7. Melarikan diri ( Curut sekolah )

5.3K 339 3
                                    

Sebelum baca, di usahakan untuk Vote yuk. Dan setelah membaca di usahakan juga buat komen, karena satu Vote serta satu komentar itu sangat berharga buat aku pribadi :)

Happy Reading guys ... 💙

• • •

"Arjuna ....!" lirih Anaya ketakutan.

Pak Redi menyergit sejenak, menemukan tumpukan buku-buku yang belum di susun di atas rak. Dia yakin beberapa saat yang lalu ada siswa di sana.

"Mau bermain petak umpet, bersama saya kah?" Pak Redi menyergai seram.

"Oke baiklah, kalau begitu saya akan mencari siapa yang sedang mencoba bersembunyi dari saya," ucapnya terdengar ngeri, lalu ia pun berjalan dan melanjutkan ucapannya. "Setelah ini, bersiap-siaplah untuk mendapat hukuman TERBERAT dari saya!"

Sepertinya Anaya serta Arjuna mencoba bermain-main dengan Pak-Redi guru killer, yang di senggani seluruh siswa SMA Pancasila. Pak Redi akan merasa senang jika ada muridnya yang mecoba mempermainkannya, Baik! Dia akan mengabulkan lalu ia pun kembali berjalan berhati-hati sembari memancing agar siswa Curut itu keluar dari persembunyian nya.

Di sana, Anaya memejamkan kedua matanya. Tubuhnya bergetar hebat di balik salah satu rak buku. Takut yang ia rasakan saat ini ketika Arjuna membekap mulutnya agar Anaya tidak mengeluarkan suara sedikit pun, Arjuna terbangun dari tidurnya saat memang menyadari ada Anaya dan sosok mengerikan guru killer tengah berpatroli di perpustakaan mendekat ke arahnya.

Arjuna pun menarik tangan Anaya, lalu ikut bersembunyi membawa gadis itu agar tidak terkena keganasan guru killer tersebut.

Arjuna secara refleks memeluk pinggang Anaya, dengan sengaja mengarahkan wajah Anaya pada dada bidangnya agar cewek itu tidak menjerit histeris saat melihat Pak Redi di hadapan mereka nanti.

Ekor mata cokelat tajam milik Arjuna, mengikuti pergerakan langkah Pak Redi di balik rak depan mereka. Dia pun semakin merapatkan tubuhnya pada Anaya yang masih bergetar hebat di dekapannya saat ini, ia tahu apa yang di rasakan cewek itu.

Setelah merasa aman di sekitarnya, Arjuna kembali melepaskan dekapannya, memberi kode pada Anaya untuk tetap diam. Mereka perlahan mengendap-endap lalu kembali bersembunyi di balik rak lain, Pak Redi yang mendengar samar-samar langkah sepatu ia menyergai menajamkan indra pendengrannya lalu menoleh ke arah rak lain. Pak Redi tidak bicara lagi, kali ini ia memastikan akan menangkap pelaku yang mempermainkan nya.

Arjuna semakin berhati-hati, membawa Anaya yang mengendap-endap pelan sangat pelan. Anaya meringis pelan, sudah terlanjur saat ini jika akan ketahuan, maka mereka berdua akan di jadikan samsak empuk oleh Pak Redi nanti. Sehingga apapun yang terjadi sekarang ia hanya mengikuti arahan Arjuna serta mempercayakan semuanya pada cowok itu.

Arjuna kembali membekap mulut Anaya, saat cewek itu meringis kesakitan saat lututnya tergores ujung meja yang terdapat paku lumayan runcing Arjuna menatapnya refleks. Saat ini mereka sudah berada di dinding samping jendela, Arjuna berencana keluar dari sana mencoba melompat ke bawah walaupun itu terlihat sangat tinggi. Sekitar enam meter, itu sengaja di bangun tinggi agar anak-anak murid SMA Pancasila tidak bisa seenaknya menyusup dari sana. Tepat di bawah jendela terdapat semak belukar yang kemungkinan besar binatang seperti ular ada di sana.

Anaya menatap Arjuna dalam, Arjuna dapat melihat mata abu milik cewek itu memerah menahan tangis karena lutunya tergores serta rasa takut terpancar di wajahnya. Arjuna hanya dia mengarahkan pandangannya pada jendela, Anaya menggelang pelan, tetapi Arjuna tetap bersikukuh keluar melalui jendela tersebut.

Arjuna sengaja memancing Pak Redi untu pergi dari sana, dia membawa Anaya mengendap-endap lagi. Dengan sengaja pula Arjuna menjatuhkan buku dari balik rak buku lalu berjalan perlahan, Anaya semakin sesak nafas ia butuh oksigen jantungnya berdebar kencang tak karuan rasa takut terus menggelayuti jiwanya di tambah gemetar hebat pada tubuhnya membuat cewek itu melemas.

Most Wanted Boy In The School (Arjuna Story)✅END √√√Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum