2

18.2K 1.7K 172
                                    

"Lelahnya~"

Renjun menyandarkan tubuhnya disofa besar yang berada diruang tengah apartemennya. Jeno ada evaluasi hari ini jadi dia bisa beristirahat setelah semalaman melayani namja yang berstatus pacarnya itu.

"Aku ingin tidur~"

Renjun hendak beranjak kekamarnya tapi suara bell yang dipencet tidak sabaran menghentikannya.
"Astaga, aku benar benar ingin mengumpat"

Renjun berjalan dengan gontai menuju pintu. Tanpa melihat ke interkom dia membuka pintu itu.
"Siapa..."

"Babe, kau tidak menjawab pesanku sejak kemarin"

Renjun rasa ini adalah hari sialnya. Dia membiarkan namja yang memanggilnya babe itu memeluknya dan menciumnya.
"Maaf, aku lelah..."

"Kau ada banyak tugas?"

"Jaem, kau juga sibukkan?"

"Tidak jika itu denganmu"

Renjun menghela nafas. Dia mengeratkan pelukannya dan menyamankan dirinya dipelukan Jaemin.
"Jaem...."

"Hm? Masuk dulu ya. Jangan berada didepan pintu"

Renjun beruntung dia masih memiliki Jaemin yang berlalu lembut padanya. Jaemin memang dingin arogan dan sombong tapi tidak padanya. Dia benar benar berubah jika mereka berdua saja.

"Bagaimana pertandinganmu kemarin?"

"Aku bertemu dengan universitasmu. Hasil kami seri, jadi akan ada pertandingan ulang"

Jaemin membawa Renjun kekamar. Dia saat melihat Renjun sangat lelah. Dia membaringkan tubuh ramping Renjun dengan hati hati dan memeluknya. Renjun segera menenggelamkan dirinya dipelukan Jaemin.

"Kau sangat lelah ya?"

"Kau ingin meminta jatah?"

"Apa aku pernah memaksamu?"

Renjun menggeleng. Dia mengeratkan pelukannya pada tubuh besar Jaemin. Renjun merindukan Jaemin yang memanjakannya.

"Apa ada yang bisa aku bantu? Tugasmu banyak?"

"Aku sudah menyelesaikannya. Hanya peluk aku saja"

Jaemin memeluk Renjun erat dan mengusap puncak kepala namja yang lebih mungil.
"Sampai kapanpun aku tak akan melepaskanmu"

Renjun hanya diam saat mendengar pernyataan Jaemin. Dia juga diam saat Jaemin mencium pipinya.
"Aku sangat mencintaimu"

Mereka sangat berbeda. Jeno yang kasar tapi sangat mencintai dan Jaemin yang lembut juga sangat mencintai. Ditambah lagi, mereka berdua adalah rival dalam semua hal.

"Aku pusing"

"Kau butuh obat?"

Jaemin mengusap pipi Renjun dan mencium bibirnya.
"Aku ingin mengajakmu pergi tapi jika kau sakit istirahat saja. Aku selalu bersamamu"

Renjun mengangguk. Dia mengeratkan pelukannya dan mencium pipi Jaemin. Renjun tersenyum lebar.
"Aku juga sangat mencintaimu"
.
.
.
.
.
.
Renjun membuka matanya dan tak menemukan Jaemin disampingnya. Dia bangun dan memutuskan mandi karena hari telah siang. Renjun juga berendam sebentar untuk melemaskan otot ototnya.

Tiba tiba saja dia merasa pusing. Hubungan seperti ini sudah lama dan dia baru merasa pusing sekarang. Renjun menenggelamkan dirinya dibath up.

"Aku tak rela jika aku kehilangan mereka"

"Sayang!"

Renjun membuka matanya dan menatap Jaemin yang terlihat sangat khawatir. Bibirnya terbuka untuk mengais udara. Renjun membalas pelukan Jaemin.

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Where stories live. Discover now