11

1.5K 446 97
                                    



















































hari-hari kembali berjalan seperti biasanya dan bagi seungmin, semua hari yang sudah berlalu terasa tidak biasa. tepatnya bermula ketika chaewon menemuinya, semua terasa tidak benar. perasaan itu terus berlanjut dan menyebabkan batu ganjalan untuk seungmin hingga saat ini.

dari felix yang membuatnya risau, lino yang membuatnya was-was, yeji yang tidak berhenti mengintimidasi seungmin lewat tatapannya, sampai kondisi changbin yang seungmin ketahui dari buah cakap hyunjin juga jisung. dari cerita mereka, changbin jelas diganggu oleh kembaran seoyeon.

woojin sebagai pengendali sudah memberikan semuanya, dia sudah membawakan 3 orang yang seperti gadis itu minta. tetapi, si pengendali itu juga yang malah menerima getahnya.

kini pengendali sudah pergi, tersisa 3 orang dari dunia sebelah yang entah menjadi tanggung jawab siapa.













































"min." hyunjin menyenggol bahunya, "galau amat lo kayaknya."

seungmin menghela napas, "galau lah, lo enggak biarin gue masuk ke hati lo."

"jorok." jisung mengunyah kerupuknya sambil bergidik, "sakit lo min, ketularan haje."

"gue juga kaget tau sung. masa waktu itu, waktu dia jengukin gue, waktu dia mau pergi, 'kan gue tanyain tuh mau ke mana. eh, dia malah bilang 'mau ke hatimu', gimana gue engga syok???"

jisung tersedak remahan kerupuk, "uhuk, uhuk! min??? yang bener aja, lo kenapa???"

seungmin sebatas memasang wajah datar, tidak minat menjawab kalimat jisung.

pemuda hwang kemudian kembali membuka percakapan, "btw sung, lo nanti jangan kabur loh. awas aja."

"bodo, muk kabur."

"aku peluk."

"ck, masih ada seungmin noh! gue mulu dipaksa!" katanya sembari mengangkat dagu untuk menunjuk seungmin di hadapannya.

"tapi, seungmin 'kan gatau apa-apa!" hyunjin menautkan alis, "lo kemarin juga bilang mau ikut! gausah ngeles lagi!"

"siapa yang ngeles?!"

"lo!"

"gue gak ngeles, gue cuma bilang ada seungmin! kenapa gue mulu?!"

seungmin mengambil ancang-ancang untuk bertepuk tangan, "gelut, gelut, gelut..."

"min!" jisung berseru, "lo ikut ya, ya? plisss, masa gue mulu yang diseret..."

"jadi temen harus setia kawan sung," sahut hyunjin.

"seungmin 'kan temen kita juga?!" jisung kembali memohon kepada seungmin, "ya, ya? lo ikut ya~? plisss."

"memangnya mau ke mana?"

"lo pasti udah denger 'kan masalahnya bang changbin? kita sering cerita-cerita di depan lo, lo enggak mungkin enggak tau."

"masalah suara itu?" tanya seungmin.

"iya!" jisung mengangguk ricuh, "lo pasti juga udah tau bang changbin mikir itu suara seoyeon. nah, kemarin bang changbin dapet alamatnya seoyeon dari jeongin. terus entar kita bertiga mau ke rumah seoyeon..."

"oh, gitu."

"iya, lo ikut ya?"

"gak."

"loh, kenapㅡ"

[vi] behind a stranger ✓Where stories live. Discover now