28

6.5K 914 154
                                    

"Aku ingin mentransfer uang bulanan ke panti, boleh kan?"

"Kau tidak memerlukan ijin untuk itu sayang"kata Jisung.

Renjun mengangguk dan kembali sibuk pada ponselnya. Dia juga tak suka tayangan sepak bola yang tengah ditonton suaminya. Renjun tersenyum lebar saat pengurus panti telah mengiriminya pesan.

Renjun melirik mereka yang sekarang tengah fokus ke layar televisi. Dia tertawa kecil saat melihat wajah cemas beberapa suaminya karena hampir saja tercetak gol.
"Taruhan lagi?"

"Uhm!"jawab Jaemin cepat.

Renjun mengerucutkan bibirnya saat tak ada yang memperhatikannya. Dia lalu bangkit dan pergi ke dapur. Renjun mengambil air dingin dan beberapa kaleng soda lagi. Dia masuk keruang camilan dan mengambil beberapa snack lagi.

Renjun meletakkan semua yang diambilnya di meja. Dia kembali duduk di tempat dan meminum air dingin. Hampir saja bibir gelas menempel dibibirnya sebuah tangan besar menghentikannya.

"Air dingin dimalam hari itu tidak baik"kata Taeyong lalu meletakkan gelas diatas meja.

Renjun mengerucutkan bibirnya saat Taeyong merebut gelasnya. Dia menatap suaminya yang masih fokus pada tayangan sepak bola.
"Aku ingin baby~"

"Besok kita akan membelinya"kata Jaehyun.

Renjun terkejut dengan jawaban Jaehyun. Dia kembali mengerucutkan bibirnya saat mereka tak memperhatikannya. Renjun menatap tayangan bola yang semakin menarik dimata suaminya.

"Apa kalian akan mencari yeoja?"

"Besok kita akan mencarinya bersama"kata Haechan cepat.

"Sial! Sedikit lagi!"pekik Jaemin.

Renjun memeluk bantal sofa dan menatap suaminya kesal.
"Jadi kalian akan berselingkuh?"

"Iya...."

"Apa?!"

"A-apa?!"

Mereka menatap Renjun terkejut. Renjun beranjak dari duduknya dan  melempar bantalnya lalu pergi ke kamar dengan langkah hentak hentak.
"Tidurlah diluar! Aku tidak ingin melihat kalian!"

"Sayang, kau salah paham!"
.
.
.
.
.
.
"Sayang...."

Renjun hanya diam saat Haechan memeluknya. Dia melanjutkan acara memasaknya tanpa memperdulikan Haechan.

"Kau salah paham. Kami tidak berniat berselingkuh lagipula kau bertanya saat hampir gol"kata Haechan.

"That's not my business!"

Haechan mencium bibir Renjun dan memeluknya erat.
"Aku tak akan melepaskanmu jika kau masih marah"

Renjun hanya diam dan menghindari kontak mata dengan Haechan. Dia bahkan tak mencoba memberontak membuat Haechan menghela nafas. Haechan menangkup pipi Renjun dan memaksa Renjun menatapnya.
"Hey, buka matamu"kata Haechan dengan tawa kecil.

"Aku tak ingin melihatmu!"

"Lucunya~"

Haechan mencium bibir Renjun yang mengerucut. Dia mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya dileher Renjun.
"Aku mencintaimu"bisiknya.

"Aku tidak!"

"Rasa cintamu berubah dalam semalam? Teganya~"kata Haechan memelas.

"Yak! Menjijikkan!"pekik Renjun.

Haechan tertawa dan mencium bibir Renjun. Dia mencubit pipi Renjun dan mencium dahinya.
"Kami hanya mencintaimu. Hanya ada kita tidak akan ada yang lain"

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang