40

4.7K 632 56
                                    

"Jangan terlalu lelah"

Renjun tertawa kecil. Dia meminum air putihnya hingga habis.
"Tidak seru, kau sudah mengetahuinya"

"Aku hanya tak sengaja mendengarnya"

Renjun menatap Jaemin yang memeluknya. Dia mengusap lengan kekar Jaemin.
"Apa kau senang?"

"Tentu saja. Siapa yang tidak senang jika mendapatkan hadiah terindah seperti dia?"

Renjun tersenyum dan membalikkan tubuhnya. Dia memeluk tubuh kekar Jaemin.
"Terimakasih"

Jaemin membalas pelukan Renjun. Dia mengusap pipi Renjun yang basah dan mencium bibirnya.
"Aku akan membantumu memasak untuk makan siang"

Renjun mengangguk. Dia tertawa kecil dan melepaskan pelukannya.
"Kau banyak berkeringat. Bau~"

"Sayang ...."

Renjun menundukkan kepalanya. Dia masih tersenyum lebar hingga Jaemin gemas padanya. Jaemin mencium puncak kepala Renjun dan menangkup pipi Renjun.
"Jangan terlalu lelah"

Renjun mengangguk dan menatap Jaemin. Dia mengeratkan pelukannya.
"Aku bersyukur memiliki kalian"

"Begitu juga dengan kami"kata Haechan.

Renjun tertawa saat Haechan dengan muka bantalnya tiba tiba memeluknya. Dia mencium pipi Haechan.
"Aku akan mendesak makan siang lalu kita bisa habiskan waktu untuk berbicara diruang tengah lalu kita akan jalan jalan"

"Bisakah kita memesan makanan dan biarkan aku memelukmu?"tanya Haechan.

"Nooo~"

"Why?"tanya Haechan memelas.

"Aku akan katakan peraturannya setelah kita makan siang"kata Renjun senang.

Renjun melepaskan pelukan Jaemin dan Haechan. Dia mencium bibir mereka lalu meninggalkannya.
"Aku akan memasak dan sebaiknya kalian membersihkan diri. Bau~"

Haechan mendengus dan menuruti Renjun. Jaemin juga pergi mandi di kamar mandi terpisah. Renjun mengusap perutnya pelan.
"Baby, kau senang? Mama akan memberitahu keberadaanmu satu minggu lagi"

Renjun memejamkan matanya. Air matanya mengalir dipipi gembilnya. Renjun sangat senang hati ini.
"Mereka akan menerimamu, Mama yakin"

"Apa aku tak salah dengar?"

Renjun buru buru menghapus air matanya. Dia sedikit terkejut saat lengan kekar melingkari tubuhnya.
"Sungchan?"

"Apa yang baru saja kau bicarakan dan kenapa menangis?"tanya Sungchan.

Renjun menggeleng. Dia membalikkan tubuhnya. Renjun memeluk tubuh topless suaminya.
"Tidak ada. Aku hanya bahagia karena kalian mau menurutiku"

"Sungguh? Aku mendengar kau..."

"Tidak! Mandi sana! Bau~"

Sungchan mendengus. Dia menangkup pipi Renjun dan mencium bibirnya.
"Jangan rahasiakan apapun dariku. Aku tak menyukainya dan kau tahu itu"

Renjum memegangi tangan Sungchan dan mengangguk. Bibirnya mengerucut lucu dan melepaskan dirinya dari Sungchan.
"Kenapa kau sangat tinggi huh? Aku jadi terlihat pendek!"

Sungchan tertawa dan mencium puncak kepala Renjun. Dia memeluk pinggang Renjun lagi.
"Tapi seperti ini terlihat lucu bukan? Kita terlihat menggemaskan"

Pipi Renjun merona. Dia menundukkan kepalanya dan mendorong Sungchan pelan.
"Sekarang mandi! Aku benar benar tak tahan"

"Iyaaa istriku. Aku akan mandi, hati hati saat memasak"

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Where stories live. Discover now