19. Si Tukang Prank

4.6K 262 10
                                    

Sebelum baca, di usahakan untuk Vote, Follow yuk. Dan setelah membaca di usahakan juga buat komen, karena satu Vote serta satu komentar itu sangat berharga buat aku pribadi :)

Happy Reading Guys ... 💚

• • •

Clekk ....

Terdengar suara knop pintu kamar mandi terbuka, menampakan seorang cewek yang sudah berpakaian lengkap berjalan perlahan menuju cermin besar di dalam kamar luas berdominasi abu-abu.

Senyuman kecil tercetak di sana, ketika kedua matanya memandang menelusuri tubuh munggilnya dengan pakaian dress santai selutut tanpa lengan pada pantulan di cermin besar serta panjang terpajang rapi di sudut kamar tersebut.

Beberapa kali memutar badan ke kanan serta ke kiri, menampakan tubuh ideal miliknya lalu tertawa kecil sendiri betapa lucunya ia saat ini.

"Bagus." gumamnya, menaikan kedua tangannya ke arah pinggul seraya berdecak meringis kecil.

"Nggak terlalu buruk," kata nya lagi.

Tersenyum lebar sebentar menatap dirinya sendiri, lalu mengedarkan pandangan menatap setiap sudut kamar yang sekarang saat ini singgahi.

Senyumanya memudar begitu saja, ketika melihat beberapa bingkai foto menghiasi tiap dinding kamar serta nakas kaca khusus berisi foto-foto dan beberapa gambar terpajang rapi di sudut kamar tersebut.

"Cowok aneh," cewek itu bergumam, menatap foto yang tengah memamerkan sosok cowok sedang menatap lensa kamera tanpa berekspresi sedikit pun. Tak ada senyum ataupun raut wajah bahagia hanya saja guratan wajah tanpa ekspresi selalu menemani wajah tegas serta kokoh milik cowok itu.

"Lo itu ganteng sebenernya, tapi please deh kurangin sikap es lo ke setiap orang. Apalagi sikap es yang lo suka tunjukin ke gue itu, bikin gue muak sama lo tau gak." cewek itu berbicara seorang diri pada foto itu sebagai lawan bicaranya, seolah selembar kertas tebal bercetak gambar akan membalas gumaman nya.

"Kenapa sih elo tuh kaya kulkas berjalan?"

"Dingin ... Terus bawaannya."

Anaya-cewek itu mendengus lagi dan lagi, menatap foto sosok Arjuna di dalam sana.

"Kalau lo ngga es kaya gitu, gue pasti bakal suka sama lo,"

"Jangan datar kaya gitu mukanya, kaya minta di semekdon aja lo!" cerocos Anaya, terdengar sewot menyentil bingkai kaca tersebut dengan ibu jari serta telunjuk yang di satukan membentuk sebuah sentilan.

"Gemes gue sama lo, Arjuna Mahardika!" ucap Anaya greget, menyatukan gigi atas serta gigi bawah lalu mengigitnya kencang menunjukan sikap greget alis greget masih menatap foto Arjuna di kedua tangannya.

"Untung lo ganteng, kalau ngga udah gue tenggelamin lo ke danau Toba."

Dengan kasar Anaya, kembali menaruh bingkai foto berukuran 10R itu ke atas nakas membenarkan letak posisinya lalu mengepalkan sebelah tangan menunjukan pada foto Arjuna dengan gaya seperti akan meninju bingkai foto tersebut.

"Saat ini masih gue pantau ya lo," kata Anaya,menahan emosi. Menaikan telunjuknya ke hadapan foto Arjuna.

"Tapi kalau lo udah lolos dari pantauan gue, jangan harap lo bakal ngehindar dari jurus bogeman gue yang super jitu ini." sergah Anaya lagi terdengar tidak main-main.

"Sabar Anaya, sabar, ini ujian buat lo."

"Lo harus bisa bikin, si kulkas berjalan itu jadi manusia. Lo harus sabar Nay, harus!"

Anaya menghembus nafas lelahnya, mengerejapkan mata beberapa kali mengatur nafas lagi kemudian melangkahkan kedua kakinya berjalan menuju meja dan sofa berada di samping ranjang, pandanganya menatap baki makanan yang sudah kosong mengambil cangkir berisi Teh Hijau lalu meneguk setengah Teh Hijau yang sudah mulai mendingin di dalamnya.

Most Wanted Boy In The School (Arjuna Story)✅END √√√Where stories live. Discover now