21

7.2K 1.1K 236
                                    

Renjun tersenyum. Dia mengerjapkan matanya saat matanya mulai basah. Renjun mengusap kaca dari foto yang terpajang dikamarnya.
"Mama, aku merindukanmu"

Renjun duduk di lantai dan menatap mamanya yang tersenyum difoto yang diambil belasan tahun lalu. Renjun memejamkan matanya.

"Pasti Mama juga kecewa padaku karena aku berada dijalan yang tak seharusnya"guman Renjun.

"Ma, tapi aku bahagia seperti ini. Aku merasa bahagia saat Jeno bersamaku. Dia adalah tempat ternyamanku ma"

Renjun memeluk lututnya dan menangis. Dia benar benar tak bisa meninggalkan Jeno. Renjun telah menyerahkan hatinya pada Jeno dan Jaemin. Tapi dia tak ingin jika kedua dominan itu sampai bermusuhan dengan keluarganya.

"Renjun, makanlah"

"Jangan ganggu aku!"

Chenyeol mendudukkan dirinya didekat Renjun. Dia merasa sangat bersalah melihat Renjun sangat hancur.
"Ayah ingin meminta maaf. Mungkin kau tidak bisa memaafkan ayah tapi ayah mohon, bisakah kau turuti ayah kali ini?"

"Kenapa? Ayah ingin menjualku untuk suntikan dana? Sekejam itu?"

Hal yang tak pernah Chanyeol tahu adalah Renjun yang rapuh. Dia selalu berfikir Renjun anak yang periang dan tak pernah merasakan kesedihan. Tapi sekarang Renjun bahkan menangis karenanya.

"Maafkan ayah"

Chanyeol memeluk tubuh mungil Renjun. Dia mengusap punggung sempit Renjun dan menahan air matanya. Mendengar tangisan Renjun membuat hatinya terasa sangat sakit.

"Kau mengganggangku sampah dan membuangmu lalu kenapa kau memungut sampah ini lagi? Hiks"

Chenyeol hanya bisa diam saat dia mendengar perkataan Renjun. Rasanya dia ingin mengulangi waktu dan membuat semuanya baik baik saja.

"Maafkan ayah"

"Apa kau lupa bagaimana kau memukulku, menghinaku bahkan mengeluarkanku dari rumah ini? Kenapa kau harus menemuiku lagi?"

"Renjun maafkan ayah"

"Ayah? Kau masih menyebut dirimu ayah?!"

Chanyeol menatap Renjun yang sekarang menatapnya. Dia tak pernah bisa melihat rasa benci yang begitu besar dimata putranya.
"Sayang..."

"Lepaskan aku!"

"Kau akan menikah dalam waktu dekat. Semuanya sudah siap"

Plaak

Tangan Renjun terkepal erat. Dia menatap Chanyeol yang terdiam.
"APA PERASAANKU TIDAK PENTING BAGIMU?!"
.
.
.
.
.
"Appa bukankah itu terlalu mendadak? Dia juga masih muda"

Jaehyun dan Jaemin sekarang berada dikediaman Jung karena Yunho ingin bertemu dengan mereka. Dan kabar yang sangat mengejutkan adalah maknae keluarga mereka akan menikah dalam waktu dekat saat sampai dikorea.

"Tidak. Dia menginginkannya dan terus terus merengek pada ibumu jadi mau tak mau aku menyetujuinya"kata Yunho.

Mereka menghela nafas. Maknae keluarga mereka memang sangat manja apalagi pada kedua orang tua mereka.
"Dia benar benar tak bisa dewasa"kata Jaehyun.

"Semua akan baik baik saja"kata Yunho.

Yunho menatap Jaemin yang hanya diam saja sejak tadi diam saja. Dia menepuk bahu Jaemin hingga tubuh Jaemin tersentak pelan.
"Ada apa? Ada masalah?"

Jaemin mengangguk pelan.
"Sepertinya aku tak bisa mengenalkan pacarku seperti yang aku janjikan pada appa"kata Jaemin sedih.

Yunho menaruh gelas teh yang baru saja dia minum. Dia menatap Jaemin yang menunduk.
"Terjadi sesuatu? Atau kau putus dengan pacarmu?"

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang