21. Broken Heart Pt.II

4.4K 269 22
                                    

Sebelum baca, di usahakan untuk Vote dan Follow dulu yuk. Dan setelah membaca di usahakan juga buat komen, karena satu Vote serta satu komentar itu sangat berharga buat aku pribadi :)

Happy Reading Guys ... 💛


• • •

Tok ... Tok ... Tok ....

Suara ketukan pintu dari luar terdengar perlahan, isak tangis masih terdengar samar-samar sosok cewek bergaun pesta berwarna Navy menundukan kepalanya lemah. Menumpu berat badan dengan kedua tangan sengaja menggengam erat kedua sisi Wastapel air, cermin besar dan luas terpajang rapih di dinding menampakan betapa rapuhnya sosok lemah cewek tengah tertunduk dalam.

"Anaya!"

Sang empu yang memiliki nama, masih terisak di dalam sana membuat sosok cewek di luar sana merasa khawatir.

Anaya, cewek itu masih menangis selama lima belas menit lalu, sengaja mengurung diri di kamar mandi dengan suara kran air wastapel di sengajakan terbuka menyamarkan tangisannya agar tak terdengar hingga keluar sana.

"Nay, lo di dalem kan?" suara cewek dari luar terdengar lagi.

Dengan perlahan Anaya mendongkak kepalanya, menatap lurus pandangannya ke arah cermin yang memantulkan wajah merah sudah basah di banjiri derasnya air mata yang keluar, kedua mata terlihat sembab memerah, hidung semerah tomat kembang kempis beberapa kali terisak, dengan bibirnya yang mula berwarna pink harus menjadi pucat pasi yang kini ikut bergetar.

Merasa dirinya tak ingin bertambah buruk Anaya langsung membasuh seluruh wajahnya.

"Anaya, buka pintunya sebentar gue mau masuk."

Dengan cepat cewek itu mengusap wajahnya yang telihat memucat pasi dengan tissue.

Sementara di luar sana Jasmine, masih setia di depan ambang pintu menujukan kecemasannya ketika pintu cokelat kamar mandi itu masih belum di buka dari dalam. Jasmine semakin cemas, ia merogoh tasnya mencari ponsel mencari kontak dan mencoba menghubungi seseorang di sebrang sana.

"Aya!"

Saat Jasmine akan menekan tombol panggilan, pintu cokelat kamar mandi di hadapannya terbuka perlahan. Kedua sudut mata Jasmine ikut menoleh kepada sosok cewek sudah bernampilan sedikit acak-acakan keluar dari sana menampakan diri pada Jasmine yang terbelakak sangat kaget dan tak percaya.

"Anaya!"

Lunglai lemas saat ini Anaya rasakan, pijakan tanah di bawah kaki berputar kepalanya perlahan-lahan merasakan sakit akibat menangis terlalu lama.

Segera Jasmine tangkap kedua bahu Anaya yang hampir tumbang, masih dalam ekspresi terkejut Jasmine menitikan air mata lagi, kondisi malam ini kacau di tatapinya wajah Anaya sudah memucat pasi seperti tak ada saluran darah mengarah ke wajah cantik Anaya, tubuh yang begetar hebat serta dingin di kedua telapak tangan Anaya saat cewek itu merasakan.

"Aya, lo kenapa?"

"Ay, lo gak apa-apa?"

Dengan sigap Jasmine, menahan bahu Anaya agar cewek itu tak tumbang jatuh ke atas lantai marmer hitam keras milik restoran.

Anaya tersenyum kecil, wajahnya yang pucat pasi masih bisa sedikit ia buat ceriakan. Jasmine meringis kembali menitikan air mata Anaya begitu lemah hingga tak sepatutnya menunjukan senyuman malaikat di wajah cantik cewek itu. Anaya bodoh, umpatnya beberapa kali.

"Aya?"

Anaya mengerejapkan kedua matanya berkali-kali mengumpulkan nyawa yang masih setengahnya berkumpul ketika Jasmine menggiring paksa untuk duduk sejenak di bangku taman besi belakang Restoran mewah tersebut.

Most Wanted Boy In The School (Arjuna Story)✅END √√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang