15

1.4K 413 72
                                    





























tidak terasa waktu liburan telah tiba dan anak-anak yang berencana jalan-jalan itu sudah pergi dari dua hari lalu.

seperti kata hyunjin, beberapa anak perempuan ikut menjadi anggota dalam acara jalan-jalan itu termasuk lia. seungmin yang awalnya merasa bingung karena tidak bisa mengawasi lia, kini setidaknya sudah sedikit lega sebab hampir tidak ada kabar buruk mengenai gadis itu di sana. pemuda itu memang sedikit-sedikit mendapat kabar tentang kegiatan jalan-jalan mereka berkat hyunjin dan jisung yang saling berlomba pamer di group chat.

namun sepertinya, kabar buruk justru datang dari saudara kembar hyunjin. dari yang seungmin tahu, yeji sempat muntah karena menjadi satu-satunya orang yang memakan makanan tercemarㅡkata jisung. jisung juga bilang, padahal makanan mereka semua baik-baik saja, tapi milik yeji malah menjadi luar biasa.

seungmin sekejap dibuat menerka, apakah yeji benar-benar mengikuti ucapan seungmin?

soal membuat diri sendiri tersiksa daripada membalas ryujinㅡdia benar-benar melakukannya?




























"ah, sinting lo min. sinting lo." pemuda itu mulai memukulkan dahinya pada permukaan meja, "anak goblok, mikir apa sih ngasih saran gitu ke yeji?!"

"tar kalo dia nyalahin lo gimana?!" detik selanjutnya seungmin menjawab pertanyaannya sendiri, "tapi, waktu itu 'kan gue udah peringatin gue cuma ngasih saran doang. jadi, mau dia lakuin apa engga, bukan urusan gue...."

"ya tapi, siapa yang enggak nyalahin kalo sarannya sinting gitu!"

dan berbagai hujatan terus seungmin layangkan pada dirinya sendiri.

tidak bisa dipungkiri, saran yang seungmin berikan pada yeji waktu itu memang kelewat tak berotak. yang benar saja, bukannya memadamkan, seungmin malah menyiramkan air pada minyak panas.

kenapa seungmin tidak menyuruh yeji berbicara baik-baik dengan ryujin?!

kenapa seungmin malah menyuruh sesuatu yang bodoh seperti itu?!

seungmin kemudian menahan hulu, mengurut pelan pelipis seiring dengan kepalanya yang berubah pening. perasaannya saja atau bukan, semenjak woojin pergi entah mengapa rasanya tidak ada hal yang berjalan benar di mata seungmin. semua terlihat salah dan mengkhawatirkan. pemuda itu bahkan dibuat tidak tenang di waktu liburan seperti saat ini.

mau nangis aja...

























"mau main." gumamnya, "mau ketemu mama."

seungmin mengerucutkan bibir, "ke sana gak ya?"

"gak bakal ada apa-apa 'kan kalo main ke sebelah bentar?" dia mengerjap, "tanya bang woojin aja kali ya."

tidak tahu kebetulan atau bagaimana, baru saja hendak menelepon woojin, kakaknya itu tiba-tiba saja menghubunginya terlebih dahulu.

handphone di atas meja yang akan dia raih berdering, menampilkan nama 'abang' dalam sebuah panggilan masuk.





















📞 abang

"halo bang? kebetulan banget gueㅡ"

"dek, ini karma..."

"ha?"

"karma..."

[vi] behind a stranger ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang