31

5.3K 862 304
                                    

"Hyung lelah?"

Renjun memeluk Mark setelah menaruh gelas kopi untuk Mark dimeja. Dia menatap Mark yang hanya diam saja.
"A-apa Hyung membutuhkan sesuatu?"

Mark menggeleng dan menatap Renjun. Dia memeluk Renjun agar tidak jatuh dari pangkuannya.
"Ini sudah malam, kenapa kau belum tidur?"

"A-aku lapar"

Renjun menatap Mark takut takut tapi yang dia dapat hanya Mark yang tertawa pelan dan mencium bibirnya.
"Bukankah kau tak melewatkan makan malam? Hm?"

"Aku hanya makan sedikit. Bagaimana bisa aku makan jika salah satu suamiku tak ada"dengus Renjun.

"Baiklah kita akan makan. Mau pergi keluar?"

Renjun mengangguk semangat. Dia turun dari pangkuan Mark dan segera menarik Mark pergi. Sebelum pergi Renjun mengambil jaket dan hoodie agar mereka tak kedinginan.

"Kau ingin makan apa?"

"Apapun tapi malatang?"tanya Renjun penuh harap.

Mark tertawa dan mengangguk. Mereka ke resto yang belum tutup dan menyediakan apa yang diinginkan Renjun. Mark hanya tertawa kecil saat Renjun menariknya masuk ke resto itu.

"Hati hati sayang"

"Uhm! Aku sudah tidak sabar"

Mark mencari tempat duduk dan Renjun yang memesan. Dia menatap sekitar yang terlihat sedikit ramai. Mark tersenyum saat melihat salah satu pasangan normal yang mana yeojanya tengah hamil.

Bayangan jika Renjun hamil dan merengek untuk menemaninya membeli makanan dan menginginkan hal hal aneh memasuki kepalanya. Mark tertawa kecil dan menatap Renjun yang mengatakan pesanan.

"Miracles, when will you come to us?"bisik Mark.

Renjun menghampiri Mark dengan seorang pelayan yang membantunya membawa makanannya. Dia membantu Renjun menata semua makanannya di atas meja.
"Hyung ayo makan!"

"Kau memesan banyak sekali"heran Mark.

"Ini karena Hyung telat makan akhir lahir ini. Hyung makanlah supnya"kata Renjun.

Renjun tersenyum saat Mark mulai makan. Dia memasak malatang yang sangat dia inginkan terlebih dahulu. Renjun tak melepaskan tatapannya dari Mark yang terlihat sangat menikmati makanannya.

"Markeu~"

"Hm?"

"Jika aku pergi, apa yang akan kau lakukan?"tanya Renjun sambil menatap Mark.

"Mencarinya, tentu saja"

Renjun tertawa kecil dengan jawaban realistis Mark. Dia menatap Mark yang menatap malatang yang hampir matang.
"Jika kau tak menemukan aku?"

"Aku akan terus mencarimu hingga kita bisa bertemu hingga kau jadi milikku lagi hingga..."

"Jika aku tak ingin bersamamu?"

Mark menatap Renjun. Dia menggenggam tangan Renjun dan mengusapnya lembut.
"Our destiny is together and I believe it. You won't leave me alone and I know it"

Renjun memeluk Mark dan mencium bibirnya. Matanya memanas saat melihat siapa yang duduk dibelakang sana. Namja yang juga mengisi hatinya duduk bersama seorang yeoja di meja lain.

Renjun memeluk Mark saat rasa cemburu menguasainya. Jaeminnya tersenyum dengan orang lain. Jaeminnya bisa tertawa dengan yeoja cantik yang pasti didambakan semua orang.

"Baby, why? Are you crying?"

"Aku bahagia karena memiliki kalian"kata Renjun sambil menghapus air matanya.

𝕁𝕦𝕤𝕥 𝕒𝕓𝕠𝕦𝕥 𝕞𝕖 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕞 Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora