16

8.8K 1.4K 231
                                    


"Tidak apa apa"

Renjun menunduk dan menatap Haechan yang tertidur dipahanya. Dia benar benar merasa bersalah pada Jeno. Sekarang Jeno bahkan memperbolehkan dia berhubungan dengan Jaemin.

"Jangan menangis seperti itu"

Jeno memeluk Renjun dan menumpukan dagunya dipuncak kepala Renjun. Hyung mereka dan juga Mark lebih memilih keluar dan membiarkan mereka berbicara. Jeno mencium puncak kepala Renjun.

"Kau tidak perlu melakukan ini"

Jeno mengeratkan pelukannya saat dia mendengar suara Renjun yang bergetar. Dia mencium puncak kepala Renjun yang menunduk.
"Tidak apa apa sayang. Aku tidak masalah"

"Jeno..."

"Hm?"

Renjun mendongakkan kepalanya dan menatap Jeno. Dia sedikit mengerucutkan bibirnya.
".... Cium~"

Jeno menciumi bibir Renjun. Dia tersenyum dan mengusap bekas air mata Renjun.
"Jangan menangis, aku tidak suka"

Renjun hanya mengangguk pelan. Jaemin yang sejak tadi diam duduk disamping Renjun. Dia menatap Renjun yang tak ingin menatapnya. Tangan mungil Renjun bermain di rambut halus Haechan.

"Kau tak merindukan aku?"

Renjun menggeleng ribut dengan bibir yang mengerucut.
"Salah siapa meninggalkan aku dijalanan. Jika tidak ada Mark-hyung pasti aku sudah digilir"

Jaemin meringis. Dia mengusap puncak kepala Renjun.
"Maaf tapi lihat!"

Renjun menatap Jaemin. Dia terkejut saat melihat sudut bibir Jaemin robek. Dia menatap Jeno yang masih memeluknya.

"Biarkan saja. Aku hanya ingin memberinya sedikit pelajaran"kata Jeno.

"Apa sakit? Aku akan..."

Renjun ingin beranjak tapi Haechan masih tertidur lelap dipangkuannya. Jaemin tersenyum dan mengusap puncak kepala Renjun.
"Aku bisa mengobatinya sendiri"

Mereka lalu memperhatikan Haechan yang tertidur. Jaemin menatap Jeno yang juga memperhatikan Haechan.
"Kita akan segera pergi kan?"

"Ya, dia harus segera diperiksa"

"Memangnya Haechan kenapa?"

Jeno mencium puncak kepala Renjun.
"Dia pernah kecanduan obat sayang. Dan kami takut dia mulai mengonsumi obat itu lagi"

"Tapi kenapa?"

"Dulu karena tekanan keluarga dia jadi seperti itu tapi untuk yang sekarang kami tidak tahu"

Renjun mengusap pipi Haechan. Dia pikir Haechan selalu bertindak enaknya seperti dia yang memaksanya. Renjun tidak tahu jika Haechan akan sampai mengonsumi obat obatan.

"Dia akan diterapikan?"

"Tentu"

Berjam jam bertahan dengan posisi yang sama membuat kaki Renjun terasa pegal. Rasanya kakinya tak menapak tanah. Dia ingin menerima tawaran Jaemin yang ingin menggendongnya tapi Haechan bahkan tak mau lepas darinya.

"Kita akan pulang ya?"

"Uhm"

Renjun mengusap pipi Haechan yang duduk bersandar di bahu sempitnya.
"Kau ingin es krim?"

"Tidak...."

Renjun ingin bersama Jeno atau Jaemin. Tapi melihat mereka berdiri dengan Jaehyun dan Taeyong membuat Renjun mengurungkan niatnya. Renjun terkejut saat mengetahui Jaehyun dan Taeyong adalah kakak Jaemin dan Jeno.

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Where stories live. Discover now