22

1.1K 404 85
                                    


















































"gue senyum apaan sih markonah?!"

"ye ucok, lo senyum serem waktu itu! gue was-was banget kalo lo itu diem-diem ternyata temennya pemuja-pemuja itu!"

"itu gue seneng doang anjrit bisa bantu chae! lo jangan suuzon begitulah!"

"gimana gak suuzon lo senyum serem gitu?!?!?"

dan pertengkaran singkat itu berakhir dengan jinyoung yang memilih mendaratkan diri di sofa rumah seungmin. sehabis ditelepon chaeryeong tadi, seungmin memang terburu untuk segera pulang. untung saja felix berhasil. pemuda itu berhasil menghadapi peristiwa yang sebenarnya terjadi dan terbangun dari koma pada sekian detik berikutnya. seungmin jelas dibuat lega dengan itu, dia sukses menjalankan misi plus berhasil menyelamatkan felix.

kembali pada seungmin yang terbirit pulang ke rumah. sesuai kata chaeryeong, dia langsung menangkap figur jinyoung tengah mengetuk brutal pintu rumahnya begitu sampai. pemuda itu terus meneriakkan nama seungmin, annie, dan terus menyebut-nyebut kata pembunuhan yang membuat seungmin terpaksa menggeret jinyoung masuk.

dikira apa nanti seungmin jika jinyoung terus berteriak soal pembunuhan di depan rumahnya?!









































"yaudah intinya gue bukan bagian dari pemuja, titik. bisa-bisanya lo suuzonin gue, min, min." jinyoung mendecih, "gimana ceritanya lo bisa ngira gue salah satu pemuja, ha?"

"chae pernah cerita kan si pemuja itu bisa ngikutin suara? kali aja dia juga bisa ngikutin fisik alias nyamar pake sihir."

jinyoung mengerjap, menjatuhkan padangan pada seungmin, "chae? chae siapa?"

"maksud gue annie, gue sama dia sepakat manggil dia chae soalnya dia sebenernya risih sama nama annie." jelas seungmin.

"oh," bibir pemuda bae membulat, "kirain siapa."

seungmin mengendik, lalu mendudukkan diri di sebelah jinyoung, "memangnya pembunuhan apa sih? sinting lo ya bisa-bisanya teriak di depan rumah gue. dipikir gue gak ada tetangga apa?"

"hehe," dia tertawa singkat, "soalnya urgent banget, gue baru inget gue gak punya kontak lo. jadi, buru-buru banget ke sini."

"urgent gimana?"

"barusan gue dapet berita, katanya para pemuja itu buat rusuh di dunia sebelah. lo masih inget kan gue bilang ini tahun terakhir mereka buat ngorbanin annㅡchae?" jinyoung refleks melirik ke arah chaeryeong yang memperhatikan mereka dari kejauhan. gadis itu tampak cemas di sana, "c-chae, maksud gueㅡ"

chaeryeong menyela dengan mencipta senyuman, "lanjutin aja..."

seungmin menggigit bibir, "gue harus dapet informasi tentang lo chae, secepatnya. gue gak bisa jamin semuanya bakal baik-baik aja kalo lo ada di sini terus."

chaeryeong mengangguk seadanya dan jinyoung lansung menyambung kata, "karena ini tahun terakhir, mereka makin nekat buat nangkep chae. denger-denger mereka bakal ngelakuin pembunuhan massal di dunia sebelah biar chae muncul soalnya mereka udah kehilangan koneksi chae. jadi gue pikir, mereka udah tau kalo chae ada di sini, di bumi ini."

mendengar penjelasan jinyoung, spontan jantung seungmin berpacu. ini yang seungmin takutkan, ini lah mengapa dia tidak bisa menjamin semua akan baik-baik saja jika chaeryeong berada di sini. gadis itu jelas berstatus diburu, diburu oleh orang-orang gila lebih tepatnya. dan orang-orang gila itu kini berniat melakukan pembunuhan besar-besaran hanya untuk mendapatkan chaeryeong.

[vi] behind a stranger ✓Where stories live. Discover now