25

97.2K 5.7K 80
                                    

Vote+komen dulu ya

___

Sudah lima bulan usia kandungan Anin. Bryan berubah menjadi suami siaga dan Rio menjadi kakak yang penurut. Anin yang berubah manja saat hamil membuat Bryan senang sekaligus kelimpungan. Pasalnya, Anin selalu ingin berada di dekatnya, tidak mau ditinggal barang sedetik pun.

Saat ini, Anin tengah berada di dalam ruangan Bryan. Ia menscroll beranda YouTube nya dan menemukan akun YouTube yang sudah lumayan besar. Ia membuka video yang menampilkan gambar strawberry. Duh jadi pingin...

"Wah, di Jerman." mata Anin berbinar, ia fokus melihat seorang wanita -yang ia yakin- berasal dari Indonesia bagian timur. "Kayaknya enak..." Anin menelan ludahnya saat wanita itu mengarahkan buah strawberry yang terlihat sangat merah ke dalam mulutnya.

"Ngapain sih sayang?" tegur Bryan. Ia sedang memeriksa berkas yang mulai berkurang di mejanya. Namun mendengar suara Anin yang keras, berhasil membuat fokusnya teralih.

Anin berjalan mendekati kursi kebesaran suaminya dan duduk dipangkuan Bryan. Tangannya yang memegang ponsel terulur untuk memperlihatkan isi dari ponselnya.

"Pengen panen mas,"

Bryan mengerutkan keningnya, "Panen apa?" Anin berdecak lalu menunjuk layar ponselnya yang masih memutar video tersebut, "Pengen panen, strawberry, di Jerman."

Bryan kaget. Ia menatap tak biasa ke arah istrinya yang menatapnya dengan penuh harap. Ke Jerman hanya untuk panen strawberry?

"Nanti ya kalo dedeknya udah lahir," Bryan mengelus perut buncit Anin dengan pelan. Anin menggeleng, "Mau sekarang. Titik." ucapnya final.

"Nggak bisa dong, kan aku masih kerja. Lusa deh aku cuti seminggu terus ke Jerman, gimana?" tawar Bryan.

"Nggak mau. Maunya sekarang."

"Atau ke Bandung aja? Di sana ada yang tanem strawberry juga."

"Maunya di Jerman."

"Terus Rio gimana? Kerjaan aku gimana?"

"Rio bisa dititip sama aunty atau unclenya dan kerjaan kamu, kan masih ada sekretaris mas!"

Bryan menghela nafas lelah. Lelah hati, lelah mulut. Ia memutar otaknya untuk mencari alasan agar tidak sekarang ke Jerman.

"Gak usah cari alasan ya mas. Ini aku ngidam! Anak kamu maunya panen strawberry di Jerman."

"Anak kita sayang." ralat Bryan yang langsung diangguki oleh Anin.

"Pokoknya sekarang kita ke Jerman. Kalo nggak, jangan harap kamu dapet jatah selama setahun ke depan dan kamu malam ini tidur diluar!" ancam Anin lalu berniat turun namun dicegah oleh Bryan yang melingkarkan tangannya di pinggang Anin.

"Jangan dong sayang." Bisa-bisa layu ini nggak masuk kandang.

"Makanya sekarang kita ke Jerman massss," gemas Anin ingin mencubit bibir Bryan yang menampilkan garis lurus. Nggak ada lengkungan-lengkungannya.

"Cium dulu."

Cup!

"Lagi."

Cup!

"Lebih lama."

Cup!

Lima menit.

"Sebentar banget."

"Matamu sebentar! Udah ah sekarang kita ke Jerman, kamu pesen tiket sekarang dan aku dandan dulu."

"Etts! Ngapain dandan-dandan segala? Nggak inget perut kamu njedul gitu?"

"Ngomong sekali lagi beneran gak dapet jatah setahun."

Bryan kicep. Alamat bisa puasa setahunan.

___

Dan akhirnya mereka ke Jerman...

Tamaattttt.....











Tapi boong😝

Vote+komen ya guys!

Sorry juga kalo part-nya kependekan 🙏

Ich Liebe Mama! ✓ [END]Where stories live. Discover now