28

1.1K 385 48
                                    

































"fELIX EDAN, LO HAMPIR NYEREMPET MOBIL SEBELAH ANJIIIING."

"THERE'S NO MORE TIME, SQUIRREL. JUST SHUT UP!"

"YA TAPI ENGGA GITU, KITA BISA MATI DULUAN MAH SEBELUM NYELAMATIN LIA?????"

"it's okay, kita mati dalam peperangan. mati syahid."

"GUNDULMU ANJIRRR. GA ABIS PIKIR GUE OTAK LO MAKIN SINI MAKIN RUSAK AJA????"

singkat cerita, mereka berlima kini pergiㅡah, entahlah mereka sebenarnya sedang pergi ke mana. rumit sekali jika dijabarkan. intinya, setelah berhasil mendapatkan informasi dari penunggu di rumah lia, mereka langsung meluncur ke sebuah tempat yang dilihat felix sebagai tempat penyekapan lia. dan mengejutkannya, tempat itu ternyata adalah rumah lama lia. rumah lama choi jisu.

mereka semakin dikejutkan lagi ketika menemukan sesosok mayat bibi jisu. bukan lia, lino, atau pun irene yang mereka dapatkan. mereka malah melihat suatu pemandangan mengerikan yang selama ini tidak pernah mereka bayangkan. kemudian, pencarian berlanjut ke tempat antah berantah. betul-betul antah berantah, felix sebagai pengemudi mobil bahkan tidak tahu ke mana mereka sesungguhnya pergi.

felix murni mengikuti apapun yang seungmin katakan walaupun dia sendiri sedikit ragu berkat raut hampa milik pemuda kim. agaknya seungmin terlalu panik sampai-sampai pemuda itu tidak bisa menentukan ekspresi mana yang harus dia tunjukkan. seungmin sedari tadi hanya menatap kosong satu titik sembari menggigit bibirnya cemas.



































"min."

seungmin tersentak di tempat ketika mendengar suara berat felix, "apa?"

"ini lurus aja 'kan? enggak ada belok-belok lagi?"

"iya." pemuda itu mengangguk, "nanti bakal keliatan sungai sama jembatan."

"oke." balas felix seadanya, "tapi, lo gapapa?"

"ha?"

"lo, gapapa?"

"gue memangnya kenapa?"

felix memainkan jarinya pada stir,  "it will tickle you, but pasti lo capek. gue memang engga ngerti kenapa orang kayak lo, kayak keluarga lo itu ada. tapi, pelan-pelan aja min. lo pasti bisa nyelesain semuanya kok."

mengatahui seungmin yang sekedar mengerjap tanpa membalasnya, felix tertawa canggung, "tuh kan, geli. gue asal ngomong aja kok, soalnya lo pucet amat."

"oh..." gumam pemuda kim, "gue bingung aja mau bales gimana, tapi makasih."

"my pleasure. take it slow, kim. i'm sure lia will be fine, because she's already has you."

seungmin sebatas mengiyakan. setelah mendengar kalimat felix, entah kenapa seungmin seolah dibuat tenang. segala bayangan buruk yang tak henti berputar dikepalanya semenjak tadi tiba-tiba saja mulai kabur. seungmin lantas mengatupkan bibir. dalam diam fokus menyusun langkah-langkah yang setidaknya harus dia lakukan.

pertama, tentu saja cara untuk menyelamatkan lia. seungmin harus secepat mungkin menemukan jalan tengah untuk menyelesaikan masalah antara lino-lia. dan cara yang terpikirkan hanya satuㅡcara penyelesaiannya dulu. cara yang dia lakukan untuk menyelamatkan jisu dulu. walaupun cara itu berakhir gagal karena lino ternyata mengetahui semuanya.

seungmin pikir, mungkin cara itu bisa berhasil jika dia melakukannya dengan benar kali ini.

bisa saja ya, kan?




























































[vi] behind a stranger ✓Where stories live. Discover now