggilan dari seseorang.

"Gue mau, lo awasi mereka berdua," ucap Raquel di seberang sana, membuat Nara yang menerima panggilan itu hanya tersenyum kecut.

Kedua mata yang kini menerawang suasana perkemahan yang sedikit sepi karena seluruh anggota murid tengah bersenang-senang di lapangan sana.

"Sayang banget, kalau elo ada di sini Kakak bisa liat drama apa lagi yang akan gue main in," ucap Nara, membuat Raquel di seberang sana lagi-lagi kembali tersenyum kecut.

"Gue emang gak ada di sana, tapi setiap semua laporan yang lo kasih gue tau gimana rasanya suasana disana."

Nara menghela nafas, kemudian tersenyum licik.

"Gue ingin lo ... Semakin buat Anaya jauh dari Arjuna, lo paham kan maksud gue?"

Nara tampak tertawa sumbang, ia semakin menempelkan ponselnya di telinga dan siap untuk bicara.

"Sepertinya ... Sebelum gue main in drama buat jauh in Kak Anaya sama Kak Juna, gue rasa Kak Aya udah mulai menjauh tuh," balas Nara.

Raquel tampak tertawa, ia mendudukkan bokongnya di sofa panjang dalam Apartemennya. Pembicaraannya dengan Nara kali ini benar-benar menarik perhatiannya, membuat ia tak habis-habis berpikir untuk terus merencanakan sesuatu rencana heboh lainnya.

"Kerja bagus," ucap Raquel dari seberang, Nara tersenyum puas.

"Gue mau permainan lo lebih dari ini."

"Maksud lo Kak?" tanya Nara.

"Hal yang lebih Ekstrem tentunya."

"Elo tenang aja Kak, gue bakal ngelakuin apa yang lo suruh." Raquel tersenyum kecut, sorot mata yang tampak sulit diartikan kini seolah tengah tertawa diatas puncaknya.

"Lo udah paham kan rencananya?" tanya Raquel memastikan.

Nara tertawa. "Gue selalu paham sama semua perintah lo Kak."

"Apa sih yang gue gak tau." lanjut Nara sinis.

Raquel tersenyum meremehkan, "Dalam permainan ini, lo harus ingat jangan sampai lo malah ke jebak sama permainan lo sendiri."

Nara menyengitkan sebelah alisnya, "Why?" tanyanya.

"Jangan sampai lo kepincut sama Arjuna, dalam permainan ini."

Nara tersenyum licik, seolah memang menerima tantangan tersebut dari lawan bicaranya di seberang sana.

"Siapa sih Kak, yang gak akan kepincut sama Kak Arjuna?"

Most Wanted Boy In The School (Arjuna Story)✅END √√√Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon