47. KITA PUTUS!!!

1.8K 119 5
                                    

Sebelum baca, di usahakan untuk Follow juga Vote yuk. Dan setelah membaca di usahakan juga buat komen, karena satu Vote satu followers serta satu komentar itu sangat berharga buat aku pribadi :)

Happy Reading Guys ... 💖

• • •

Derap langkah cepat sosok cewek bertubuh mungil dan cantik baru saja memasuki area kantin yang tampak sangat ramai oleh para murid, sorot seluruh pasang mata menatap kearahnya yang sendari tadi terus tertunduk berjalan kearah salah satu meja kantin tepatnya di kumpulan siswa SMA Pancasila tengah menyantap makanan mereka di bangku paling belakang.

Jasmine menatap binggung saat melihat Gavin yang dari tadi duduk di hadapannya memandang kaget seseorang di belakang mereka, tepatnya pada sosok cewek cantik berponi tipis tetap tertunduk berjalan kearah meja mereka.

"Aya?" gumam Tara ikut memandang.

Sontak Jasmine, Kevin, dan Isabella langsung memutar badan dan menatap Anaya yang tengah berjalan cepat. Berusaha mengabaikan pandangan murid yang jatuh padanya.

"Ay?"

Gavin langsung bangkit terkejut saat Tara mendorongnya untuk menepi agar mempersilahkan Anaya duduk di kursi yang kosong, cewek itu masih tertunduk dalam seolah menyembunyikan wajahnya yang kini tampak merah dan agak sembab.

"Loh kok kesini?" tanya Gavin.

"Bukannya tadi nolak gak mau ke kantin ya?"

"Ah sakit." ringis cowok itu saat merasakan satu kakinya di injak keras oleh seseorang yang tak lain adalah Tara.

Anaya tersenyum singkat hal tersebut membuat Gavin tertawa kikuk, lalu kembali menyantap bakso di mangkuknya.

"Lo lapar?" tanya Kevin kini, yang langsung diangguki setuju oleh mereka.

"Gak kok, cuma bosan aja di kelas," balas Anaya parau. "Jadi aku ikut in kalian deh kesini."

Tawa Anaya yang sumbang dan dibuat-buat membuat mereka berlima menatap serentak kearah Anaya sendu.

"Ay," panggil Isabella mengelus lembut punggung tangan Anaya yang terasa dingin. Posisi Isabella memang berada di samping Anaya maka tak heran jika ia melihat sekilas butiran air mata yang sendari tadi terus meniti.

"Lo makan ya?" cewek itu hanya menggeleng pelan sebagai respons.

"Iya Neng Ay, makan. Mau bakso Gavin aja? Ini sedap loh."

"Gak Gav, makasih. Aku gak lapar," balas Anaya, Gavin langsung lesu lalu memakan kasar bakso nya.

Anaya mendongkak menatap kelima sahabatnya secara bergantian dan ia pun tersenyum tanpa disadari langsung tertawa sumbang, seolah ingin sekali ia menampakkan wajah keceriaannya.

"Juna sama Delvin mana? Kok mereka berdua gak ada disini?" tanya Anaya dengan nada yang dibuat seceria mungkin.

"Ay!" seru Jasmine, Anaya si cewek yang penuh dengan keceriaan langsung terdiam bibir mungilnya menampilkan senyuman yang perlahan memudar kini terlihat bergetar lalu mengerucut kecil menahan sebuah isakan.

Kelimanya menatap kasihan, saat Anaya sudah menenggelamkan wajahnya di atas meja dan menangis.

"J-Juna, hiks."

Isabella langsung memeluk tubuh mungil Anaya dengan erat, sorot seluruh pasang mata murid terus menatap kearah meja mereka. Ada yang merasa terganggu dan ada pula yang bergunjing membicarakan sesuatu yang sudah tentu jelas tak ingin Anaya dengar.

Kevin menaruh sendok makannya secara kasar, ia palingkan wajahnya saat suasana kantin tiba-tiba terasa aneh, satu tangannya mengepal hebat.

Jasmine menyeka sudut matanya kasar ikut menenangkan Anaya, Gavin yang sadar kalau Kevin sudah bangkit dari kursinya dengan cepat ia langsung bangkit mengikuti pergerakan cowok itu.

Most Wanted Boy In The School (Arjuna Story)✅END √√√Where stories live. Discover now