13

8.6K 1.1K 153
                                    

Suasana ruangan menjadi hening sejak Jeno datang. Renjun juga sejak tadi hanya menunduk dan menatap tangan besar Jeno.

"Jeno..."panggil Renjun.

Tangan Renjun bergerak menuju lehernya dan melepaskan kalung Jeno berikan padanya. Renjun menaruh kalung itu di telapak tangan Jeno dan menggenggamnya.

"Aku tidak pantas mendapatkan kalung ini. Aku ingin memberitahumu sesuatu...."

Renjun menatap Jeno yang juga tengah menatapnya. Jeno hanya diam dengan raut wajah yang tak terbaca mematapnya. Renjun kembali menunduk dan mengusap air matanya yang mengalir.

"Selama satu tahun belakangan ini, aku selingkuh"

Tangan Jeno terkepal erat saat mendengar pengakuan Renjun. Dia menatap Renjun kecewa. Rasanya sakit saat orang yang sangat dia cintai menghianati.

"Saat itu aku hanya merasa sepi. Aku berniat bermain main dan akan memutuskannya saat kita kembali rukun tapi dia membuat ku merasa berbeda juga. Dia membuatku nyaman dan aman, dan seiring berjalannya waktu aku juga mencintainya..."

Jeno memejamkan matanya saat mendengar penjelasan Renjun. Hatinya ikut sakit mendengar Renjun juga menahan tangisnya.
"Kenapa?"tanya lirih.

"Jaemin membuatku bahagia saat kau tidak memperhatikanku. Ini sepenuhnya salahku, kau sibuk dan aku yang bermain sebentar. Aku yang melanggar janji kita tapi aku berkata jujur, Jaemin membuatku merasa nyaman dan terkadang dia meluangkan banyak waktu untukku dan begitu perhatian padaku"

Renjun benar benar tak berani menatap Jeno yang sekarang berdiri. Renjun masih menunduk dengan air mata yang mengalir dipipinya.
"Harusnya aku yang tahu diri, maaf. Aku tahu kata maaf tak akan bisa mengembalikan semuanya tapi aku takut kehilanganmu. Aku sadar jika aku menyembunyikan ini lebih lama aku akan semakin menyakitimu"

"Tapi kau sudah menyakitiku bahkan sejak kau menerima dia?! Dan kenapa harus dia?!"

Renjun memejamkan matanya saat Jeno membentaknya. Dia tak terkejut jika Jeno sangat marah. Mungkin Jeno benar benar akan membencinya setelah ini.
"Dia datang disaat aku butuh. Saat pertandingan pertama kau mengajakku untuk menonton dan kami bertemu. Hanya sesederhana itu seperti apa yang terjadi pada kita dulu"

Renjun menatap Jeno yang sekarang mencengkram rahangnya. Dia tak bisa mengartikan tatapan yang Jeno berikan padanya tapi jelas ada kekecewaan disana.

"Siapa saja yang kau temui akhir akhir ini. Katakan padaku"desis Jeno.

"Aku bertemu dengan Lee Haechan di cafe dekat aprtemen Jisung. Dia mengembalikan ponselku yang tertinggal, dia mengatakan dia tertarik padaku dan terus menemuiku...."

Renjun memejamkan matanya. Dia merasa benar benar bersalah melihat Jeno begitu hancur didepannya.
".. Aku bertemu Jung Jaehyun karena mobilnya mengalami kecelakaan didepanku dan polisi menyuruhku menemaninya hingga dia sembuh. Aku bertemu Mark Lee karena Jaemin meninggalkan aku ditrotoar sendirian dan Mark-hyung membantuku lolos dari preman. Dan aku bertemu Lee Taeyong di bar karena mabuk, kami melakukan itu diluar kesadaran ku"

Jeno menyentakkan wajah Renjun. Dia menatap Renjun yang sekarang menunduk. Jeno tak tahu harus melakukan apa sekarang. Hatinya terasa begitu sakit karena penghianatan Renjun.

"Lalu Jisung mengancamku karena dia tahu aku juga berpacaran dengan Jaemin. Aku terpaksa menerimanya"jelas Renjun.

"Aku sudah mengatakan pada mereka aku punya pacar tapi mereka tak mendengarkan aku"

Renjun berdiri dan berjalan pelan mendekati Jeno. Tangan mungilnya dengan gemetar memegangi tangan besar Jeno.
"Jeno-ya, aku mohon. Kau pasti sangat kecewa padaku tapi bolehkan aku meminta sesuatu...."

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Where stories live. Discover now