Another Story : LDR

6.6K 722 155
                                    

Jeno mungkin bukan pria yang suka berganti ganti pacar tapi dia sangat tahu karena ada banyak perempuan dan sub yang mendekatinya.

Baginya, pacaran beda kota itu sangat biasa. Bahkan baginya tidak sulit. Jeno hanya perlu membeli tiket kereta atau transportasi yang dia butuhkan.

Lalu, pacaran beda kepercayaan? Baginya itu juga tak sulit. Jeno hanya perlu mengubah kepercayaannya agar sama dengan orang yang dicintainya.

Dia bisa menuruti apapun yang si kesayangan inginkan dan dia telah jatuh cinta selama tiga bulan belakangan ini. Dia bahkan telah berniat melakukan apapun untuk si manis.

"Jadi?"

Ya, namja manis yang sekarang duduk didepannya itu adalah namja yang dia suka. Tiga bulan terakhir dia selalu melihatnya duduk termenung dibawah pohon. Jeno pikir dia hanya anak yang tak punya pekerjaan dan hanya ingin menghabiskan waktu duduk sendirian hingga akhirnya Jeno mendekatinya.

"Hanya kau yang bisa melihatku, bisakah kau menolongku?"

Huang Renjun, namja mungil yang Jeno suka ternyata adalah hantu. Jeno bahkan tak percaya sebelum dia melihat ada pria yang mengatainya gila karena berbicara sendiri.

"Jeno-ssi, aku mohon"

"Apa kau tahu?!"

Renjun mengerucutkan bibirnya dan memiringkan kepalanya. Dia menggeleng pelan sambil menatap Jeno.

".... Aku menyukaimu!"aku Jeno.

Renjun sangat terkejut. Dia menatap Jeno tak percaya.
"Kau jatuh cinta pada orang asing"

"Lebih tepatnya, aku jatuh cinta pada hantu! Ini gila!"

Renjun mengerucutkan bibirnya. Dia menghentak hentakkan kaki berbalut sneakersnya dan menatap Jeno.
"Aku...."

"Lihat! Kakimu bahkan masih bisa menapak"

"Jeno-ssi, setiap hantu mempunyai energi!"

"Lalu, jika aku membantumu apa yang akan aku dapatkan? Kau jadi milikku?"

Renjun menggeleng. Dia memainkan ujung bajunya dan kembali menggeleng.
"Aku akan tenang...."

Jeno menggeleng. Dia beranjak dari tempatnya dan berjalan meninggalkan Renjun.

"... Mungkin"langjut Renjun sangat pelan.

Renjun hanya bisa menatap punggung lebar Jeno yang telah menjauh. Renjun kembali berjongkok dan memeluk lututnya.
"Hiks aku hanya ingin sebuah kepastian"
.
.
.
.
.
.
"Kau kenapa?"

"Pusing...."

Mark mengangkat bahunya tak peduli dan melempar sebuah map ke meja Jeno.
"Kokain yang kita kirim sudah sampai tanpa kurang. Dan bayarannya sesuai"

"Hm..."

Mark menatap Jeno lagi. Dia merasa iba saat melihat sepupunya terlihat sangat terbebani.
"Ceritakan padaku, ada apa?"

"Bisa kau bantu aku mencari sebuah informasi?"

"Tidak biasanya"kata Mark.

Jeno menggeleng. Dia beranjak dari kursinya.
"Aku hanya ingin berendam Hyung"

Jeno melangkahkan kakinya keluar dari ruangan kerjanya menuju kamar luasnya. Pikirannya tertuju pada hantu manis yang tak ingin dia tolong.
"Lebih baik kau terus bergentayangan agar aku bisa melihatmu"guman Jeno.

Jeno melepas bajunya dan memasuki kamar mandi luasnya. Dia melepas semua sisa kain ditubuhnya dan memasuki bath up luas miliknya. Jeno memejamkan matanya dan menyandarkan tubuhnya.

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang