34

1K 381 131
                                    

























"sam bilang awan hitam di atas kepala lo makin besar! dan yongbok ngeliat lo mati!"

"a-apa?"

"lo yakin mau ngelanjutin ini dengan nyawa lo taruhannya?"

"..."

"gue gak mau. makanya, gue nyuruh lo berhenti."

walaupun seungmin sudah menduga hal ini terlebih dahulu, tapi bukan berarti dia tidak terkejut ketika mendengar ucapan woojin. seungmin tahu dia bisa saja meninggalkan dunia hari ini. seungmin tahu dia bisa menutup umur hari ini. namun, mendengar faktanya langsung ternyata sedikit menyedihkan juga.

sam tidak mungkin berbohong, begitu pula yongbok. tidak ada keuntungan yang bisa diambil dari bermain dengan hal kematian. makanya, seungmin yakin sam dan yongbok tidak berbohong meskipun bukan mereka sendiri yang menyampaikan perihal kematiannya.


































"gue tau." lirih seungmin pelan.

"gue...apa?"

"gue tau, gue bakal mati hari ini." lugas seungmin lantas. "tapi, jinyoung minta diselamatin gue. dan kalo nginget gue yang bikin jinyoung diculik sama mereka, gue jadi makin ngerasa harus nyelamatin dia."

woojin menautkan alis. "lo yang bikin jinyoung diculik?"

seungmin mengangguk lesu, "gue yang bawa dia ke sini. makanya, gue yang bikin dia diculik sama penyihir-penyihir itu."

"tapi, lo bisa matㅡ"

"gapapa."

suasana seketika hening setelah seungmin berkata. napas woojin tercekat dan anak-anak lain yang semula sudah terdiam kini dibuat syok ketika seungmin berucap 'tidak apa-apa' untuk kematiannya. sebut saja seungmin gila karena mungkin...memang begitu adanya.

dia sudah terlalu putus asa memikirkan cara untuk menyelamatkan jinyoung dan chaeryeong selain dirinya sendiri menghadap langsung kepada para pemuja itu. seungmin pasti tidak tenang jika ia benar-benar menyerahkan semuanya kepada woojin. dia tidak tahu apakah woojin akan selamat atau tidak jika kakaknya itu dibiarkan pergi seorang diri.





























"min, aku gak bohong loh kalo awan hitam di atas kepalamu makin besar???" sam mendadak angkat suara. "aku gamau nyebut kamu bakal mati, tapi kemungkinan besarnya kayak gitu..."

yongbok menambahkan, "aku juga enggak bohong, maaf."

"gue gak nuduh kalian bohong kok." balas seungmin enteng. "gue bahkan gak kepikiran kalian bakal bohong."

sam mendecak, "makanya min, kamu tau kan apa akibatnya kalo kamu nekat lanjut?"

"tau, seratus persen tau. tapi, gue bakal tetep lanjut."

"dek..."

"gue gapapa kok mati. kenapa kalian pada sedih gitu sih? yang mati gue kok! gue gapapa!"




















oh, seungmin.

andai kamu tahu, ketika kamu mati yang bersedih mungkin memang bukan kamu.




































melainkan, orang-orang di sekitarmu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[vi] behind a stranger ✓Where stories live. Discover now