26. Luka untuk Arjuna

5.5K 320 45
                                    

Sebelum baca, di usahakan untuk Vote dan follow aku dulu yuk. Dan setelah membaca di usahakan juga buat komen, karena satu Vote serta satu komentar itu sangat berharga buat aku pribadi :)

Happy reading guys ... ❤

• • •

Cit ....

Suara decitan ban mobil berhenti tepat di parkiran bawah tanah sebuah Rumah Sakit ternama di kawasan Jakarta Selatan, sosok cewek berseragam SMA tengah duduk di kursi penumpang dengan kedua pandangan menatap kosong kepalanya harus terhuyung ke depan hampir terbentur dashbor mobil saat sosok cowok berkemeja putih dengan wajah penuh luka lebam dan memar berahang keras berkali-kali mendengus kasar saat kedua matanya harus sesekali melirik ke adaan cewek di sampingnya masih bungkam tak mengeluarkan suara sedikit pun.

Tin ... Tin ... Tin ....

Cewek itu mengerejap kaget, ketika suara klakson mobil sengaja di bunyikan oleh sang pemilik mobil tengah menggeram kasar.

Wajah cantiknya sembab harus memalingkan wajah ke arah lain saat dua sosok mata elang menatapnya tajam dari samping.

"Turun!"

Anaya diam, tidak bergeming.

"TURUN!" bentakan suara bariton cowok di sampingnya menggema memenuhi sudut ruangan mobil, dengan pelan kristal bening kembali luruh di tempatnya.

Anaya menoleh sebentar pada Arjuna yang sudah memburu, nafas tak beraturan menatap dalam kedua mata cewek tersebut.

Anaya sangat tertegun ketika pandangannya mengamati wajah Arjuna yang berantakan terdapat memar serta lebam di seluruh wajahnya akibat perkelahiannya dengan Dhafa tadi silam, darah segar yang sedikit mengucur di sudut bibir serta pelipis berkerut terdapat keringat di sana membuat Anaya tertegun.

Arjuna menghembuskan nafasnya kasar, melepaskan Seat Belt nya kemudian membuka pintu mobil. Anaya masih diam kembali menundukan kepalanya air mata masih berjatuhan memainkan jari-jemari dan menatap sebuah cincin yang melingkar di tangan kanannya masih terpasang jelas hal itu membuat Anaya semakin menangis pilu.

"Ayo,"

Anaya terkejut, ketika Arjuna membuka pintu penumpang mengulurkan tangan kanannya meraih tangan Anaya untuk keluar dari mobil.

Cewek itu masih diam dan tertunduk, Arjuna mengusap wajahnya gusar berusaha untuk sabar dengan cepat ia membantu melepaskan Seat Belt pada tubuh Anaya dan menggiring cewek tersebut untuk keluar dari parkiran bawah tanah yang terlihat sedikit ramai oleh orang-orang serta parkiran itu sangat penuh oleh kendaraan-kendaraan yang terparkir rapih di sana.

Sendari tadi Arjuna menggenggam erat tangan kanan Anaya di sampingnya, cewek itu masih bungkam tak bertanya kemana sekarang mereka akan pergi.

Walaupun ia tahu sekarang berada dimana, tetapi Anaya hanya bisa diam dan terus mengikuti kemana Arjuna pergi membawanya.

. . .

Sebuah lift terbuka, menampakan Anaya serta Arjuna keluar dari sana dan berjalan melewati lorong-lorong lobi rumah sakit.

Kedua mata Anaya harus menoleh sejenak pada Arjuna yang masih diam dan menggenggam tangannya erat, terus berjalan melewati seluruh pasang mata menatap kearah mereka berdua di lobi rumah sakit.

"Jun," suara serak Anaya keluarkan, ketika dengan susah payah menelan silavanya sendiri karena jujur Anaya takut dengan suasana rumah sakit.

Arjuna yang merasa di panggil, harus menoleh sebentar pada Anaya di sampingnya sudah berkaca-kaca meminta jawaban, Arjuna diam saat mereka sudah sampai di meja resepsionis rumah sakit.

Most Wanted Boy In The School (Arjuna Story)✅END √√√Where stories live. Discover now