07

1.6K 485 117
                                    




































sebenarnya, seungmin sengaja menyuruh yeji bertemu hari ini. seungmin sengaja memilih hari selain kemarin untuk bertemu yeji sebab seungmin kira, pertemuan mereka akan berakhir tidak baik jika seungmin berbicara pada yeji dengan mood yang tidak baik. seungmin pikir, hari ini mood-nya akan jauh lebih bagus daripada kemarin.

namun kenyataannya, tidak ada yang berubah. woojin yang tidak kunjung pulang itu membuat seungmin terjaga semalaman. seungmin terus dibuat pusing karena ketika dihubungi dan ditanya sedang berada di mana, woojin bilang sedang berada di kebun binatang dan tidur bersama komunitasnyaㅡberuang.

mentang-mentang dia dijuluki seperti itu...

bahkan ketika seungmin memaksa woojin untuk pulang, dia malah beralasan yang lain. bermain bersama rusa, berbicara dengan keledai, merasakan menjadi rerumputan, bermain di sungai di tengah malamㅡseungmin sampai kehabisan kata untuk membalas kalimat woojin.

tetapi sebelum memutus panggilan, woojin bilang dia akan pulang hari ini. entah pagi, siang, sore, atau malam, intinya setelah woojin puas menikmati beberapa hal di bumi normal sebelum dia pergi, woojin berjanji akan pulang dan menemui seungmin.















































"akhlak obso..." gumam seungmin kecil, mengutip kalimat yang sedang tren di dunia biru beberapa waktu lalu.

yeji di sebelahnya merespon, "apa?"

"eh, enggak..." pemuda itu menggeleng, "gapapa."

"oh,"

"btw, lo...mau ngomongin apa, ji?" jelas seungmin berusaha bertindak ramah walau suasana hatinya seperti kapal pecah, "saran apa?"

gadis itu memainkan kaki sebelum menjawab,  "gue sebenernya takut lo illfeel kalo gue cerita,"

yee, munaroh. kalo belom siap cerita, ngapain buru-buru minta ketemu sih...

seungmin berusaha tersenyum, "tapi?"

"tapi gue enggak tahan aja, bukan cuma gue yang dia cuekin. mama juga engga luput."

"dia siapa?"

"kembaran gue."

"oh," respon singkat seungmin yang kemudian dilanjut aksi mengatupkan bibir. membiarkan yeji bercerita sepuasnya.

"gue sebenernya gapapa dicuekin mulu sama dia. toh dari kita mulai masuk umur anak puber, kita memang udah mulai jauhan. tiap gue minta tolong ini itu, hyunjin mesti alesan sibuk. padahal gue tau, sibuknya dia itu ngumpul sama temennya." yeji menggigit bibir, "gue gapapa kok, tapi mama yang kenapa-napa. papa pulang larut terus, jadi kalau ada apa-apa mama ngandalin hyunjin sama gue."

gadis hwang segera melanjutkan, "tapi, lo tau 'kan anak cowok itu pasti lebih diandalin sama orang tua? maksud gue, buat pekerjaan berat, nganter sana-sini, pasti mama lebih milih nyuruh hyunjin daripada gue."

seungmin mengangguk seadanya.

"tapi, nyatanya hyunjin kurang bisa diandalin. awalnya gue bisa sabar gantiin posisi hyunjin buat bantuin beberapa pekerjaan berat, tapi lama-lama gue juga capek. puncaknya waktu mama sakit."

"tante sakit? kapan?"

yeji menghela napas, "kecapekan kayaknya, mama bilang vertigonya kambuh. waktu itu mama ngeluh pusing sama mual tengah malem. mau gue anter ke rumah sakit tapi, engga mungkin 'kan gue nyetir motor tengah malem? akhirnya, gue telpon hyunjin soalnya dia lagi di luar malem itu dan coba tebak dia bilang apa?"

[vi] behind a stranger ✓Where stories live. Discover now