22

7.1K 1K 248
                                    

"Ayo makan"

"Aku tidak mau!"

Chanyeol dengan gemas menjepit bibir Renjun yang mengerucut hingga Renjun berteriak dan menatapnya tajam.
"Apa kau berniat diet ha? Cepat makan!"

"Jangan berteriak! Ish"

Renjun merebut piring yang ditangan Chanyeol dan mulai memakannya. Jujur Renjun lapar karena kemarin dia hanya makan satu kali. Renjun menatap Chanyeol yang menatapnya dengan senyum.

"Pergilah! Sekertaris Byun menunggumu"kata Renjun kesal.

"Dia bisa menunggu sebentar lagi. Aku ingin melihatmu makan banyak"kata Chanyeol dengan senyum lebar.

Renjun menunduk dan fokus pada makanannya. Dia mengerjapkan matanya yang memanas saat melihat senyum Chanyeol tadi.

"Kau sudah tumbuh dengan baik. Maafkan ayah. Ayah memang bukan ayah yang baik tapi mulai sekarang ayah akan mengusahakan yang terbaik untukmu"

Chanyeol mencium puncak kepala Renjun. Dia menghapus air matanya dan memeluk Renjun sebentar.
"Makan yang banyak, ayah ingin melihat pipimu yang seperti dulu"

Chanyeol beranjak pergi meninggalkan Renjun yang masih menunduk. Renjun memegang erat piring yang berada dipangkuannya. Dia ingin seperti dulu. Memeluk ayahnya dan bermanja manja seperti dulu.

"Apa aku harus memaafkan ayah?"

Renjun memejamkan matanya. Air matanya turun begitu saja saat kejadian dulu terulang dengan jelas diotaknya.
"Tapi aku hanya punya ayah"

Renjun menaruh piringnya dimeja. Dia membaringkan dirinya diranjang besar miliknya. Renjun memeluk bantal yang tak terpakai.

"Kau benar benar menjijikkan!"

"Ayah maaf hiks"

Chanyeol memukul tubuh kecil Renjun tanpa perasaan. Dia mengambil air yang memenuhi wajah dan menyiramkannya ketubuh Renjun.
"Apa kau tak malu?! Siapa yang membuatmu seperti ini?!"

"Maaf ayah hiks"

Renjun memeluk kaki Chanyeol tapi Chanyeol memaksanya berdiri. Dia dengan paksa menyerat Renjun dan mendorongnya keluar dari rumah mewah itu.

"Ayah hiks"

"Pergi sialan!"

Renjun menggeleng. Dia berusaha mendekati Chanyeol tapi Chanyeol terus mendorongnya hingga tubuh basahnya jatuh ke tumpukan salju.

"A-ayah hiks"

"Jangan panggil aku ayah dengan mulut menjijikkanmu itu. Aku malu punya putra gay sepertimu! Pergi! Jangan pernah berfikir kembali!"

"Mama aku merindukanmu hiks"

Renjun yang merasakan tangan kecil mengusap rambutnya segera membuka matanya. Renjun segera bangun dan menatap siapa yang duduk didekatnya.

"A-apa yang kau lakukan disini?"

Renjun dengan segera mengusap air matanya. Dia menundukkan kepalanya saat jemari lentik itu mengusap rambut halusnya. Renjun melirik Baekhyun yang tersenyum.

"Aku juga pernah merasakannya. Di buang keluarga karena orientasi seksual ku yang menyimpang"

Renjun menatap Baekhyun tak percaya. Tangan halus Baekhyun mengusap pipi Renjun. Senyum lembut itu mengingatkan Renjun pada mamanya.

"Kau bisa bicarakan semuanya padaku. Aku paham perasaanmu"

Renjun tanpa basa basi memeluk Baekhyun erat. Dia memejamkan matanya saat Baekhyun membalas pelukannya dan mengusap punggung sempitnya.

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang