06

151K 9.7K 88
                                    

___

Anin menaruh kresek di meja dapur. Ia sudah bilang pada karyawan di toko bunga untuk ikut makan. Karyawan di sini tidak banyak hanya ada dirinya, Gea dan juga Fera.

Gea baru bekerja dua bulan, alasannya untuk memenuhi kebutuhannya selama kuliah di sini. Katanya ingin membantu orang tua agar tak terbebani dengan biaya kuliah. Meskipun selalu dikirim setiap bulan namun kebutuhan mendadak sebagai maba membuat pengeluarannya sedikit membengkak maka dari itu ia bekerja.

Sedangkan Fera, sudah bekerja sebelum Anin datang. Fera sudah menikah dan memiliki anak berumur tujuh tahun. Anak Fera yang kebetulan laki-laki tak jarang dibawa ke toko. Alasan mengapa masih bekerja ingin mengisi waktu kosong katanya. Padahal suaminya seorang dokter di rumah sakit terkenal di Semarang.

"Wah, mbak Anin lagi cair nih kayaknya."

Gea duduk lalu memperhatikan Anin yang sedang mengeluarkan makanan untuk di taruh di piring.

"Rio mana Ge?" Anin celingukan mencari dimana keberadaan Rio.

"Di luar mbak, lagi main sama Fano."

Seperti saat ini, Fera membawa Fano ke toko untuk menemani Rio bermain. Beruntung Fano datang, tak jarang Rio merasa bosan bermain sendiri. Saat bosan melanda, Gea datang untuk menggoda Rio atau ia akan memilih untuk tidur.

"Nih, pilih mau makan apa." Anin duduk, ia berniat nanti akan memanggil Fera setelah ia selesai makan.

"Wah! Makan semua boleh mbak?" Gea berbinar menatap makanan di depannya. Jika dulu ia akan membeli semua makanan yang ia mau tidak untuk sekarang maklum anak kost jadi harus berhemat.

Anin menggeleng sambil menatap Gea malas, "Anak kost sih anak kost tapi gak semua makanan kamu babat habis Ge." Gea tertawa kecil.

"Hehehe," Gea menggaruk tengkuknya yang terasa gatal. Sedangkan Anin hanya menggelengkan kepalanya.

"Udah-udah makan gih," Anin mulai makan dalam diam.

Enak juga ya.

Anin dan Gea sudah selesai. Anin berniat mencari Rio dan memanggil Fera untuk makan. Gea sedang mencuci piring, gadis itu sangat keras kepala ingin mencucinya padahal sudah Anin larang. Ingin belajar mandiri katanya.

"Baby makan yuk!" Anin mendekati Rio yang sedang menjalankan mobil-mobilannya bersama Fano.

"Nanti ma, masih seru nih." Rio masih asyik bermain sehingga tidak menghiraukan Anin.

"Kalau ngomong orangnya di lihat Rio!" Sentak Anin yang membuat Rio menunduk.

"Maaf ma, ya udah sekalang baby makan, kak Fano mau makan sama Lio nggak?"

"Enggak Yo, kakak tadi udah makan sebelum kesini." balas Fano lalu lanjut bermain.

"Ayo ma."

Anin dan Rio berjalan memasuki dapur setelah Anin mengajak Fera makan yang kemudian di tolaknya, masih kenyang katanya.

"Wah! Mama beli semua makanan ini?" Rio duduk dengan di bantu Anin.

Ich Liebe Mama! ✓ [END]Where stories live. Discover now