32

5.3K 826 107
                                    

"Tidak apa apa?"

"Kau pikir aku tidak pernah tinggal ditempat yang seperti ini? Apa kau lupa?"

Renjun tertawa dan menaruh tasnya. Dia menyuruh Hyunjin duduk didekatnya.
"Kita pernah tinggal bersama diapartement yang biasa saja dan aku tak keberatan dengan semua itu"

"Kau menikah dengan orang kaya, kupikir kau berubah banyak"

Renjun menggeleng. Dia memeluk lengan Hyunjin dan menyandarkan kepalanya disana.
"Kau tetap teman terbaikku Hyunjin. Dan terimakasih telah mengerti diriku"

"No problem"

Hyunjin memeluk Renjun.
"Aku merindukanmu"

Renjun tertawa pelan. Dia mendorong Hyunjin hingga pelukan mereka lepas.
"Ingat...."

"Iyaa~ tapi dia tak tahu jadi biarkan aku memelukmu"

"Jeongin akan marah nanti"

Hyunjin hanya diam dan memeluk Renjun. Sudah lama sekali dia dan Renjun tak bertemu. Dia sangat senang saat Renjun mengatakan akan pindah ke apartemen disebelahnya.

"Kau cantik seperti biasa"

"Hyunjin, kau menakutkan"

Hyunjin tertawa pelan dan melepaskan pelukannya dengan Renjun. Dia meminum cola yang tadi dibelinya.
"Aku hanya berbicara fakta"

Renjun menggeleng pelan dan meminum susu kotak yang Hyunjin belikan.
"Kau tak berubah banyak"

"Aku tak pernah berubah"

Akhirnya mereka hanya diam dan menatap layar hitam televisi. Hyunjin menatap Renjun yang diam saja.
"Aku tak lupa bagaimana Jeno yang dulu suka membulimu dan bagaimana murkanya dia saat tahu Jaemin menyukaimu"

Renjun menatap Hyunjin dan tertawa pelan.
"Waktu bisa memudarkan perasaan seseorang"

"Tapi tidak bagi Lee Jeno. Dia pasti menyusulmu sebentar lagi"

Renjun tertawa pelan dan menggeleng.
"Kita tidak tahu ...."

Ting tong Ting tong

"See?"kata Hyunjin.

Hyunjin bangkit dari kursinya dan membukakan pintu. Renjun menunggu siapa yang datang dengan harap harap cemas. Dia tersenyum lebar saat melihat Jeno benar benar datang dengan map ditangannya.

"Jeno..."

Jeno berjalan pelan kedekat Renjun tanpa mengalihkan tatapannya. Renjun terkejut saat Jeno menjatuhkan dirinya didekat kakinya.

"Aku mohon sayang hiks jangan perlakukan aku seperti ini"

Jeno menundukkan kepalanya. Dia tak bisa hidup tanpa Renjun. Jeno sudah menyukai Renjun sejak lama dan bisa menikahi Renjun adalah moment terbahagia dihidupnya.

"Kau menghancurkan aku hiks kenapa kau harus pergi?"

Jeno menatap Renjun dengan mata berkaca kaca. Dia tak malu menangis bahkan memohon dikaki Renjun. Karena Renjun dunianya dan Jeno tak bisa hidup tanpa dunianya.

"Sayang, aku sangat mencintaimu. Jangan tinggalkan aku hiks"

Renjun memeluk Jeno hingga namja itu jatuh terduduk. Dia menenggelamkan wajahnya di dada bidang Jeno.
"Aku juga mencintaimu. Maafkan aku"

"Jangan tinggalkan aku, aku mohon"

Renjun tersenyum dan mengusap pipi Jeno yang basah air mata. Dia mencium bibir Jeno dan memeluknya erat.
"Aku tidak akan meninggalkanmu"bisik Renjun.

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Where stories live. Discover now