45

4.3K 701 152
                                    

"Hamil?!"

Doyoung mengangguk. Dia menatap suami Renjun heran.
"Kalian tidak tahu?"

Mereka menggeleng dengan wajah bingung. Doyoung menghela nafas berat. Dia meletakkan stetoskop miliknya dimeja.
"Tidak apa apa. Renjun hanya mengalami kram dan janin yang ada dikandungan dia baik baik saja tapi lebih baik dia dirawat inap disini"

"Baiklah. Kami akan mengurus semuanya"kata Taeyong pelan.

"Aku pikir setelah dia pulang dari sini dua minggu yang lalu kalian tahu mengenai ini. Dia ingin mengatakannya saat ulang tahun pernikahan kalian?"kata Doyoung.

"Ulang tahun pernikahan kami itu kemarin tapi dia tak memberitahu karena ada masalah"jawab Jaemin.

Doyoung memutar matanya malas.
"Mana janji kalian untuk menjaganya? Aku menyerahkan dia pada kalian tapi kalian bahkan tak bisa memperhatikannya agar tidak sakit"

Mereka hanya diam saat Doyoung memarahi mereka. Taeyong benar benar merasa bersalah. Dia juga tahu sahabatnya itu dulu menaruh hati pada Renjun.

"Dia drop karena Jaehyun ingin berpisah. Jaehyun...."

"Apa dia gila?"tanya Doyoung tak percaya.

Doyoung menghela nafas. Dia memijat dahinya karena kepalanya terasa pusing.
"Kalian benar benar keterlaluan. Ah~ darahku naik"

"Aku tak akan membiarkan Jung Jaehyun meninggalkan Renjun! Aku akan membalasnya"desis Sungchan.

"Jangan hanya bicara. Lakukan, aku tak butuh omong kosongmu"sarkas Doyoung.

Sungchan bangkit dari kursinya. Dia langsung pergi begitu saja. Besok Jaehyun akan menikah dan dia akan langsung terbang ke Paris seperti rencana mereka. Renjun ingin terbang malam ini.

Tapi karena tiba tiba mereka melihat Renjun berkeringat dan berteriak kesakitan jadi mereka pergi kerumah sakit. Sungchan tak akan melepaskan Jaehyun.

"Siapkan jet untukku. Aku akan pergi ke Paris malam ini"kata Sungchan pada bawahannya.

"Jung Jaehyun. Setelah kau meminta maaf pada Renjun aku akan menghajarmu"

Sementara itu, mereka menunggu Renjun sadar diruangan VVIP. Mereka sangat cemas meski Doyoung telah mengatakan Renjun hanya istirahat. Taeyong menatap yang lebih muda.

"Kalian tidurlah. Ini sudah tengah malam"katanya.

"Bagaimana kami bisa tidur Hyung?"kata Mark.

"Kita bahkan tidak tahu dia hamil"kata Jeno.

"Dan dia kesakitan"kata Jisung.

"Lebih baik kalian beristirahat. Kita bisa menjaganya bergantian"kata Doyoung.

"Lagipula jika kalian sakit maka kalian akan lebih merepotkan"lanjut Doyoung.

Mereka mengangguk pasrah. Mark dan Jeno lebih memilih tetap terjaga. Mereka berempat memperhatikan Renjun yang tertidur dengan damai.

"Sudah sepuluh minggu dan bayinya sehat tapi aku akan tetap memberinya vitamin juga obat penguat kandungan"kata Doyoung memecah keheningan.

"Hyung..."

Doyoung hanya diam dan menatap Renjun. Dia lelah dan khawatir. Renjun hampir saja kehilangan bayinya jika saja mereka terlambat membawa namja mungil itu kemari.

"Bertemu lagi denganmu membuatku mengingat masa lalu. Doyoung, kau kemana saja?"tanya Taeyong pelan.

"Kau pikir aku kemana? Aku menyiapkan hatiku yang berantakan karena kalian menikahi Renjun. Dan bertemu dengannya membuatku merasakan hal yang sama"kata Doyoung tanpa menatap Taeyong.

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang