1.

27.1K 2.2K 424
                                    

"Kau akan membolos?"

Jisung menatap Renjun yang memberesi barang barangnya dengan dumelan yang belum berhenti sejak tadi. Dia menjilat bibirnya yang tiba tiba terasa kering.

"Kau bisa melihat apa yang aku lakukan kan?"tanya Renjun kesal.

Jisung hanya diam. Matanya tak lepas dari bibir basah tipis milik Renjun. Renjun melirik tajam Jisung yang diam saja.
"Hey!"

"Ha?"

"Kau melamun?!"

Jisung tertawa kecil saat Renjun memarahinya karena namja mungil itu telah menceritakan banyak hal tapi tak dia dengarkan.
"Maaf..."

"Aku harus pergi. Aku malas jadi tolong ijinkan aku"

Setelah Renjun pergi, Jisung melangkahkn kakinya mendekati pacarnya yang sejak tadi sibuk dengan game yang hampir selesai.

"Renjun pergi?"

"Ya..."

"Kebiasaan"

"Le..."

"Hm?"

"Tidak jadi"

Chenle menatap Jisung yang memainkan pena ditangannya. Gamenya telah selesai jadi dia bisa meletakkan ponselnya.
"Ada apa?"tanyanya sambil mengusap rambut Jisung.

Jisung menyamankan dirinya dibahu yang lebih kecil.
"Tidak ada"

"Jika ada masalah kau bisa menceritakannya padaku"kata Chenle.

"Tidak Chenle-ya, aku hanya mengantuk karena usapanmu"kata Jisung dengan tawa kecil.

Chenle tertawa kecil dan mengusap rambut hitam Jisung.
"Tidurlah, masih ada waktu sebelum dosen datang"
.
.
.
.
"Kenapa harus kesini?"

"Aku sedang ingin"

Renjun hanya diam saat namja yang lebih muda darinya itu menciumi lehernya. Dia memegangi lengan kekar yang melingkari perut rampingnya dan mengusapnya pelan.

"Jen..."

"Hm?"

Jeno menciumi setiap inchi leher Renjun tanpa meninggalkan bekas. Dia juga menjilatnya hingga Renjun menggeliat tak nyaman.
"Jeno!"

"Kenapa? Aku tidak menyentuhmu seminggu ini, aku merindukanmu"

Renjun menggigit pipi dalamnya. Dia lupa jika Jeno pergi mewakili universitas untuk lomba basket tingkat kota. Renjun segera membalikkan tubuhnya dan mengalungkan lengan kecilnya dileher Jeno.

"Kangen~ mau cuddle~"

Jeno tersenyum tipis dan mencium bibir Renjun. Dia menarik tubuh Renjun lebih rapat dengannya dan mengkup bokong sekal Renjun.

"Ngghh"

Renjun melenguh saat Jeno menggigit bibir bawahnya. Dia mengusap belakang leher Jeno dan mengusap rambut hitam milik Jeno.
"Ah! Aku bilang cuddle~"

"Iya iya"

Jeno masih menjilat dagu Renjun dan memainkan bokong Renjun. Dia menatap wajah cantik Renjun yang memejamkan matanya.
"Street food?"

"Mau!"

"Tiga ronde?"

"Jeno~"

"Yes or no?"

"Yes, daddyhhh"

"Jangan salahkan aku jika tidak bisa berjalan"

Sepertinya Renjun tak bisa lepas dari Jeno malam ini. Dia pasrah saat Jeno mencium bibirnya dengan penuh nafsu dan menggerayangi tubuhnya.

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang