1

11.7K 669 81
                                    

Disebuah perpustakaan terdapat seorang anak berusia 12 tahun dengan rambut pirang-kuning dengan gaya rambut runcing, mata biru cerah, dan 3 tanda kumis kucing di pipinya.

Anak tersebut tidak lain adalah Uzumaki Naruto, alasan kenapa naruto ada di perpustakaan itu tidak lain karena jiwanya bukan milik naruto asli alias ada jiwa lain yang menepati tubuh naruto.

Jiwa itu milik seorang pria yang hidup di bumi tapi mati karena kecelakaan pesawat lalu terlahir kembali ke tubuh naruto yang masih di rahim khusina.

Meski begitu kehidupannya tetap di lalui seperti biasa yaitu bersikap bodoh untuk menarik perhatian orang-orang di sekitar tapi diam-diam berlatih dan belajar.

Alasan kenapa naruto bersikap seperti itu karena dia tidak mau dibawa oleh danzo atau pengawasan sehari-harinya di perketat agar mencegahnya melakukan hal lain.

Hari ini dia berada di perpustakaan karena dia sedang belajar beberapa hal meski jutsu atau segalanya masih sulit dia gunakan tapi setidaknya dia memiliki pengetahuan teori yang luar biasa bahkan dia cukup percaya diri untuk di adu dengan sasuke soal teori dan pengetahuan lain.

Tapi soal jutsu itu hal yang sulit untuk saat ini, itu semua karena chakranya tidak stabil akibat chakra kyubi didalam tubuhnya.

"Untuk ujian kelulusan itu di bagi 2 yaitu ujian tulisan dan ujian jutsu, ujian tulisan mungkin aku bisa yakin tapi ujian jutsu itu hal yang merepotkan..." gumam naruto yang sedang memikirkan tentang ujian yang akan di lakukan seminggu lagi dari yang sudah dia perkirakan.

"Entah aku membujuk rubah tua itu atau pergi mencuri gulungan rahasia tapi... Yang pertama itu sulit dan yang kedua beresiko, sudahlah lebih baik aku pilih yang kedua tapi aku harus menunggu orang itu membujukku untuk mencurinya agar sekali lempar batu kena dua burung~" gumam naruto sambil menyeringai lalu dia berdiri dan menaruh kembali buku yang sudah dia baca dan pergi hutan yang dekat dengan konoha.

Di hutan, naruto sedang berlatih teknik clone tapi masih tetap sama dan mulai duduk untuk berkultivasi karena menurutnya dunia naruto ini sama dengan dunia kultivasi tapi bedanya adalah mereka yang bisa berkultivasi di anggap ninja dan yang tidak maka hanya jadi orang biasa.

"Kyubi!! Halloo kyubii... Rubah tua apa kau mendengarkanku? Moshi-moshi apa ada orang?" kata naruto kepada kyubi tapi tidak ada respon sedikitpun yang membuat naruto sedikit kecewa dan kembali pulang untuk istirahat.

Kamar naruto itu bersih dan sederhana, hanya ada lemari, meja kecil untuk menarub beberapa barang seperti buku dan segelas air di samping ranjang tidur tunggal, sebuah meja makan berukuran sedang tapi setidaknya muat untuk empat orang makan, dapur yang dekat ruang tidur dan benerapa perabotan yang tertata rapih berbeda dengan naruto asli.

Keesokan harinya dia bangun dan makan ramen cup yang dia simpan sebagai persediaan bulanan dan segelas susu yang ada di kulkas lalu pergi mandi dan berpakaian rap sebelum akhirnya berangkat ke akademi.

Dikelas seperti biasa yaitu naruto duduk dan menaruh kepalanya di meja untuk tidur lagi sebelum bel tanda masuk berbunyi tapi sebenarnya dia bangun sebelum iruka datang.

Saat bersama orang-orang naruto bersikap bodoh dan pencari masalah tapi tentu kalau di suruh mengerjakan tugas dia akan jawab dengan baik itu pun kalau dia sedang bosan dan kalau tidak ya jawabannya sengaja di buat ngawur yang tentunya membuat iruka marah.

"Naruto, jawab soal no.5 di papan tulis!" kata iruka dengan serius dan naruto berjalan dengan santai dan malas tapi tetap bertingkah seperti anak berandalan.

Dengan tangan kanan di kantong celananya dan tangan kiri memengang buku yang sudah ada jawabannya dengan rinci dan jelas, naruto pura-pura bingung bahkan sesekali melirik ke buku orang lain di sepanjang jalannya seolah-olah sedang menyontek.

Dan menulis soal di papan tulis dengan kata "Mana saya tau, kan saya tidak tau!" yang tentu membuat beberapa siswa ketawa bahkan guru iruka berwajah gelap karena marah tapi di saat naruto menyerahkan buku ke iruka yang tentu membuat iruka kembali tersenyum kecil karena jawaban di buku sangat tepat dan sempurna dibanding jawaban yang sangat ngeselin di papan tulis.

Saat mau kembali ke kursinya, naruto sengaja memilih berjalan memutar dan melewati meja hinata untuk meletakan secarik kertas kecil di mejanya yang tentu membuat hinata terkejut tapi naruto dengan cepat kembali karena teriakan iruka.

Hinata melihat kertas yang di lemparkan naruto kepadanya dan melihat ada pesan didalam yang tertulis "aku ingin berbicara di belakang sekolah setelah sekolah selesai -naruto uzumaki"

Yang membuat hinata memerah dan pikirannya melayang sangat tinggi.

'A-Apa... Na-Naruto-kun mau me-menembakku!?' pikir hinata dengan liar dan wajahnya tambah merah merona bagai kepiting rebus, dia menyimpan kertas itu dengan baik dan hati-hati agar tidak hilang atau di ketahui oleh orang lain.

Setelah sekolah naruto pergi ke tempat yang sudah di janjikan dengan hinata yang kebetulan hinata juga sedang berjalan ke sana tapi naruto memilih berjalan cepat agat tidak diketahui oleh siapapun.

Beberapa menit kemudian hinata sampai di tempat yang di janjikan dengan naruto.

"Na-Naruto-kun... A-Ada perlu apa?" tanya hinata gugup dan tidak berani menatap wajah naruto.

"Begini... Ahh, bagaimana ya bilangnya..." kata naruto yang juga gugup karena ini adalah pertama kalinya dalam dua kehidupan dia mengobrol dengan gadis secara pribadi.

"Besokkan libur... A-Apa kamu mau jalan-jalan denganku?" kata naruto gugup karena takut hinata menolaknya.

"Ah!? Itu... Ya!" kata hinata yang menjawab dengan gugup dan diakhiri dengan keberanian terakhirnya.

"Benarkah!? Yatta!!" kata naruto bersemangat sampai bersorak dan melompat kegirangan tanpa melihat kalau hinata masih ada di depannya.

"Ahem! Kalau gitu besok, jam 9 pagi di taman!" kata naruto yang mulai bertingkah tenang tapi masih tidak bisa menahan kegembiraan dimatanya.

"Y-Ya..." kata hinata pelan dan dengan malu dia masih menundukkan kepalananya.

"Kalau gitu aku pergi dulu hinata-chan, sampai bertemu besok!" kata naruto yang langsung kabur dan meninggalkan hinata yang masih terdiam dengan wajah memerah.

"Chan? Naruto-kun memanggilku -chan? Dan besok naruto-kun mengajakku kencan!!!" gumam hinata pelan dan wajahnya sudah memerah bahkan kepalanya sudah muncul asap karena otaknya kepanasan dengan berbagai khayalan yang dia bayangkan tentang besok bersama naruto.

Naruto juga senang dan bersemangat karena hinata mau di ajak kencan dengannya dan pulang lalu langsung membuka lemari untuk mencari pakaian untuk besok dan juga dia memecahkan celengan masa depannya yang sengaja dia tabung untuk saat-saat ini.

"200.000 yuan! Aku tidak tau kalau aku sangat kaya saat ini haha!!" kata naruto dengan bangga saat menghitung semua uang tabungannya.

Sebagai anak yatim piatu yang miskin dan hanya memiliki uang bulanan yang diberikan hokage ketiga untuk keperluannya saja tapi naruto diam-diam mencari pekerjaan sambilan di beberapa toko yang mau meneriman meski hanya beberapa dan bayarannya tidak banyak tapi dengan itu naruto dapat menabung sejumlah uang ditambah naruto juga sangat irit tentang masalah uang jadi dia jarang ke kedai-kedai untuk makan bahkan dia juga hanya seminggu sekali ke kedai ichiraku untuk makan meski paman disana sangat baik tapi dia tidak enak untuk berutang meski hanya sedikit kecuali dia benar-benar membutuhkan dan tidak ada pilihan lain.

Terlahir Sebagai Naruto Uzumaki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang