11

9.1K 1.1K 199
                                    

"jadi?"

"Apa?!"

"Kenapa kau seperti penunggu pohon tadi?"

Jaehyun menatap Renjun serius. Tidak ada candaan seperti tadi. Jaehyun hanya ingin memastikan Renjun baik baik saja dan tidak dalam masalah seperti yang dipikirkannya.

"Tidak ada"

Renjun memasukkan satu sendok penuh es krim ke mulutnya. Dia melirik Jaehyun yang masih menatapnya. Renjun mendengus dan mengabaikan Jaehyun.

"Hari Minggu aku ingin pergi mengajakmu bertemu seseorang"

"Aku tidak mau. Hari Minggu anniversary ke lima ku dengan pacarku"

Jaehyun sedikit terkejut saat mengetahui Renjun telah menjalin hubungan lama dengan pacarnya. Dia menatap datar Renjun dan menggenggam tangan kirinya.
"Kalau begitu bawa pacarmu menemuiku"

"Apa hubungannya denganmu? Kau bukan siapa siapa ku"

"Akan ku buat kau sadar bahwa aku jauh lebih baik dari pacarmu itu. Dia pasti hanya memanfaatkanmu"

"Dia tidak! Kami saling mencintai"

Renjun bangkit pergi tapi langkahnya tertahan oleh Jaehyun. Renjun kembali menatap Jaehyun kesal. Jaehyun menghela nafas saat Renjun benar benar terlihat tersinggung.

"Baiklah maaf. Tapi jangan salahkan aku jika kau akan jadi milikku pada akhirnya"

"Coba saja, aku akan lebih dan selalu mencintainya"

Jaehyun tersenyum dan membawa Renjun kepelukannya. Renjun mendorong Jaehyun agar dia bisa lepas dari pelukan namja besar itu.
"Lepas~"

"Aku kemari karena ingin menemuimu jadi ayo berkencan seharian"

"Ahjussi..."

"Sudah kubilang jangan panggil aku ahjussi!"

Renjun tertawa kecil saat melihat Jaehyun kembali marah padanya. Jaehyun terlihat lucu saat memarahinya. Dia tak habis pikir mengapa Jaehyun menolak dia panggil ahjussi padahal umur mereka berjarak cukup jauh.

Sementara Jaehyun yang melihat Renjun tertawa hanya diam. Hatinya menghangat saat melihat Renjun tertawa. Tawa pertama setelah pertemuan kesekian mereka. Renjun benar benar cantik saat tertawa.

"Apa aku harus selalu marah agar kau tertawa seperti itu? Aku tak suka saat kau murung seperti tadi"kata Jaehyun dengan senyum tulus.

Renjun menghentikan tawanya dan menatap Jaehyun yang sekarang menatapnya dalam. Dia sedikit tertegun saat melihat Jaehyun begitu serius.

"Renjun, kau itu cinta pertamaku. Yah bukan cinta pertama tapi aku hanya bisa gay karena dirimu dan adik kubilang ini karma"

Renjun mengalihkan tatapannya enggan menatap Jaehyun yang sekarang menggengam kedua tangannya. Jaehyun melangkahkan kakinya mendekat hingga hanya satu langkah lagi tubuh mereka akan bersentuhan.

"Aku akan menunggumu menerimaku dan kita bisa hidup bahagia bersama. Pacaran bukan berarti jodoh kan? Aku masih punya kesempatan sebelum kalian menikah"kata Jaehyun.

"Dan sampai saat itu tiba, aku tidak akan melebihi batas ku. Aku tak akan memaksamu. Aku tak akan melakukan hal hal yang bisa membuatmu sedih. Aku janji"

Renjun menatap Jaehyun tak percaya. Dia menundukkan kepalanya dan lebih memilih menatap ujung sepatunya.
"Hyung, aku tak yakin aku bisa melepaskan pacarku karena aku sangat mencintainya"

"Kalau begitu aku akan menemuinya. Kita bisa bicarakan masalah ini, aku akan membujuknya agar kita berbagi dirimu"kata Jaehyun.

"Itu satu satunya jalan agar aku bisa bersamamu"lanjut Jaehyun.

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Where stories live. Discover now