33

1.1K 402 81
                                    


































tidak, jangan berpikir yang aneh-aneh seungmin hendak pergi ke mana.

pemuda itu hanya minta diantarkan ke rumah teman-temannya kok. ke rumah chris, rhino, sam, peter, yongbok, dan juga bob. entahlah, batinnya mengatakan jika woojin pasti ada di salah satu rumah mereka. terlepas dari perkiraan apa yang sedang woojin lakukan, seungmin hanya ingin mencoba mencarinya.

louis yang sempat dibuat terdiam karena kalimat gantungan seungmin, mau tidak mau harus mengantar pemuda itu. louis dibuat berpikir yang tidak-tidak, pemuda itu sampai menerka terlalu jauh. dia kira mau ke mana hingga seungmin menunjukkan senyum ganjil segala. bikin perasaan tidak enak saja...





































"tinggal rumah siapa lagi?" tanya louis kala mereka berada di dalam rumah louis sendiri. "di rumah chris gak ada, rhino gak ada, yongbok gak ada, peter gak ada, bob gak ada, dan di rumahku juga gaada."

dia lantas melanjutkan, "tapi, chris, rhino, yongbok, peter sama bob juga gaada di rumah. mereka ke mana ya?"

"gue gatau." seungmin menghela napas gusar, "tinggal rumah sam yang belum kita datengin."

"kamu yakin kak woojin ada di rumah salah satu dari kita?"

"yakin enggak yakin, sih. cuma, gue mau nyoba aja."

"yaudah deh," louis yang tadinya sudah bersiap membawa mereka berpindah ke rumah peter mendadak menghentikan aksinya. "tapi, entar kalo kak woojin tetep gak ada di rumah sam gimana?"

seungmin terdiam cukup lama, "mungkin gue bakal nyamperin salah satu penyihir di luar sana."

"ngapain?!"

"lo enggak tau, ada temen gue diculik sama mereka." jelasnya. "time traveller. makanya, mau enggak mau gue harus nyelametin dia."

"memangnya temen kamu ngapain sampe diculik sama mereka?!"

ah, andai saja louis tahu yang sebenarnya.

tindakan sinting yang dilakukan oleh para pemuja di luar sana adalah karenanya. bukan serta-merta seungmin penyebabnya sih, hanya saja dia yang membiarkan peristiwa ini terjadi bukan? mereka meminta chaeryeong, tapi seungmin tidak mau menyerahkannya. lalu, berakhir dengan ancaman pembunuhan yang kini menjadi kenyataan.

kalau boleh berujar frontal, pilihan yang diambil seungmin ini sejatinya sama dengan bunuh diri. padahal seungmin tahu dirinya tidak akan menang melawan sekumpulan penyihir dari awal. padahal seungmin sadar dia masih belum memiliki rencana matang hingga sekarang. namun, entahlah. seungmin hanya ingin mengikuti alur yang terlanjur ia cipta.






























"dia gak ngelakuin apa-apa. semunya ini gara-gara gue."

louis mengernyit, "gara-gara kamu???"




























"iya, makanya ayo kita ke rumah sam sekarang."

"

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.















































"seungmin????"

"bang woojin tai, lo ke mana aja sih dicariin daritadi?!"

tidak tahu harus memaki atau merasa senang, yang jelas seungmin campur aduk sekali setelah akhirnya menemukan woojin yang ternyata tengah berada di kediaman sam. sedang berkumpul bersama pemilik rumah yang tidak ada di tempat tadi. dari chris, rhino, sam, peter, yongbok, hingga bob ternyata berkumpul di sini, di rumah sam.

wajah mereka semua tampak khawatir. memikirkan penyihir yang siap menebas kapan saja jelas membuat mereka meremang. cemas, gamang, gelisah, takut. hal itu lah yang bisa seungmin tangkap kala melihat wajah para figur yang bak duplikat teman-temannya di sana.
































"lo kok bisa ke sini, dek???" woojin sekali lagi berujar dengan nada herannya. "kenapa gak diem aja! ngapain malah ke sini???"

"jinyoung diculik! gimana gue bisa diem?!" balas si pemuda. "abang sendiri ngapain kok gak ikut mama papa pulang??? ngapain kok lo nekat diem di sini???"

woojin mendadak tersenyum simpul. "lo tau sendiri, masalah ini awalnya dari gue. gue gak bisa kayak dulu, gue gak bisa lari gitu aja."

"terus ngapain lo ngumpulin mereka???"

"gue butuh mereka buat bantu gue bicara sama para pemuja sinting itu. gue gatau harus minta tolong siapa lagi." jelasnya. "awalnya, gue pikir gue bisa nyelamatin jinyoung juga chaeryeong tanpa ngelibatin lo, dek. ini jelas bukan masalah lo, jadi harusnya lo gak boleh terlibat."

"tapiㅡ"

"tapi, lo terlanjur terseret. gue ngerti." potong woojin cepat. "makanya, sampe sini aja ya dek? udah cukup lo ngurusin masalah ini. jangan lagi, biar gue yang nyelesaiin sisanya."

seolah memahami atmosfer tegang antara kim bersaudara, anak-anak lain di situ sekedar diam memperhatikan. walaupun dalam hati tiap anak-anak itu pasti terkejut mendengar nama chaeryeong meluncur dari mulut woojin karenaㅡoh ayolah, hampir semua orang di daerah mereka tahu siapa chaeryeong.

nama gadis yang hidup dengan bersembunyi, dengan terus berlarian sana-sini, juga nama gadis yang terus dicari. para pemuja sering menyebut namanya, sering menunjukkan wajahnya, dan sering meminta laporan kepada penduduk setempat jika mereka melihat keberadaan si gadis.

satu-satunya hal yang mereka tidak tahu adalahㅡalasan mengapa para pemuja begitu menginginkan chaeryeong.









































"gue gak gamau." lugas seungmin kemudian. "gue mau nyelamatin jinyoung."

"dek!"

"abang tau gak, abang tuh egois banget?! iya, ini emang salah lo! lo yang bikin chaeryeong dateng ke rumah, lo yang nambah pekerjaan gue selain ngurusin lia sementara lo di sini cuma diem nunggu waktu!"

"minㅡ"

seungmin memotong kalimatnya, "lo tau ini salah lo, tapi lo gak bantu apa-apa! abang nyadar gak?!"

"gue sebenernya gak mau nyalahin abang gini, cuma... lo egois banget minta minta gue berhenti di sini?" seungmin menghela napas kasar. "tapi maaf, gue gak mau. gue mau nyelamatin jinyoung juga chaeryeong gimana pun caranya."

"lo mungkin ngeliat gue egois, tapi gue juga punya alasan, dek." nada woojin melemah. "gue juga punya alasan kenapa gue minta lo berhenti di sini. minta lo pulang, nyusul mama."

seungmin tidak menjawab.

"lo mau tau alasannya?"

"enggㅡ"




























































"sam bilang awan hitam di atas kepala lo makin besar."

"

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.
[vi] behind a stranger ✓Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα