19

8K 1.1K 195
                                    

"Jeno..."

Jeno yang sejak tadi menatap ke arah jendela langsung membalikkan tubuhnya dan menyambut Renjun yang baru bangun tidur. Dia segera bergabung dan memeluk Renjun.

"Pagi..."

"Pagi~"

Renjun memeluk Jeno erat dan menenggelamkan dirinya dipelukan Jeno yang hangat. Jeno menatap Renjun yang kembali memejamkan matanya. Tangan besarnya mengusap pipi gembil Renjun.

"Sayang..."

"Hm?"

Renjun memejamkan matanya saat  merasakan Jeno mencium dahinya. Renjun tersenyum dan mengeratkan pelukannya.
"Ada apa?"

"Mau menikah denganku?"

Renjun langsung membuka matanya dan menatap Jeno dengan mata yang membulat. Jeno tersenyum saat melihat pipi Renjun yang memerah. Dia mencium dan melumat bibir Renjun yang terbuka.

"Sayang..."

"Kau bercanda?"tanya Renjun pada Jeno yang sekarang berada diatasnya.

"Apa aku pernah bercanda mengenai cintaku?"

"Jeno..."

Jeno mencium bibir Renjun tanpa membiarkan Renjun melanjutkan perkataannya. Renjun mengalungkan lengannya dan mengusap punggung lebar Jeno.

"Ada apa?"tanya Renjun khawatir.

"Tidak ada, aku hanya merasa kita harus lebih serius"

"Tidak, kau menyembunyikan sesuatu"

Jeno menatap Renjun yang berada dibawahnya. Dia mengubah posisinya dan membawa Renjun kepangkuannya. Jeno memeluk erat erat rubuh mungil Renjun.

"Aku takut"

Renjun membalas pelukan Jeno dan mengusap punggung lebar Jeno. Dia sesekali menciumi pipi Jeno dan mengusap puncak kepalanya.
"Kau tidak sendirian. Ada aku"bisiknya.

"Mau pulang ke apartemen?"tawar Renjun.

Jeno mengangguk pelan dan mengeratkan pelukannya. Renjun menangkup wajah Jeno dan mencium bibirnya.
"Jangan seperti ini, aku tidak suka"

"Jangan bersama Jaemin, aku tidak rela"
.
.
.
.
.
.
"Kau belum menjawab pertanyaanku"

Renjun yang tengah memasak kembali memperhatikan Jeno. Dia mencuci tangannya dan mengecilkan api kompor agar masakannya tak gosong.

"Ada apa hm?"tanya Renjun sambil memeluk Jeno.

Jeno menarik Renjun hingga dia duduk dipahanya. Jeno menatap Renjun dan mencium bibirnya. Matanya tak lepas dari mata Renjun.
"Apa kau mau menikah denganku?"

Renjun tersenyum dan mengusap pipi Jeno. Dia tersenyum manis.
"Jeno, apa kau yakin?"

"Aku tak peduli. Bahkan jika Taeyong-hyung tidak memberi restu"

Renjun menggeleng. Dia mengusap rambut hitam Jeno. Renjun jelas tahu Jeno sangat dekat dengan hyungnya karena yang Jeno punya hanya Taeyong.

"Aku tidak ingin hanya karena diriku kau bermusuhan dengan hyungmu"

"Renjun..."

Renjun mencium bibir Jeno dan melumatnya. Dia mengalungkan lengannya dileher Jeno dan mengusap belakang kepala Jeno.
"Aku tak ingin Jeno. Aku mencintaimu tapi aku tak bisa berbohong jika aku juga takut"

"Renjun..."

"Pikirkan baik baik oke? Jangan terburu buru"

Renjun beranjak dan menghidangkan masakannya yang telah matang.  Dia juga menyiapkan makanan untuk Jeno. Renjun duduk didepan Jeno dengan senyum manis miliknya.

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Where stories live. Discover now