25

7.3K 1K 417
                                    

"Jadi boleh aku beritahu apa alasanku menjodohkanmu?"

Renjun menatap Chanyeol dan mengangguk. Dia tahu semua yang dilakukan ayahnya pasti ada alasannya.
"Katakan saja, ayah"

"Ayah sebenarnya tidak ingin memaksa dan melihatmu bersama Jeno kau terlihat sangat bahagia..."

"Aku sangat sangat bahagia bersama Jeno, ayah. Aku tidak ingin yang lain"

Chanyeol mengangguk paham.
"Tapi jika ini bukan permintaan mamamu pasti aku tak akan memaksamu. Tolong temui pria itu dan cobalah tiga bulan setelah itu semuanya ada ditanganmu"

"I-ini permintaan Mama?"tanya Renjun tak percaya.

Chanyeol mengangguk.
"Dia yang ingin menjodohkanmu dengan anak dari temannya entah namja atau yeoja"

"Ayah aku tidak bisa turn on dengan yeoja"

Chanyeol mencubit bibir Renjun yang tak malu. Disana masih ada beberapa pelayan yang mendengarkan percakapan mereka dengan pipi yang memerah. Chanyeol menyuruh mereka pergi setelah melepaskan bibir Renjun.

"Sopanlah sedikit"

"Ish! Aku hanya berbicara fakta!"

Chanyeol meminum tehnya. Dia menatap Renjun yang menunduk.
"Dia namja, lebih muda dua tahun dari mu. Baru saja landing dari Paris dan ayah beritahu sedikit padamu..."

Jeno dan Renjun mendengarkan Chanyeol dengan serius. Jeno sedikit khawatir pada Renjun yang sekarang terlihat sedih.

"Namja itu telah menyukaimu jadi cobalah berkompromi dengannya jika kau ingin menolak"kata Chanyeol.

"Ayah..."

Chanyeol yang ingin beranjak pergi pun kembali menatap Renjun.
"Ada apa?"

"Apa aku harus menerimanya?"

"Tidak, kau bisa memutuskan semuanya sendiri tapi ayah hanya meminta waktu tiga bulan untukmu mencoba. Setelahnya kau bisa lakukan sesukamu, menikahi Jeno mungkin?"kata Chanyeol.

Jeno terkejut saat Chanyeol menatapnya dengan senyum. Chanyeol berdiri dan mendekati Renjun yang masih menunduk. Dia mengusap puncak kepala Renjun.
"Lakukan sesukamu sayang. Ayah ingin kau bahagia"

Renjun menatap Chanyeol yang beranjak pergi.
"Ayah harus menemui sekertaris Byun karena telah melukainya. Ayah harus meminta maaf"

"Iya iya, dasar cerewet"
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ada perlu apa sajangnim kemari?"

Baekhyun benar benar terkejut saat melihat Chanyeol ada didepannya. Dia baru saja selesai mandi dan berfikir yang datang adalah anak tetangganya jadi tanpa berfikir panjang dia membuka pintu.

Dan dia benar benar terkejut saat melihat tubuh besar Chanyeol. Apalagi wajah memerah Chanyeol yang melihatnya setengah telanjang. Pipinya ikut memerah saat melihat tingkah kikuk namja besar didepannya.

"A-aku hanya ingin meminta maaf. Renjun sudah pulang"kata Chanyeol tanpa menatap Baekhyun.

Bagi Chanyeol gelas berisi teh hangat yang mengepul didepannya terlihat lebih menarik dari pada wajah cantik Baekhyun.
"Park, kau baru saja berfikir dia cantik"

"Sial..."

"A-apa?"

Chanyeol menggeleng ribut saat Baekhyun mendengar apa yang dia gumankan. Dia menatap Baekhyun dengan pipi yang bersemu.
"Ti-tidak, bukan apa apa"

"Baiklah..."

Baekhyun tak pernah merasa secanggung ini pada seseorang. Dia benar benar tak bisa melakukan apapun atau berbicara mengenai apapun karena gugup.

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Where stories live. Discover now