14

1.3K 415 86
                                    




































"gimana nih min, gimana...."

"ya gak gimana-gimana."

"huhu...."

"..."

"huhu...."

"..."

"hu...hu...."

"😑😑😑"

ah, sudah seungmin duga akan seperti ini.

hyunjin yang sedih akan pergi ke rumah teman-temannyaㅡitu sudah seperti ritual. hyunjin memang seperti itu. tidak tahu motivasinya apa, tapi yang jelas hyunjin akan mendatangi rumah temannya satu-persatu ketika dia sedang sedih. paling sering sih korbannya anak garis kosong-kosong, mengingat mereka yang paling dekat dengan hyunjin.

kalau chan tidak bisa, dia jarang ada di rumah. kalau changbin, dia sering sibuk dengan urusannya. hyunjin bilang mendatangi changbin yang sedang sibuk itu sama dengan cari mati. apalagi badannya yang mungil-mungil begitu sudah mirip preman pasar malamㅡhyunjin jadi tidak berani.

kalau lino, hyunjin tidak pernah tahu di mana rumah lino. kalau jeongin, hyunjin tidak tega saja mengganggu makhluk selucu jeongin. kira-kira begitu kesimpulan yang bisa seungmin ambil kala hyunjin ditanya kenapa dia, jisung, dan felix terus yang menjadi korban luapan kesedihannya.










































"memangnya kok bisa putus kenapa?" tanya seungmin, menyodorkan segelas teh pada pemuda hwang, "jujur aja gue kaget waktu baca chat lo kemarin."

hyunjin memajukan bibir bawahnya, "gatau, gue juga bingung."

"ha?"

"bukan salah gue, bukan salah ryujin juga." detik selanjutnya hyunjin mengacak rambut, "ah, gATAUUUU."

seungmin rolling eyes, melihat pemuda itu terasa seperti melihat abg padahal umur hyunjin sudah mencapai kepala dua, "siapa yang mutusin?"

wajahnya semakin sedih, "ryujin..."

"berarti salah lo."

"GAK GITU."

"terus?"

"gatau, kayaknya salah kita berdua."

pemuda kim menghela napas, "capek ngomong sama lo."

"JANGAN GITUUU." bibir hyunjin melengkung sempurna, dia juga sempat memainkan jari sebelum menyambung kata, "ryujin bilang kita terlalu cocok, sumpah pusing banget gue denger alasan ryujin minta putus. dia bilang kita terlalu sama, itu bikin dia bosen. mending temenan aja katanya..."

"oh,"

"aduh sedih banget gue padahal bentar lagi mau liburan..."

seungmin mengangguk beberapa kali. dia bisa memahami dengan baik alasan kenapa ryujin meminta menyudahi hubungan mereka. hyunjin dan ryujin, benar mereka memang terlalu cocok. bahkan melebihi yeji yang faktanya merupakan saudara kembar hyunjin.

mungkin awalnya, kedua bocah itu merasa senang karena seperti menemukan diri sendiri hingga menjalin hubungan yang tidak pernah teman-temannya duga. pasti senang sekali 'kan menemukan lawan jenis yang memiliki banyak kesamaan dengan kita?

tapi, itulah mengapa orang bilang adanya perbedaan untuk saling melengkapi. mungkin mulanya mereka senang, mereka menemukan diri sendiri, mereka tidak perlu ragu mengungkap segala hal yang dirasa mengingat mereka memiliki jalan pikir yang nyaris sama. namun, justru itu yang membuat salah satunya bosan. dalam konteks sekarang, ryujin lah yang merasa bosan.

[vi] behind a stranger ✓Where stories live. Discover now